Cirebon, RN. Pendidikan bukan sekedar berfungsi sebagai media untuk mengembangkan kemampuan semata, melainkan juga berfungsi untuk me...
Cirebon, RN.
Pendidikan bukan sekedar berfungsi sebagai media untuk mengembangkan kemampuan semata, melainkan juga berfungsi untuk membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermatabat. Dari hal ini maka sebenarnya pendidikan watak (karakter) tidak bisa ditinggalkan dalam berfungsinya pendidikan.
Hal itu dikatakan Kepala Sekolah SMPN 1 Astana Japura Kab. Cirebon, Faridah SPd. Kepada RN diruang kerjanya, Rabu (28/03/2018). Dan menurutnya, sebagai fungsi yang melekat pada keberadaan pendidikan nasional untuk membentuk watak dan peradaban bangsa, pendidikan karakter merupakan manifestasi dari peran tersebut. Untuk itu, pendidikan karakter menjadi tugas dari semua pihak yang terlibat dalam usaha pendidikan (pendidik).
“Menjadikan manusia cerdas dan pintar, boleh jadi mudah melakukannya, tetapi menjadikan manusia agar menjadi orang yang baik dan bijak, tampaknya jauh lebih sulit atau bahkan sangat sulit. Dengan demikian, sangat wajar apabila dikatakan bahwa problem moral merupakan persoalan akut atau penyakit kronis yang mengiringi kehidupan manusia kapan dan di mana pun”. Terang Faridah.
Faridah menuturkan. Menurunnya kualitas moral dalam kehidupan manusia Indonesia dewasa ini, terutama di kalangan siswa, menuntut deselenggarakannya pendidikan karakter. Sekolah dituntut untuk memainkan peran dan tanggungjawabnya untuk menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai yang baik dan membantu para siswa membentuk dan membangun karakter mereka dengan nilai-nilai yang baik.
Di SMP Negri 1 Astanajapura, saat sekarang anak didiknya berjumlah 982 siswa dengan 27 rombel (robongan belajar). Menurutnya, perlunya pendidikan karakter diarahkan untuk memberikan tekanan pada nilai-nilai tertentu seperti rasa hormat, tanggungjawab, jujur, peduli, dan adil . “ Artinya, membantu siswa untuk memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka sendiri”. Katanya.
Dan saat sekarang sedang mengembangkan pendidikan karakter terhadap siswa seperti diantaranya. Membuat program penghargaan untuk mengapresiasi berbagai hal yang membanggakan, selain prestasi akademis, olahraga atau kesacenian, Membuat pedoman perilaku di kelas dan sekolah yang disetujui oleh para siswa dan guru, kemudian Memimpin para siswa dengan keteladanan, Jangan biarkan berbagai bentuk ketidaksopanan terjadi di kelas dan Mengajarkan kesantunan secara jelas. Ajarkan kepada siswa begaimana mendengarkan orang lain dengan penuh perhatian dan tidak memotong pembicaraan orang lain.
Faridah mengungkapkan, salah satu pembinaan sekolah dirahkan kegiatan ekstrakulikuler yang beragam dengan maksud tujuan siswa dapat mengembangkan bakat, minat dan kemampuannya. Seperti dibidang kesenia. Ada seni tari, seni rupa dan marawih, kemudian dibidang olah raga. Ada bola Voli, Karate dan futsal. Pelaksanaan kegiatan itu merupakan satu bentuk perhatian sekolah pada siswanya agar melakukan kegiatan yang positif.
Yang perlu digaris bawahi. Maknanya dari pengertian pendidikan karakter yaitu merupakan berbagai usaha yang dilakukan oleh para personil sekolah, bahkan yang dilakukan bersama-sama dengan orang tua dan anggota masyarakat, untuk membantu anak-anak dan remaja agar menjadi atau memiliki sifat peduli, berpendirian, dan bertanggung jawab.
“Artinya, jika mulai sekarang sudah dimulai penerapan pendidikakan karakter untuk mengembangkan nilai-nilai budi pekerti, itu artinya sama dengan kita melakukan investasi masa depan bangsa”, Imbuh Faridah. (Hasan Riston)
Hal itu dikatakan Kepala Sekolah SMPN 1 Astana Japura Kab. Cirebon, Faridah SPd. Kepada RN diruang kerjanya, Rabu (28/03/2018). Dan menurutnya, sebagai fungsi yang melekat pada keberadaan pendidikan nasional untuk membentuk watak dan peradaban bangsa, pendidikan karakter merupakan manifestasi dari peran tersebut. Untuk itu, pendidikan karakter menjadi tugas dari semua pihak yang terlibat dalam usaha pendidikan (pendidik).
“Menjadikan manusia cerdas dan pintar, boleh jadi mudah melakukannya, tetapi menjadikan manusia agar menjadi orang yang baik dan bijak, tampaknya jauh lebih sulit atau bahkan sangat sulit. Dengan demikian, sangat wajar apabila dikatakan bahwa problem moral merupakan persoalan akut atau penyakit kronis yang mengiringi kehidupan manusia kapan dan di mana pun”. Terang Faridah.
Faridah menuturkan. Menurunnya kualitas moral dalam kehidupan manusia Indonesia dewasa ini, terutama di kalangan siswa, menuntut deselenggarakannya pendidikan karakter. Sekolah dituntut untuk memainkan peran dan tanggungjawabnya untuk menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai yang baik dan membantu para siswa membentuk dan membangun karakter mereka dengan nilai-nilai yang baik.
Di SMP Negri 1 Astanajapura, saat sekarang anak didiknya berjumlah 982 siswa dengan 27 rombel (robongan belajar). Menurutnya, perlunya pendidikan karakter diarahkan untuk memberikan tekanan pada nilai-nilai tertentu seperti rasa hormat, tanggungjawab, jujur, peduli, dan adil . “ Artinya, membantu siswa untuk memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka sendiri”. Katanya.
Dan saat sekarang sedang mengembangkan pendidikan karakter terhadap siswa seperti diantaranya. Membuat program penghargaan untuk mengapresiasi berbagai hal yang membanggakan, selain prestasi akademis, olahraga atau kesacenian, Membuat pedoman perilaku di kelas dan sekolah yang disetujui oleh para siswa dan guru, kemudian Memimpin para siswa dengan keteladanan, Jangan biarkan berbagai bentuk ketidaksopanan terjadi di kelas dan Mengajarkan kesantunan secara jelas. Ajarkan kepada siswa begaimana mendengarkan orang lain dengan penuh perhatian dan tidak memotong pembicaraan orang lain.
Faridah mengungkapkan, salah satu pembinaan sekolah dirahkan kegiatan ekstrakulikuler yang beragam dengan maksud tujuan siswa dapat mengembangkan bakat, minat dan kemampuannya. Seperti dibidang kesenia. Ada seni tari, seni rupa dan marawih, kemudian dibidang olah raga. Ada bola Voli, Karate dan futsal. Pelaksanaan kegiatan itu merupakan satu bentuk perhatian sekolah pada siswanya agar melakukan kegiatan yang positif.
Yang perlu digaris bawahi. Maknanya dari pengertian pendidikan karakter yaitu merupakan berbagai usaha yang dilakukan oleh para personil sekolah, bahkan yang dilakukan bersama-sama dengan orang tua dan anggota masyarakat, untuk membantu anak-anak dan remaja agar menjadi atau memiliki sifat peduli, berpendirian, dan bertanggung jawab.
“Artinya, jika mulai sekarang sudah dimulai penerapan pendidikakan karakter untuk mengembangkan nilai-nilai budi pekerti, itu artinya sama dengan kita melakukan investasi masa depan bangsa”, Imbuh Faridah. (Hasan Riston)
COMMENTS