10 Tahun Berkuasa 10 Jam Diperiksa Belum jadi Tersangka

Depok, RN Nurmahmudi ismail mantan walikota depok selama 10 tahun atau dua periode berkuasa belum lama ini diperiksa oleh tim tipikor pol...

Depok, RN
Nurmahmudi ismail mantan walikota depok selama 10 tahun atau dua periode berkuasa belum lama ini diperiksa oleh tim tipikor polres selama 10 jam. Nurmahmudi diperiksa  dalam kasus dugaan penyelewengan anggaran dalam pembebasan tanah dan pelebaran jalan  di jalan nangka kelurahan sukamaju  kecamatan tapos senilai Rp 17 milyar. kasus ini bergulir sejak tahun 2015 namun baru ditindak lanjuti oleh polres depok pada tahun ini.Berdasarkan informasi yang  berhasil dihimpun wartawan,nurmahmudi ismail  mantan menhutbun dan mantan presiden Pks ini diperiksa sejak pagi hingga malam hari, tetapi hingga berita ini diturunkan nurmahmudi belum ditetapkan sebagai tersangka.

 Menurut Fathir Lintang ketua umum  dewan pengurus pusat CWI ( Corruption Watch Independent),Sebagaimana diketahui pihak penyidik polres depok  telah memeriksa sedikitnya 70 orang terdiri dari  16 orang pemilik lahan dan sisanya adalah  pejabat pemerintah depok yang terkait dengan kasus ini, diantaranya adalah Manto jorghi kepala dinas PUPR .

Perkembangan dari kasus ini diduga akan menyeret 4 orang pejabat  pemerintah kota depok dan  beberapa orang anggota badan anggaran DPRD kota Depok.menurut fathir lintang modus operandi tindakan yang mengarah pada perbuatan korupsi ini diketahui modusnya adalah dengan cara  penggelembungan dana dalam  pembayaran ganti rugi kepada warga yang tanahnya terkena pembebasan, sama sama dipinggir jalan letak tanahnya, tetapi anehnya pembayaran ganti rugi bervariasi ada yang hanya menerima Rp 480 juta namun adapula warga yang menerima Rp 800 juta.

Masih menurut Fathir lintang  pada dasarnya kami amat menghargai kerja keras pihak tipikor polres depok yang menangani  kasus ini, namun demikian fathir lintang menghimbau agar pihak polres depok serius menangani kasus ini hingga tuntas dan menyeret para pelaku keranah hukum  dan menerima  hukuman setimpal, sesuai dengan kesalahannya dalam perkara yang sempat menarik perhatian seluruh elemen masyarakat depok dan kasus tersebut juga ramai menghiasi halaman media cetak atau online di kota depok . ditegaskannya bahwa kami (CWI)  senantiasa memantau kasus ini.
(herdian)