Kab. Bekasi, RN Masyarakat bawah butuh sandang dan pangan ,tetapi bukan seperti pengusaha besar butuh uang dan bisnis. Tak jauh kita li...
Kab. Bekasi, RN
Masyarakat bawah butuh sandang dan pangan ,tetapi bukan seperti pengusaha besar butuh uang dan bisnis. Tak jauh kita lihat kasat mata masih banyak pengusaha-pengusaha yang dikuasai oleh uang, pemerintah juga turut menikmatinya hasil dari uang pengusaha. Hal ini tak jauh dari kepemerintahan Kabupaten Bekasi dari pejabat tingkat Desa sampai dengan pejabat tingkat Kepala Daerahnya, Kabupaten Bekasi dahulu terkenal dengan Lahan Pertaniannya yang cukup baik dan memuaskan, dikarenakan masuknya investor-investor yang besar sebagai contoh Developer Perumahan akhirnya lahan masyarakat dibeli oleh mereka (pengusaha).
Masyarakat bawah butuh sandang dan pangan ,tetapi bukan seperti pengusaha besar butuh uang dan bisnis. Tak jauh kita lihat kasat mata masih banyak pengusaha-pengusaha yang dikuasai oleh uang, pemerintah juga turut menikmatinya hasil dari uang pengusaha. Hal ini tak jauh dari kepemerintahan Kabupaten Bekasi dari pejabat tingkat Desa sampai dengan pejabat tingkat Kepala Daerahnya, Kabupaten Bekasi dahulu terkenal dengan Lahan Pertaniannya yang cukup baik dan memuaskan, dikarenakan masuknya investor-investor yang besar sebagai contoh Developer Perumahan akhirnya lahan masyarakat dibeli oleh mereka (pengusaha).
Pada saat wartawan Radar Nusantara berbicara kepada salah satu narasumber di Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi, "kami tidak bisa ngomong apa-apa dikarenakan kami butuh uang buat hidup sementara lowongan pekerjaan tidak ada dan anak kami juga hanya lulusan SD, tidak sanggup sampai kuliah dengan terpaksa tanah kami jual dengan harga Rp 20.000 permeter inilah nasib kami sampai sekarang pun kami hanya sebagai kuli biasa aja (kuli bangunan)."
Sudah banyak kejadian-kejadian yang sering kita lihat di seluruh Indonesia bentrok antar warga dan pengusaha diakibatkan tidak sesuai perjanjian di awal dengan harga, masyarakat Kecamatan Setu memiliki lahan hanya dengan surat Girik belum memiliki sertifikat dari Badan Pertanahan Nasional dikarenakan mahal kalau urus serifikat tanah. Pengusaha-pengusaha dengan gampangnya membuat sertifikat tanah dikarenakan memiliki uang banyak, perkembangan lahan pertanian semakin lama semakin berkurang di Kabupaten Bekasi khususnya dikarenakan adanya banyak masuk investor-investor penguasa uang. (suwandi)
COMMENTS