Kota Tebing Tinggi, RN Walikota Tebing Tinggi Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan, MM meninjau langsung korban banjir di Kelurahan Bandar Sakti ...
Kota Tebing Tinggi, RN
Walikota Tebing Tinggi Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan, MM meninjau langsung korban banjir di Kelurahan Bandar Sakti bersama Ka.BNPB, Wahid Sitorus,Kadis Sosial H.Syaiful Fachri, Dir.RSUD.Kumpulan Pane dr.H.Nanang F.Aulia.Sp.PT , Kadis PKP dan Kebersihan Hj.Nurmiyah Harahap, Kasaspol.PP .M.Guntur Harahap dan Koramil 13, Sabtu (2/12).
Walikota mengatakan, untuk menanggulangi keadaan darurat para pengungsi banjir ini, untuk sementara Pemerintah Kota Tebing Tinggi telah menyiapkan 18 ton sampai 20 tonberas dan 10 ribu bungkus nasi yang sudah disalurkan kepada para pengungsi.
"BNPB Tebing Tinggi juga telah menyiapkan 9 tenda untuk para pengungsi. Sebagian warga telah mengungsi kerumah keluarga yang lebih aman," imbuhnya.
Beliau juga memerintahkan semua Kepala OPD agar tetap berada di Tebing Tinggi dan terus memantau kondisi banjir di Tebing Tinggi.
"Kepada Camat dan Lurah terutama yang daerahnya terendam banjir agar senantiasa waspada mengawasi warganya. Jika memerlukan bantuan segera laporkan dan kerjakan secepat mungkin, demikian juga petugas Kesehatan dari Dinkes dan RSUD.Kumpulan Pane, pantau terus kesehatan warga yang mengungsi, " tukasnya.
Kepada warga masyarakat, Walikota menghimbau agar tetap waspada terutama terhadap arus listrik." Jangan hidupkan lampu rumah yang kosong, awasi anak-anak yang bermain banjir, dan segera lakukan evakuasi para orang tua, jompo dan wanita, " imbuh Walikota.
Kepada aparat keamanan, beliau juga meminta agar membantu untuk mengawasi rumah-rumah yang sementara di tinggal warga, termasuk kepling dan petugas hansip di kelurahan harus ikut berjaga-jaga.
Sejak menjelang subuh air mulai menggenangi 22 kelurahan di 5 kecamatan. Sebanyak 4.833 KK atau 18 ribu jiwa terpaksa harus mengungsi sementara karena rumahnya terendam banjir, beberapa ruas jalan tidak dapat dilalui kenderaan, pasar tradisional seperti Pasar Gambir yang berada di pusat Kota juga ikut terendam.
Banjir yang melanda Kota Tebing Tinggi ini akibat dari meluapnya Sei-Padang dan Sei-Bahilang yang melintas di Kota Tebing Tinggi. Sungai tidak mampu lagi menampung debit air akibat hujan yang terus menerus sepanjang malam Jumat (1/12) di hulu kedua sungai yang terdapat di Kabupaten Simalungun.
Banjir yang ketinggian 50 cm sampai 1 meter tersebut juga merendam RS.Swasta Sri Pamela, dan beberapa pasien opname terpaksa diamankan dengan perahu karet dibawa ke RS.Kumpulan Pane untuk sementara mendapatkan perawatan.
Kondisi ini semakin diperparah lagi karena belum dibukanya beronjong yang ada di sungai padang dari pintu air lama yang dibangun Badan Wilayah Sungai Sumut, meskipun dam pengganti Bajayayu sudah hampir rampung sehingga menghambat jalan air sungai padang mengalir.
Sebanyak 22 Kelurahan yang terdampak banjir masing-masing Kec.Tebing Tinggi Kota, Kel.Bandar Utama (560 KK), Badak Bejuang (250 KK), Tebing Tinggi Lama (75 KK) Belum termasuk Kel.Mandailing dan Bandarsono..
Kec.Padang Hulu, Kel.Pabatu (45 KK), Kel.Padang Merbau (8 KK), Kel.Tualang (300 KK), Kel.Lubuk Baru (155 KK), Kel.Lubuk Raya (30 KK) dan Persiakan (45 KK).
Kec.Bajenis, Kel.Teluk Karang (95 KK),, Kel.Pinang Mancung (80 KK), Kel.Bandar Sakti (380 KK), Kel.Bulian (856 KK) dan Kel.Berohol (525 KK).
Kec.Padang Hilir, Kel.Satria 42 KK dan Kel.Tambangan Hulu (12 KK), di Kec.Rambutan, Kel.Sri Padang (195 KK), Kel.Karya Jaya (80 KK), Kel.Tanjung Marulak (35 KK) dan Kel.Tanjung Marulak Hilir (10 KK). (EKO)
Walikota Tebing Tinggi Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan, MM meninjau langsung korban banjir di Kelurahan Bandar Sakti bersama Ka.BNPB, Wahid Sitorus,Kadis Sosial H.Syaiful Fachri, Dir.RSUD.Kumpulan Pane dr.H.Nanang F.Aulia.Sp.PT , Kadis PKP dan Kebersihan Hj.Nurmiyah Harahap, Kasaspol.PP .M.Guntur Harahap dan Koramil 13, Sabtu (2/12).
Walikota mengatakan, untuk menanggulangi keadaan darurat para pengungsi banjir ini, untuk sementara Pemerintah Kota Tebing Tinggi telah menyiapkan 18 ton sampai 20 tonberas dan 10 ribu bungkus nasi yang sudah disalurkan kepada para pengungsi.
"BNPB Tebing Tinggi juga telah menyiapkan 9 tenda untuk para pengungsi. Sebagian warga telah mengungsi kerumah keluarga yang lebih aman," imbuhnya.
Beliau juga memerintahkan semua Kepala OPD agar tetap berada di Tebing Tinggi dan terus memantau kondisi banjir di Tebing Tinggi.
"Kepada Camat dan Lurah terutama yang daerahnya terendam banjir agar senantiasa waspada mengawasi warganya. Jika memerlukan bantuan segera laporkan dan kerjakan secepat mungkin, demikian juga petugas Kesehatan dari Dinkes dan RSUD.Kumpulan Pane, pantau terus kesehatan warga yang mengungsi, " tukasnya.
Kepada warga masyarakat, Walikota menghimbau agar tetap waspada terutama terhadap arus listrik." Jangan hidupkan lampu rumah yang kosong, awasi anak-anak yang bermain banjir, dan segera lakukan evakuasi para orang tua, jompo dan wanita, " imbuh Walikota.
Kepada aparat keamanan, beliau juga meminta agar membantu untuk mengawasi rumah-rumah yang sementara di tinggal warga, termasuk kepling dan petugas hansip di kelurahan harus ikut berjaga-jaga.
Sejak menjelang subuh air mulai menggenangi 22 kelurahan di 5 kecamatan. Sebanyak 4.833 KK atau 18 ribu jiwa terpaksa harus mengungsi sementara karena rumahnya terendam banjir, beberapa ruas jalan tidak dapat dilalui kenderaan, pasar tradisional seperti Pasar Gambir yang berada di pusat Kota juga ikut terendam.
Banjir yang melanda Kota Tebing Tinggi ini akibat dari meluapnya Sei-Padang dan Sei-Bahilang yang melintas di Kota Tebing Tinggi. Sungai tidak mampu lagi menampung debit air akibat hujan yang terus menerus sepanjang malam Jumat (1/12) di hulu kedua sungai yang terdapat di Kabupaten Simalungun.
Banjir yang ketinggian 50 cm sampai 1 meter tersebut juga merendam RS.Swasta Sri Pamela, dan beberapa pasien opname terpaksa diamankan dengan perahu karet dibawa ke RS.Kumpulan Pane untuk sementara mendapatkan perawatan.
Kondisi ini semakin diperparah lagi karena belum dibukanya beronjong yang ada di sungai padang dari pintu air lama yang dibangun Badan Wilayah Sungai Sumut, meskipun dam pengganti Bajayayu sudah hampir rampung sehingga menghambat jalan air sungai padang mengalir.
Sebanyak 22 Kelurahan yang terdampak banjir masing-masing Kec.Tebing Tinggi Kota, Kel.Bandar Utama (560 KK), Badak Bejuang (250 KK), Tebing Tinggi Lama (75 KK) Belum termasuk Kel.Mandailing dan Bandarsono..
Kec.Padang Hulu, Kel.Pabatu (45 KK), Kel.Padang Merbau (8 KK), Kel.Tualang (300 KK), Kel.Lubuk Baru (155 KK), Kel.Lubuk Raya (30 KK) dan Persiakan (45 KK).
Kec.Bajenis, Kel.Teluk Karang (95 KK),, Kel.Pinang Mancung (80 KK), Kel.Bandar Sakti (380 KK), Kel.Bulian (856 KK) dan Kel.Berohol (525 KK).
Kec.Padang Hilir, Kel.Satria 42 KK dan Kel.Tambangan Hulu (12 KK), di Kec.Rambutan, Kel.Sri Padang (195 KK), Kel.Karya Jaya (80 KK), Kel.Tanjung Marulak (35 KK) dan Kel.Tanjung Marulak Hilir (10 KK). (EKO)
COMMENTS