Bendahara UPTD Pendidikan Memalsukan SK Untuk Pinjaman Ke BANK

Kuningan, RN Entah apa yang terbersit dalam pikiran ke tiga orang PNS ini,Sehingga mereka berani melakukan tindakan yang nekad memalsukan ...

Kuningan, RN
Entah apa yang terbersit dalam pikiran ke tiga orang PNS ini,Sehingga mereka berani melakukan tindakan yang nekad memalsukan SK salah satu guru yang mau pensiun.
SK tersebut atas nama AT salah satu guru pengajar di SDN Ungaran yang kebetulan awal bulan tahun 2018 ini pensiun,di palsukan dengan cara mengganti fotonya oleh orang lain yaitu NN guru pengajar di salah satu SD di kecamatan Sindang Agung Kuningan.

Berawal dari informasi yang masuk Wartawan radarnusantara.com bahwasanya telah terjadi Manipulasi/Penggandaan SK yang telah di salah gunakan oleh bendahara UPTD (yyn) dan stap UPTD (EM) bekerja sama dengan (NN) guru pengajar di SD Kertayasa1,SK tersebut di jadikan jaminan untuk peminjaman uang ke BANK MANTAP Cirebon.

Ketika tim Radarnusantara mencoba Konfirmasi dan klarifikasi terkait berita tersebut ke Dinas UPTD Pendidikan Kecamatan Sindang Agung,dan bertemu langsung dengan ibu Sri Mulyati Kasubag UPTD, saat itu Pak Usman Supena Kadis UPTD nya lagi rehat cuti pulang dari umroh.
Ibu Sri Mulyati mengakui semua perbuatan yang di lakukan bawahanya dan beliau sangat marah sekali atas semua kejadian tersebut,Bu kasubag membenarkan semua berita tersebut,bahkan Bu Kasubag memberikan keterangan tambahan bahwa tindakan penggandaan SK ini bukan yang sekarang saja,pernah juga mereka (YY,EM) memalsukan SK kepala sekolah yang sudah meninggal dunia dengan cara di hidupkan lagi dan SK tersebut di jadikan jaminan guna peminjaman uang ke BANK MANTAP juga.
Ibu kasubag menindak lanjuti perbuatan ketiga bawahanya yaitu (YY,EM,NN)dengan melaporkanya ke BKD Kabupaten Kuningan dan ketiganya di panggil menghadap pada hari jumat tanggal 23 maret 2018 dan di pintai keterangan oleh Pa Ade Supriatna sebagai Kabid pembinaan dan kedisiplinan PNS.Entah sanksi apa yang akan di berikan kepada ketiga orang PNS ini sampai sekarang belum di putuskan.

Ketika RN menemui NN selaku atas nama yang melakukan pencairan dana tersebut NN mengakuinya tapi itu semua udah kesepakatan dan menjadi tanggung jawab EM dan YY,lain halnya dengan YY dan EM ketika Radarnusantara meminta keterangan mereka berdua saling melempar kesalahan dan saling menjelekan tapi mereka berdua mengakui semua kesalahanya,dan tahu bahwa perbuatan mereka itu sudah termasuk tindakan pidana telah memalsukan/memanipulasi SK walaupun mereka ada kesanggupan untuk pemberesan keuanganya.(dadan)