Dra. Nathalia Nursiti, MA, MM, Ph.D Pendidikan adalah usaha yang dilakukan untuk merubah ke arah yang lebih baik dari yang tidak tau me...
Dra. Nathalia Nursiti, MA, MM, Ph.D
Pendidikan adalah usaha yang dilakukan untuk merubah ke arah yang lebih baik dari yang tidak tau menjadi tau, proses mendewasakan diri melalui belajar atau pelatihan. Sedangkan karakter merupakan sifat-sifat atau prilaku, akhlak yang dimiliki seseorang. Pendidikan karakter merupakan usaha yang dilakukan untuk memberikan identitas sikap yang positif kepada individu atau kelompok. Pendidikan karakter dilaksanakan di sekolah dalam upaya mencapai tujuan Pendidikan Nasional. Seperti tertuang dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang intinya menyebutkan bahwa pendidikan di indonesia berupaya untuk menciptakan manusia indonesia yang berkahlak mulia, beriman, bertaqwa, terampil, kreatif.
Pendidikan adalah usaha yang dilakukan untuk merubah ke arah yang lebih baik dari yang tidak tau menjadi tau, proses mendewasakan diri melalui belajar atau pelatihan. Sedangkan karakter merupakan sifat-sifat atau prilaku, akhlak yang dimiliki seseorang. Pendidikan karakter merupakan usaha yang dilakukan untuk memberikan identitas sikap yang positif kepada individu atau kelompok. Pendidikan karakter dilaksanakan di sekolah dalam upaya mencapai tujuan Pendidikan Nasional. Seperti tertuang dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang intinya menyebutkan bahwa pendidikan di indonesia berupaya untuk menciptakan manusia indonesia yang berkahlak mulia, beriman, bertaqwa, terampil, kreatif.
Salah satu upaya yang dilakukan di sekolah, guru membuat pembelajaran berbasis karakter yang bertujuan agar dalam pembelajaran (materi) yang diberikan juga terdapat muatan implementasi penumbuhan karakter, tertuang dalam Rencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang disusun guna memberikan kesempatan kepada guru dan siswa untuk belajar dan secara langsung untuk mengimplementasikan pendidikan karakter sehingga diharapkan pendidikan karakter dapat di terima dan tercermin dalam perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari dan diharapkan dapat menjadi solusi atas masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
Kemendiknas (2007) mengemukakan bahwa Tujuan pendidikan karakter
1. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif siswa sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa;
2. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku siswa yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius;
3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab siswa sebagai generasi penerus bangsa;
4. Mengembangkan kemampuan siswa menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan; dan
5. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa Kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).
Kemendiknas (2007) mengemukakan bahwa Tujuan pendidikan karakter
1. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif siswa sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa;
2. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku siswa yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius;
3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab siswa sebagai generasi penerus bangsa;
4. Mengembangkan kemampuan siswa menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan; dan
5. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa Kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter di sekolah perlu dikembangkan secara universal bersumber dari nilai-nilai agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional. Nilai Agama didasarkan pada ajaran agama, Nilai Pancasila: nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang lebih baik yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai nilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara. Sebagai tolok ukur ketercapaian pelaksanaan Pendidikan Karakter di sekolah nilai-nilai tersebut adalahNilai Religius,kejujuran,Toleransi, Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air,Menghargai Prestasi, Bersahabat/Komuniktif, CintaDamai, GemarMembaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial, Tanggungjawab. Strategi pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah dapat dilakukan melalui pembelajaran (teaching), keteladanan (modeling), penguatan (reinforcing), dan pembiasaan (habituating) yang dilakukan secara serentak dan berkelanjutan. Pendekatan yang strategis terhadap pelaksanaan ini melibakan komponen yang saling terkait satu sama lain, yaitu sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Menurunnya kualitas, rusak dan runtuhnya moral siswa, sekolah dituntut untuk memainkan peran dan tanggungjawabnya untuk menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai yang baik dan membantu para siswa membentuk dan membangun karakter mereka dengan nilai-nilai yang baik. Adapun faktor penyebab turunnya kualitas dan rusaknya moral tersebut antara lain kurang efektifnya pembinaan agama dan moral oleh keluarga, sekolah maupun masyarakat, kemajuan teknologi yang sangat pesat mengakibatkan materialisme, hedonisme dan sukularisme, westernisasi dan pengaruh lingkungan sekitar yang kurang mengaplikasikan tentang budi pekerti.
Seperti yang baru-baru ini dikatakan oleh Mahmud MD dalam tulisannya di Media “Republika” kasus siswa di Sampang Madaru yang menganiaya guru dan mengakibatkan kematian Guru Sang Pahlawan Tanpa Tanda Jasa menunjukkan runtuhnya moral terhadap dunia pendidikan. Sekolah harus betul-betul memfungsikan pelayanan Bimbingan Konseling (BK) di sekolah. Konselor (Guru BP) harus memiliki data yang akurat dan analisis yang cermat terhadap sifat dan perilaku masing-masing siswa, guna memberikan perhatian dan penanganan khusus terhadap siswa yang memiliki sifat dan kecenderungan berperilaku menyimpang.
COMMENTS