Pandeglang, RN Halim selaku salah satu tokoh pergerakan di kecamatan sobang desak pihak Gudang Bulog Montor yang beralamat di Jalan...
Pandeglang, RN
Halim selaku salah satu tokoh pergerakan di kecamatan sobang desak pihak Gudang Bulog Montor yang beralamat di Jalan Raya labuan-pandeglang tepatnya di desa Montor Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang Banten, agar kembalikan beras rasta yang di anggap kurang timbangannya dalam tiap karung. Timbangan beras rasta seharusnya berisi 15 kg untuk tiap karungnya tetapi saat pengiriman ke Desa Kutamekar menurut Halim selaku pemerhati sosial, bahwa rasta di sobang temukan adanya kejanggalan karena dalam setiap karungnya rata rata berkurang hingga 4 kg. Halim menduga ada permainan digudang bulog montor dalam timbangan beras rasta tersebut.
“Aparat penegak hukum harus menyelidiki kasus ini secepatnya agar pelakunya segera diproses secara Hukum karena patut diduga bahwa perbuatan seperti ini adalah perbuatan melawan hukum atau Pidana, " Ungkap Halim Saat ditemui di kantor Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang Selasa (5/12/2017).
Di tempat terpisah radarnusantara.com melakukan konfirmasi pada salah seorang warga di kecamatan sobang yang menuturkan, bahwa setiap pembagian rasta dirinya harus menebus beras rasta dengan harga Rp 2.500 perliter.
Supriadi (35) seorang warga Kecamatan Sobang Mengatakan bahwa harus menebus beras Rastra perliter seharga Rp 2500, sedangkan jatah penerimaan beras yang setiap RTS (Rumah Tangga Sasaran) harus menerima 15 kg namun Karena timbangan beras raskin hanya 11 kg sehingga jatah saya berkurang jadi 3 liter sekali turun.
"Saya sudah terima dari tahun ke tahun. biasanya 4 liter sekarang mah cuma 3 liter, soalnya sudah tidak dikarungin tapi sudah diplastikin pada saat dibagikannya, karena timbangannya kurangnya banyak", ujar supri
Sementara itu, Iksan salah satu Pengelola Beras Rastra di Kecamatan Sobang membenarkan adanya kekurangan isi berat beras Rastra Untuk tiap karung rata-rata hanya ada 11 kg, yang seharusnya beras perkarung 15 kg.
" Saya sudah melaporkan ke pihak Bulog untuk di lakukannya pergantian, akan tetapi beras sudah di bagikan kepada Masyarakat, sehingga saya hanya membawa sample beras tiga karung untuk di sampaikan ke Bulog melalui Tardi wijaya selaku penerima manfaat untuk meminta solusi jalan yang terbaik", Ungkapnya.
Di waktu yang berbeda radarnusantara.com Menelusuri kebenaran dari polemik Rastra di kecamatan sobang tersebut. Nurdin, Kepala Satuan Kerja (Satker) Bulog Pandeglang saat dikonfirmasi radarnusantara.com via telepon genggam hari kamis 7/12/2017, "Bahwa dirinya membenarkan adanya keluhan atau aduan dari warga kecamatan sobang terkait adanya Kekurangan timbangan Beras rasta. Namun yang datang ke pihak kami dari perwakilan beberapa orang LSM tersebut meminta ganti atas kekurangan beras tersebut. Sebenarnya sesuai peraturan yang ada di kami jika timbangan beras ada yang kurang disertai BERITA ACARA dan CUKUP BUKTI maka langsung kami ganti dengan beras lagi", Ungkapnya.
Tambah Nurdin, Tapi beberapa Anggota LSM yang datang tidak mau kekurangan beras Rastra untuk kecamatan sobang di ganti kembali dengan beras melainkan harus kami ganti dengan sejumlah uang sebesar Rp.10.953.600,- dan anehnya orang yang mengaku anggota LSM itu meminta uang untuk di transper ke salah satu istri dari anggota LSM tersebut dan sudah kami lakukan tranper sesuai dengan keinginannya.
Lebih lanjut Nurdin menambahkan, "Kami pun akan menyelidiki apakah uang pengganti beras tersebut sampai atau tidaknya kepada warga masyarakat", Paparnya. (Gus Saydan/Tim)
“Aparat penegak hukum harus menyelidiki kasus ini secepatnya agar pelakunya segera diproses secara Hukum karena patut diduga bahwa perbuatan seperti ini adalah perbuatan melawan hukum atau Pidana, " Ungkap Halim Saat ditemui di kantor Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang Selasa (5/12/2017).
Di tempat terpisah radarnusantara.com melakukan konfirmasi pada salah seorang warga di kecamatan sobang yang menuturkan, bahwa setiap pembagian rasta dirinya harus menebus beras rasta dengan harga Rp 2.500 perliter.
Supriadi (35) seorang warga Kecamatan Sobang Mengatakan bahwa harus menebus beras Rastra perliter seharga Rp 2500, sedangkan jatah penerimaan beras yang setiap RTS (Rumah Tangga Sasaran) harus menerima 15 kg namun Karena timbangan beras raskin hanya 11 kg sehingga jatah saya berkurang jadi 3 liter sekali turun.
"Saya sudah terima dari tahun ke tahun. biasanya 4 liter sekarang mah cuma 3 liter, soalnya sudah tidak dikarungin tapi sudah diplastikin pada saat dibagikannya, karena timbangannya kurangnya banyak", ujar supri
Sementara itu, Iksan salah satu Pengelola Beras Rastra di Kecamatan Sobang membenarkan adanya kekurangan isi berat beras Rastra Untuk tiap karung rata-rata hanya ada 11 kg, yang seharusnya beras perkarung 15 kg.
" Saya sudah melaporkan ke pihak Bulog untuk di lakukannya pergantian, akan tetapi beras sudah di bagikan kepada Masyarakat, sehingga saya hanya membawa sample beras tiga karung untuk di sampaikan ke Bulog melalui Tardi wijaya selaku penerima manfaat untuk meminta solusi jalan yang terbaik", Ungkapnya.
Di waktu yang berbeda radarnusantara.com Menelusuri kebenaran dari polemik Rastra di kecamatan sobang tersebut. Nurdin, Kepala Satuan Kerja (Satker) Bulog Pandeglang saat dikonfirmasi radarnusantara.com via telepon genggam hari kamis 7/12/2017, "Bahwa dirinya membenarkan adanya keluhan atau aduan dari warga kecamatan sobang terkait adanya Kekurangan timbangan Beras rasta. Namun yang datang ke pihak kami dari perwakilan beberapa orang LSM tersebut meminta ganti atas kekurangan beras tersebut. Sebenarnya sesuai peraturan yang ada di kami jika timbangan beras ada yang kurang disertai BERITA ACARA dan CUKUP BUKTI maka langsung kami ganti dengan beras lagi", Ungkapnya.
Tambah Nurdin, Tapi beberapa Anggota LSM yang datang tidak mau kekurangan beras Rastra untuk kecamatan sobang di ganti kembali dengan beras melainkan harus kami ganti dengan sejumlah uang sebesar Rp.10.953.600,- dan anehnya orang yang mengaku anggota LSM itu meminta uang untuk di transper ke salah satu istri dari anggota LSM tersebut dan sudah kami lakukan tranper sesuai dengan keinginannya.
Lebih lanjut Nurdin menambahkan, "Kami pun akan menyelidiki apakah uang pengganti beras tersebut sampai atau tidaknya kepada warga masyarakat", Paparnya. (Gus Saydan/Tim)
COMMENTS