“Tradisi Badikie Batalam Masyarakat Pariaman meriahkan Maulid Nabi besar Muhammad SAW di Desa Rimbo Panjang”

Riau, RN untuk memperingatai hari kelahiran Nabi besar Muhammad  SAW 1439 H Masyarakat  Rimbo panjang berbondang Bondong menuju mesjid...

Riau, RN

untuk memperingatai hari kelahiran Nabi besar Muhammad  SAW 1439 H Masyarakat  Rimbo panjang berbondang Bondong menuju mesjid Takwa untuk menyaksikan  langsung Tradisi yang sangat unik  Badikie (berzikir)  di laksanakan dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW  di Desa Rimbo Panjang Kec Tambang Kab Kampar Sabtu  6 januari 2018,kegiatan maulid  Nabi SAW ini tiap tahun dilaksanakan di Desa Rimbo Panjang dengan agenda yang sama.

Kegitan maulid nabi Muhammad SAW ini juga di hadiri gebernur Riau Ir H.Arsayadjuliandi Rachman,MBA berseta Stafnya,sebagai tamu undangan kepala desa Rimbo Panjang Heri SH   mersama takoh masyarakat, turut juga hadir Babinsa Copda ( JIMI) Babinkabtibmas dan perangkat lainya.

Ketika menyampaikan sepatah kata di dalam mesjid Takwa, Gebernur Riau juga mengatakan,  mari kita pertahankan tradisi budaya asal pariaman ini,di ujung pembicaraanya Gubri  menyerahkan sumbangan Rp 10,000,000. Untuk membangun Mesjid Takwa yang sedang terbegkali bangunannyaAcara bedikie batalam dilaksanka dari malam hari  sampai pagi hari yang dibawakan oleh ahli  tukang dikie alim ulama dari Pariaman  dengan  suara yang sangat merdu, sehinga masyrakat yang mengukuti acara itu  sangat terharu mendengarnya,  badikie dan batalam, artinya badikie (berzikir) Batalam menceritakan, kisah Nabi Muhammad SAW  ketika masih kecil sampai beliau menjadi Rasul Allah   demikian dikatakan warga desa Rimbo panjang  ke  wartawan.

Setelah acara  badikie batalam dilaksanakan,esok paginya ibuk ibuk yang ada di Desa Ribo Panjang membawa Jamba (bakul) yang berisi Nasi yang sudah dibungkus dengan daun Pisang ke mesjd Takwa ,seluruh masyarakat memadati halaman Mesjid menungau acara menjamu Jam 3 sore (Makan basamo,) sementara itu anak anak maupun Bapak Bapak sudah mengambil tempat duduk  yang sudah di sediakan oleh Panitia maulid Nabi,artinya makan bajamba basamo itu kata seorang Tokoh masyarakat desa Rimbo Panjang asal Pariaman Heri  (Kades)  inilah bentuk memperherat hubungan sesama muslim dan sanak saudara yang ada di Desa Rimbo Panjang dan riau umumnya,ini  menandakan masyarakat Minang( Pariaman) tak lepas dari tradisi Gotong Royong dan kebersamaan atau berat sama dipikul ringan sama dijinjing mari kita pertahankan tradisi ini  tutpnya. ( rul kumbang..)