Diduga Ada Dana Siluman Mengalir Didinas Kesehatan

Cirebon, RN.  LSM Peduli Pendidikan Dan Kesehatan menemukan adanya dugaan kegiatan fiktif di Dinas Kesehatan  dibeberapa puskesmas di...

Cirebon, RN. 

LSM Peduli Pendidikan Dan Kesehatan menemukan adanya dugaan kegiatan fiktif di Dinas Kesehatan  dibeberapa puskesmas diwilayah kerjanya. Setidaknya ada 2 kegiatan dengan tanpa mencantumkan jumlah anggaran "siluman" disetiap kerjaannya.

Kepala Dinas Kesehatan Kab. Cirebon Hj Eni Suhaeni SKM MKes melalui Kasubag Umum Karto mengakui ketidak tahuan adanya pos anggaran itu di dalam APBD Tahun 2018. Kerena menurutnya, anggaran Tahun 2018 dibulan sekarang belum ada pengalokasian dana untuk pembanguanan infrastruktur dipuskesmas-puskesmas.

"Ini perlu diklarifikasi, kemungkinan anggaran dana yang sedang dikerjakan dipuskesmas itu, diambil dari dana JKN (Jaminan Kesehatan Nasional-red) ". Kata Karto kepada RN saat ditemui diruang kerjanya, Senen (26/03/2018).

Anggaran tanpa mencantumkan papan nama kerjaan (siluman) dilokasi  itu, ujar Karto, kemungkinan besar diambil dari dana JKN yang rekeningnya langsung atas nama kepala puskesmas bersangkutan. Dan perlu perlu digaris bawahi, pengendalian dana JKN tidak sama dengan dana APBD.

" Artinya, Kami tidak mengetahui kisaran dana yang dialokasikan dalam pembangunan insfrastuktur dipuskesmas-puskesmas yang dimaksud" kata Karto.

Sekadar informasi sebelumnya, Teem insvestigasi LSM PP-Kes Kab. Cirebon, menemukan anggaran "siluman" di Dinas Kesehatan  Kab. Cirebon. Ada sekitar 2 kegiatan fiktif dengan tanpa mencantumkan  jumlah anggaran dilokasi pekerjaan puskesmas.

Ketua LSM PP-Kes Kab. Cirebon Herman. Mengatakan, dari hasil teem investigasi dilapangan melaporkan ada beberapa puskesmas diwilayah Kab. Cirebon diantaranya Puskesmas Ciwaringin dan Puskesmas Beber yang  saat sekarang sedang melaksanakan pembangunan. Namun menurutnya, dalam lokasi pembanguanan itu tidak ada papan proyek, sehingga patut dicurigai anggaran dananya.

Sementara, Herman meneruskan  setiap kepala puskesmas yang dimaksud semua bungkam. Seperti puskesmas Ciwaringin, berulangkali tandang dilokasi tidak ada ditempat, menurut staf-nya sedang ada kegiatan diluar kantor.

“ Dan lebih lucunya, dipuskesmas Beber, saat teem investigasi tandang kekantornya, saat sudah diruangan Kepala Puskesmas saudara Haeriah, tidak mau dikonfirmnasi dengan alasan sedang ada kerjaan yang harus diselesaikannya”. Ujar Herman.  

Sehingga, ia berharap keberadaan anggaran siluman dalam dugaan kegiatan fiktif itu segera diproses sesuai hukum yang berlaku. "Proses penyusunan hingga penetapan APBD dan APBD Perubahan itu sangat rawan berpotensi (korupsi). Meski (anggaran) sudah disahkan, sering kali tiba-tiba muncul anggaran (siluman) di dalamnya “. kata Herman. (Hasan/Riston)