HUT PGRI KE-72 & HARI GURU NASIONAL

Tulungagung, RN Pada acara Apel Akbar PGRI Tulungagung dalam rangka HUT PGRI ke-72 dan Hari Guru Nasional di GOR Lembu Peteng Kota Tulu...

Tulungagung, RN
Pada acara Apel Akbar PGRI Tulungagung dalam rangka HUT PGRI ke-72 dan Hari Guru Nasional di GOR Lembu Peteng Kota Tulungagung,

Menurut, Dr Unifah Rosyidi MPd, selaku Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) kini tercatat 998 ribu guru honorer di seluruh Indonesia. Jumlah guru honorer itu lebih banyak dari jumlah guru yang sudah berstatus PNS. ”Yang guru PNS hanya 48%. Sementara sisanya (52%) merupakan guru honorer saat ini.

PGRI terus berusaha agar para guru honorer itu mendapat prioritas menjadi ASN. Karenanya, para guru honorer diimbau untuk tidak melakukan tuntutan dengan turun ke jalan. ”Biar kami pengurus-pengurus PGRI yang mengupayakan dan berusaha.

Dalam acara tersebut juga dihadiri Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo SE MSi dan Wabup Tulungagung, Drs Maryoto Birowo MM.

Sementara itu, menanggapi tahun 2018 sebagai tahun politik, Unifah Rosyidi seusai acara apel akbar menandaskan PGRI selalu menjaga netralitas. PGRI disebutkan sebagai pembawa pesan moral intelektualitas.

Unifah Rosyidi mengatakan Kami hanya memberi apresiasi pada capaian-capaian yang dilakukan pemerintah.

Apel Akbar PGRI Tulungagung kemarin dihadiri kurang lebih 10 ribu anggota PGRI se-Tulungagung. Mereka memadati halaman GOR Lembu Peteng.

Pelaksanaan apel akbar tersebut dilaksanakan pada tahun 2018 karena berkaitan dengan tahun politik.
Sugiarno selaku  Ketua PGRI Kabupaten Tulungagung mengatakan secara organisasi tidak ada dukungan langsung yang dilakukan PGRI kepada calon pemimpin daerah yang akan berlaga di pesta demokrasi mendatang.

Suharno SPd MPd, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab Tulungagung menegas kan pelaksanaan apel akbar dilakukan di tahun 2018 tidak ada sangkut paut nya dengan politik. (Prtm,rhdn)