Polsek Kota Pekanbaru Lakukan Pers conference kasus Penipuan dan Penggelapan

Pekanbaru, RN Polsek Kota laksanakan Pers Conference Kasus Penipuan dan Penggelapan Rekrutmen Penerimaan Calon Siswa Polri hari Kamis ...

Pekanbaru, RN

Polsek Kota laksanakan Pers Conference Kasus Penipuan dan Penggelapan Rekrutmen Penerimaan Calon Siswa Polri hari Kamis 22.03.2018.

Rekrutmen calon siswa dilaksanakan setiap tahun oleh panitia disetiap Polda diseluruh Indonesia termasuk Polda Riau, rekrutmen Polisi ini sudah dinyatakan dengan tegas oleh Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto SIK SH MH, bahwa rekrutmen Polri tidak dipungut biaya dan kita juga sudah mengumumkan dibeberapa media dan baliho yang dipasang disetiap sudut kota Pekanbaru, diharap masyarakat berhati-hati dan tidak tergoda dengan iming-iming orang yang mencari kesempatan, tegas Kapolresta.

Pers Conference yang dilaksanakan di Lobi Polsek Kota Pekanbaru jam 10.45 wib menghadirkan tersangka berinisial N yang mengaku bisa meluluskan calon siswa Polri bagi yang berkeinginan menjadi seorang anggota Polri.

Dalam mengikuti tast seleksi rekrutmen Siswa Polri Saudara N meminta imbalan sebesar Rp 180 jt rupiah untuk supaya bisa lulus mengikuti seleksi rekrutmen anggota Polri tersebut dan NH selaku korban telah menyerahkan uang tersebut kepada saudara N, namun saat mengikuti tes phisikologi korban berinisial NH gugur dan karena gugur korban meminta dikembalikan uangnya namun hingga saat ini uang yang diserahkan sebesar 180 jt rupiah oleh saudara NH tersebut tidak bisa dikembalikan oleh saudara N. Sehubungan dengan itu saudara NH melaporkan hal tersebut ke Polsek Pekanbaru Kota.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto SIK SH MH melalui Kapolsek Pekanbaru Kota Kompol Hanafi membenarkan adanya kasus Penipuan dan penggelan rekrutmen Polri tersebut dan menyatakan bahwa tersangka N dulunya merupakan supir dan karena tidak bekerja lagi saudara N memanfaatkan Rekrutmen Polri ini sebagai lahan untuk melakukan penipuan dan menggunakan uang hasil penilaiannya itu untuk memenuhi  kebutuhannya sehari hari. Pasal yang dijerat terhadap saudara N adalah pasal 372 dan 378 KUHP dengan ancaman 5 tahun penjara. (Kumbang)