Lingga, RN Penangkapan aksi perompakan di tugbout Dabo 105 oleh personil KRI Teluk Bintuni 520, Kamis (25/01/2018) di selat Berhala, Ka...
Lingga, RN
Penangkapan aksi perompakan di tugbout Dabo 105 oleh personil KRI Teluk Bintuni 520, Kamis (25/01/2018) di selat Berhala, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, menggagalkan aksi perompakan terhadap kapal tugboat (TB) di Selat Berhala, Kamis (25/01/2018) empat hari yang yang lalu. Aksi penangkapan itu, berdasarkan diperoleh KRI Bintuni 520 melalui kontak Radio FM Ch.16 dari kapal tunda TB Dabo 105 bahwa ada upaya perompakan menghampiri kapal tersebut.
Dilansir wartawan, diketahui kapal TB Dabo 105 sedang berlayar dari Jambi menuju Pontianak. Dalam laporan tersebut, Nakhoda TB. Dabo 105 melaporkan ada dua orang tak dikenal yang naik ke kapalnya dengan menggunakan perahu. Mereka diduga akan merompak kapal.
"KRI Teluk Bintuni 520 dengan Komandan KRI Mayor Laut (P) Suroto berhasil menggagalkan upaya perampokan yang dilakukan di atas terjadi di atas Tug Bout (TB) Dabo 105 yang tengah melaksanakan pelayaran di perairan Selat Berhala,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AL Gig Jonais Mozes Sipasulta, dikutip CNN Indonesia melalui pesan, Jumat (26/01/2018).
KRI Teluk Bintuni, yang saat itu tengah mendukung latihan Pendaratan Khusus (Ratsus) Pasukan Marinir – 2 Th. 2018, langsung bergerak ke lokasi sasaran.
TNI AL kemudian berkomunikasi dengan Tb. Dabo 105 dan meminta seluruh Anak Buah Kapal (ABK) untuk tetap berada di dalam anjungan dan mengunci pintu. Alhasil, dua orang terduga perompak itu tidak bisa melakukan kontak fisik dengan para awak kapal.
Setelah mendekati sasaran, KRI Bintuni 520, yang mengangkut 568 personel Pasukan Marinir dibawah Pimpinan Letkol Mar Didik Iwan S., melaksanakan Peran Sekoci dengan menurunkan LCVP 3 dan satu tim pemeriksa untuk melaksanakan gerakan mendekat menuju TB. Dabo 105.
“Setelah berhasil naik ke Tug Bout Dabo 105, secara sigap awak kapal KRI Teluk Bintuni 520 yang sudah terlatih, berhasil melumpuhkan dua orang yang diduga perompak TB. Dabo 105,” ujar Kadispen.
Dari hasil pemeriksaan, kedua terduga perompak tersebut mengaku tidak saling mengenal dan baru bertemu saat akan melaksanakan pelayaran. Serta keduanya tidak memiliki identitas diri. Kedua perompak itu juga diketahui sempat membuang alat komunikasi sebelum ditangkap personel TNI AL.
Pihak KRI Teluk Bintuni juga tidak menemukan kerugian personil maupun material dari aksi perompakan itu. Dokumen kapal pun masih lengkap.
“Selanjutnya KRI Teluk Bintuni 520 menahan kedua orang terduga perompakan dan membawanya ke Lanal Tanjung Balai Karimun untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ucap Jonais.
Terpisah, berdasarkan keterangan dari perwira Marinir TNI AL yang enggan disebut namanya, terduga perompak kapal itu menggunakan kapal jenis speed boat untuk melarikan diri, dan membawa senjata tajam serta alat komunikasi.
“Menurut keterangan kapten kapal, mereka bawa sajam, alkom dan speed boat, tapi dibuang ke laut,” ungkapnya. (R.AG)
Penangkapan aksi perompakan di tugbout Dabo 105 oleh personil KRI Teluk Bintuni 520, Kamis (25/01/2018) di selat Berhala, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, menggagalkan aksi perompakan terhadap kapal tugboat (TB) di Selat Berhala, Kamis (25/01/2018) empat hari yang yang lalu. Aksi penangkapan itu, berdasarkan diperoleh KRI Bintuni 520 melalui kontak Radio FM Ch.16 dari kapal tunda TB Dabo 105 bahwa ada upaya perompakan menghampiri kapal tersebut.
Dilansir wartawan, diketahui kapal TB Dabo 105 sedang berlayar dari Jambi menuju Pontianak. Dalam laporan tersebut, Nakhoda TB. Dabo 105 melaporkan ada dua orang tak dikenal yang naik ke kapalnya dengan menggunakan perahu. Mereka diduga akan merompak kapal.
"KRI Teluk Bintuni 520 dengan Komandan KRI Mayor Laut (P) Suroto berhasil menggagalkan upaya perampokan yang dilakukan di atas terjadi di atas Tug Bout (TB) Dabo 105 yang tengah melaksanakan pelayaran di perairan Selat Berhala,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AL Gig Jonais Mozes Sipasulta, dikutip CNN Indonesia melalui pesan, Jumat (26/01/2018).
KRI Teluk Bintuni, yang saat itu tengah mendukung latihan Pendaratan Khusus (Ratsus) Pasukan Marinir – 2 Th. 2018, langsung bergerak ke lokasi sasaran.
TNI AL kemudian berkomunikasi dengan Tb. Dabo 105 dan meminta seluruh Anak Buah Kapal (ABK) untuk tetap berada di dalam anjungan dan mengunci pintu. Alhasil, dua orang terduga perompak itu tidak bisa melakukan kontak fisik dengan para awak kapal.
Setelah mendekati sasaran, KRI Bintuni 520, yang mengangkut 568 personel Pasukan Marinir dibawah Pimpinan Letkol Mar Didik Iwan S., melaksanakan Peran Sekoci dengan menurunkan LCVP 3 dan satu tim pemeriksa untuk melaksanakan gerakan mendekat menuju TB. Dabo 105.
“Setelah berhasil naik ke Tug Bout Dabo 105, secara sigap awak kapal KRI Teluk Bintuni 520 yang sudah terlatih, berhasil melumpuhkan dua orang yang diduga perompak TB. Dabo 105,” ujar Kadispen.
Dari hasil pemeriksaan, kedua terduga perompak tersebut mengaku tidak saling mengenal dan baru bertemu saat akan melaksanakan pelayaran. Serta keduanya tidak memiliki identitas diri. Kedua perompak itu juga diketahui sempat membuang alat komunikasi sebelum ditangkap personel TNI AL.
Pihak KRI Teluk Bintuni juga tidak menemukan kerugian personil maupun material dari aksi perompakan itu. Dokumen kapal pun masih lengkap.
“Selanjutnya KRI Teluk Bintuni 520 menahan kedua orang terduga perompakan dan membawanya ke Lanal Tanjung Balai Karimun untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ucap Jonais.
Terpisah, berdasarkan keterangan dari perwira Marinir TNI AL yang enggan disebut namanya, terduga perompak kapal itu menggunakan kapal jenis speed boat untuk melarikan diri, dan membawa senjata tajam serta alat komunikasi.
“Menurut keterangan kapten kapal, mereka bawa sajam, alkom dan speed boat, tapi dibuang ke laut,” ungkapnya. (R.AG)
COMMENTS