Tulungagung Bebas Pasung 2019

Tulungagung, RN Pemasungan terjadi karena masih rendahnya pengetahuan keluarga dan masyarakat tentang penyakit gangguan jiwa yang dial...

Tulungagung, RN

Pemasungan terjadi karena masih rendahnya pengetahuan keluarga dan masyarakat tentang penyakit gangguan jiwa yang dialami oleh penyandang disabilitas mental. Dinas kesehatan Tulungagung untuk mendukung Indonesia bebas pasung diawali dari tahun 2015 dengan berbagai upaya promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif. Berbagai kegiatan telah dilakukan namun masih perlu untuk lebih di optimalkan.

Data e pasung Kabupaten Tulungagung tahun 2017 sejumlah 69 orang. Perkembangan saat ini yang sudah dirumah sejumlah 54 orang, dirawat di UPT RSBL Butuh keras kediri 8 orang, RSJ dr. Radjiman w Lawang 6 orang dan msih di pasung 1 orang dalam kondisi kedua mata buta. Sesuai program kesehatan jiwa Kab. Tulungagung gangguan jiwa tersebut bisa pulih maka perlu perawatan kesehatan jiwa.

Dengan perawatan yang tepat , bantuan psikososial dan pengobatan, puluhan juta penderita gangguan jiwa karena depresi, skizofrenia dan epilepsi.

Pelayanan kesehatan jiwa dimulai di masyarakat dalam bentuk kemandirian individu, keluarga, kelompok dan komunitas.

Pemberdayaan keluarga dan komunitas merupakan salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menjaga kesehatannya.

Selain untuk mendukung Tulungagung bebas pasung. Peningkatan kapasitas baik petugas, Dokter kesehatan jiwa atau pun Dokter umum puskesmas melalui kegiatan pelatihan.

Pada kesempatan ini yaitu mulai tanggal 12 - 16 Desember 2017 akan di laksanakan pelatihan kursus dasar perawatan kesehatan jiwa komunitas (BC_CMHN). Di ikuti oleh 32 orang perawat dari 32 puskesmas. Materi pada pelatihan hari pertama sampai hari ke tiga teori, hari ke 4 praktek kelas dan ke 5 praktek di lokasi/rumah pasien.

Narasumber dalam pelatihan ini merupakan tim pengembang CMHM di tingkat nasional. Team leader CMHM Propinsi Jawa Timur telah mengikuti TOT  dari PPSDM pusat pada tahun 2012 yaitu.

1. Ns. Heni Dwi Windarwati, Mkep.SpkepJ
2. Ns. Eko Arik Susmiatin, Mkep, Sp.KeP.J
3. Ns. Komarudin, M.Kep, Sp.Kep.J
4. Ns. Erti Ikhtiarini, M.Kep, Sp.Kep.J
5. Ns. Emi Wuri W, M.Kep, Sp.Kep.J

Dengan selesainya pelatihan ini maka setiap puskesmas maka mempunyai seorang dokter umum plus jiwa dan 2 orang petawar/bidan yang sudah terlatih. Dengan demikian diharapkan bisa memberikan pelayanan kesehatan jiwa di wilayah kerja masing-masing. (prtm,rhd)