"Diduga Proyek Siluman" TPT Lapangan Bola Desa Sukahening Sedang Dibangun Malah Roboh

Kab.Tasikmalaya, RN Proyek siluman tembok penahan tanah (TPT) yang baru dan sedang dikerjakan sebagian TPT ambruk, ketinggian TPT kira ...

Kab.Tasikmalaya, RN
Proyek siluman tembok penahan tanah (TPT) yang baru dan sedang dikerjakan sebagian TPT ambruk, ketinggian TPT kira kira lima meter dan lebar satu meter ini dibangun diduga sebagai TPT sarana lapangan sepak bola  Desa Sukahening kec.Sukahening Kab Tasikmalaya, karena tidak ada papan proyek maupun papan informasi diduga ini merupakan proyek siluman.

Dari salah satu orang yang ditemui RN 29/1 di lokasi yang mengaku sebagai penjaga rumah Deni Sagara, saya hanya penjaga rumah bapa tidak tau soal proyek ini cuman kalau habis bahan material pekerja laporan ke saya sedangkan TPK merupakan masih saudara Deni Sagara,  jelasnya.

Saat itu juga RN langsung menyambangi Desa Sukahening untuk cari informasi namun Kepala Desa tidak bisa ditemui dengan alasan sedang rapat kata salah satu staf, dan ketika ditanya terkait proyek  tidak mau menjawab dengan alasan takut salah jawab, katanya.

Menurut salah satu warga yang juga aktif penggiat aktivis Dedi S yang sangat peduli terhadap Desa Sukahening yang dihubungi RN 30/1 melalui telepon selulernya  mengatakan ini merupakan boleh dikatakan proyek siluman karena tidak ada keterbukaan baik dengan BPD dan masyarakat juga tidak ada papan proyek, pembanguan  TPT ini merupakan aspirasi dari salah satu oknum anggota DPRD kab. Tasikmalaya dari fraksi partai  PAN yaitu Deni Ramdani Sagara yang diduga dana aspirasi yang cukup besar itu menjadi bancakan oleh tiga orang oknum yaitu Deni Ramdani Sagara, oknum kepala Desa Sukahening dan saudara Deni R Sagara sebagai  TPK, jelasnya

Dadi Supriadi sangat mengharapkan pada aparat penegak hukum harus secepatnya terjun ke lokasi baik dari inspektorat, kejaksaan, kepolisin, dan yang kompeten untuk memeriksa audit secara yuridis karena ini sudah jelas dana pemerintah untuk kepentingan pembangunan  sarana masyarakat sudah jadi bancakan dananya oleh tiga orang oknum tersebut sehingga masyarakat benar benar dirugikan, sebagai bukti kongkrit  dalam  pengerjaannya pun asal asalan dalam penggunaan materialnya sampai sampai TPT baru selesai sebagian dibangun sudah roboh khan aneh...? kalau benar sesuai bistek tidak mungkin terjadi karena telah diperhitungkan speknya oleh ahlinya, ungkapnya . EFIN