Pandeglang, RN Beberapa orang guru yang berada di wilayah Cigeulis Kabupaten Pandeglang, katagori sekolah terpencil mempertanyakan a...
Pandeglang, RN
Beberapa orang guru yang berada di wilayah Cigeulis Kabupaten Pandeglang, katagori sekolah terpencil mempertanyakan alasan hilangnya nama mereka dari daftar penerima tunjangan guru terpencil, pada tahun 2017 ini. Padahal sebelumnya tercatat sebagai penerima.
Salah satu guru tersebut adalah Masduri , Kepsek Sekolah Dasar karang bolong 1 Kecamatan Cigeulis yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dirinya mempertanyakan tunjangan terpencil yang biasa diperolehnya dari pemerintah pusat.
Masduri mengaku terkejut namanya tidak ada lagi dalam daftar penerima tersebut pada tahun ini (2016) tanpa penjelasan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang , padahal tunjangan yang menjadi haknya tersebut sangat dibutuhkannya,yang lebih mengherankan hanya Saya yang tidak dapat Sementara guru yang lainnya dapat tunjangan khusus tersebut.
Kepsek SDN Karang bolong 1 menjelaskan bagi guru honorer mendapat tunjangan sebesar Rp 1.5 juta perbulan, sedangkan bagi pegawai negeri mendapat sebanyak gaji pokok sesuai golongan, yang di rapel selama 3 bulan sekaligus, dan akan masuk kerekening para penerima tunjangan tersebut.
Dilatakannya, Ia tidak dapat menerima kenapa namanya dicoret dalam daftar penerima tunjangan guru terpencil, padahal guru yang lain di sekolahnya masih menerima dana tunjangan tersebut , sedangkan dirinya tidak menerima lagi.
“Saya mempertanyakan ada apa sebenarnya dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang , kerap kali saya menemui pihak Dinas sekaligus Pak Kadis Pendidikan, Namun saya tidak menemukan titik terang kenapa nama saya dihilangkan dalam penerima tunjangan guru terpencil, memang yang memberi tunjangan tersebut dari pusat, tapi datanya kan melalui dinas pendidikan Pandeglang, ”ungkap masduri ke radar nusantara.com.senin (26/02/2018).
Lebih lanjut Masduri mengatakan, bahwa tidak satupun pihak dinas yang mengetahui data tersebut, padahal yang memegang data orang dinas itu sendiri. Dirinya mempertanyakn posisi Kadis, mengapa tidak tahu data tersebut. Data penerima tunjangan guru terpencil tersebut, di ambil oleh kementrian pendidikan melalui data Pendidik Tenaga Kependidikan (PTK) yang di minta melalui dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang secara online.
“secara kewajiban sudah saya laksanakan tapi dari pihak dinas tidak ada penjelasan serta pemberitahuan bahwa sekolah tersebut di hapus dari Sekolah T3 (terpencil, tertinggal, dan terluar) ,”akunya.
Lanjutnya, Masduri yang lebih terkejut tahun 2017 ini hingga akhir tahun in tidak ada pencarian dana Khusus (tunjangan khusus) serta tidak ada penjelasan yang jelas kini tidak hanya saya sendiri tapi dua Sekolah yang termasuk T3 di Pandeglang yakni SDN karang bolong 1 dan SDN karang bolong 3 belum cair.
"Sekolah kami bila di hapus dari Sekolah T3 (Terpencil, Tertinggal, dan Terluar) kenapa tidak ada pemberitahuan sebelumnya," Imbuhnya.
Sementara itu, Sali Kades Karang bolong , saat dikonfirmasi membenarkan ,desa nya termasuk desa tertinggal lantaran daerah nya saya tahu betul, ke daerah sekolah SDN Karang bolong 1 dan SDN Karang bolong 3 tidak ada akses jalan untuk kendaran, boro-boro roda empat roda dua aja susah masuk,
"Terkadang saya kasihan dengan guru harus jalan kaki sepanjang 4 kilo untuk datang ke SDN Karang bolong 1, bahkan lebih miris lagi guru di Sdn karang bolong 3. Tujuh kilo jalan kaki, menurut saya dua SD tersebut sangat terpencil," tandasnya. (hadi)
Salah satu guru tersebut adalah Masduri , Kepsek Sekolah Dasar karang bolong 1 Kecamatan Cigeulis yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dirinya mempertanyakan tunjangan terpencil yang biasa diperolehnya dari pemerintah pusat.
Masduri mengaku terkejut namanya tidak ada lagi dalam daftar penerima tersebut pada tahun ini (2016) tanpa penjelasan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang , padahal tunjangan yang menjadi haknya tersebut sangat dibutuhkannya,yang lebih mengherankan hanya Saya yang tidak dapat Sementara guru yang lainnya dapat tunjangan khusus tersebut.
Kepsek SDN Karang bolong 1 menjelaskan bagi guru honorer mendapat tunjangan sebesar Rp 1.5 juta perbulan, sedangkan bagi pegawai negeri mendapat sebanyak gaji pokok sesuai golongan, yang di rapel selama 3 bulan sekaligus, dan akan masuk kerekening para penerima tunjangan tersebut.
Dilatakannya, Ia tidak dapat menerima kenapa namanya dicoret dalam daftar penerima tunjangan guru terpencil, padahal guru yang lain di sekolahnya masih menerima dana tunjangan tersebut , sedangkan dirinya tidak menerima lagi.
“Saya mempertanyakan ada apa sebenarnya dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang , kerap kali saya menemui pihak Dinas sekaligus Pak Kadis Pendidikan, Namun saya tidak menemukan titik terang kenapa nama saya dihilangkan dalam penerima tunjangan guru terpencil, memang yang memberi tunjangan tersebut dari pusat, tapi datanya kan melalui dinas pendidikan Pandeglang, ”ungkap masduri ke radar nusantara.com.senin (26/02/2018).
Lebih lanjut Masduri mengatakan, bahwa tidak satupun pihak dinas yang mengetahui data tersebut, padahal yang memegang data orang dinas itu sendiri. Dirinya mempertanyakn posisi Kadis, mengapa tidak tahu data tersebut. Data penerima tunjangan guru terpencil tersebut, di ambil oleh kementrian pendidikan melalui data Pendidik Tenaga Kependidikan (PTK) yang di minta melalui dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang secara online.
“secara kewajiban sudah saya laksanakan tapi dari pihak dinas tidak ada penjelasan serta pemberitahuan bahwa sekolah tersebut di hapus dari Sekolah T3 (terpencil, tertinggal, dan terluar) ,”akunya.
Lanjutnya, Masduri yang lebih terkejut tahun 2017 ini hingga akhir tahun in tidak ada pencarian dana Khusus (tunjangan khusus) serta tidak ada penjelasan yang jelas kini tidak hanya saya sendiri tapi dua Sekolah yang termasuk T3 di Pandeglang yakni SDN karang bolong 1 dan SDN karang bolong 3 belum cair.
"Sekolah kami bila di hapus dari Sekolah T3 (Terpencil, Tertinggal, dan Terluar) kenapa tidak ada pemberitahuan sebelumnya," Imbuhnya.
Sementara itu, Sali Kades Karang bolong , saat dikonfirmasi membenarkan ,desa nya termasuk desa tertinggal lantaran daerah nya saya tahu betul, ke daerah sekolah SDN Karang bolong 1 dan SDN Karang bolong 3 tidak ada akses jalan untuk kendaran, boro-boro roda empat roda dua aja susah masuk,
"Terkadang saya kasihan dengan guru harus jalan kaki sepanjang 4 kilo untuk datang ke SDN Karang bolong 1, bahkan lebih miris lagi guru di Sdn karang bolong 3. Tujuh kilo jalan kaki, menurut saya dua SD tersebut sangat terpencil," tandasnya. (hadi)
COMMENTS