Mesin EDC BRILink Desa Diduga Di Salahgunakan, Ratusan KPM PKH Picung & Sindangresmi Menjerit

Pandeglang ,RN Sering dijumpai di kota kota bahkan daerah perdesaan pun kini terdapat jasa ATM mini BRILink, sebuah peluang bisnis a...

Pandeglang,RN

Sering dijumpai di kota kota bahkan daerah perdesaan pun kini terdapat jasa ATM mini BRILink, sebuah peluang bisnis atau usaha yang bisa dijalankan jika anda memiliki dana / uang yang akan diputar. Sistem kerja ATM Mini ini mampu memberikan fasilitas kepada nasabah untuk bisa melakukan transaksi transfer , tarik tunai dan juga  pembayaran

ATM Mini menggunakan sebuah mesin EDC, sebuah mesin gesek kartu yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi menggunakan kartu kredit, kartu debit atau kartu prepaid, bentuknya seperti yang sering kita jumpai pada mini market seperti Indomaret atau Alfamart, tapi mesin EDC BRILink berbeda karena memiliki fungsi yang lebih lengkap

Untuk bisa menggunakan mesin EDC nasabah pemilik mesin harus membuka rekening Giro atau tabungan dengan saldo yang cukup namun Mesin EDC BRILink bisa membuat ratusan keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan menjerit karena diduga Mesin tersebut telah di salahgunakan oleh oknum yang tidak bertangguang jawab, seperti beberapa hari yang lalu, ratusan KPM PKH di Desa Kolelet pada mempertanyakan kenapa setelah ATM nya di cairkan di mesin EDC BRILink Desa (KOUTA,Red) tidak bisa menerima saldo pencairan Program Keluarga Harapan selanjutnya,

"ATM kami di cairkan di BRILink Desa Kolelet sebesar 360 ribu yang katanya tidak terdetek di bank lain bahkan di cetak rekening koran pun tidak bisa," kata seorang KPM PKH di Desa Kolelet

Diketahui ada Kouta yang tidak  merubah saldo namun ATM bisa di cairkan sehingga berakibat  merambatnya  ke tiap-tiap desa di dua Kecamatan Yakni Picung dan Sindangresmi yang di salah gunakan dengan berbagai cara dilakukan, halnya keterangan KPM yang terjadi di dua Desa yakni Desa Kadumalati dan Desa Pasirsedang,

"Modusnya sama iming-imingnya berbeda"

Sejumlah Ibu-Ibu KPM PKH di kampung Cibatok  Desa Kadumalati mengatakan Kartu ATM kami di pinta oleh ketua kelompok kami atas perintah dari Ibu Sartit agar di kumpulkan yang rencananya sih  !!buat di usulkan ke program lain (rumah kumuh,red)

"Aneh Pak ..... Gara-gara di kumpulkan ATM kami, tapi akhirnya tidak bisa mencairkan, sementara yang ATM nya tidak di kumpulkan bisa cair," ucapnya sejumlah ibu-ibu KPM PKH dengan nada sedih kepada media radarnusantara.com, Rabu.(30/5).

"Mejeuh arek lisengan, arek Lebaran kalah teu cair mending bae di Kolelet mah cair sanajan teu utuh geh aya, " keluhnya

(Sudah mau acara perpisahan sekolah, mau lebaran hingga tidak cair pantas saja kalo di kolelet itu cair walau tidak utuh juga ada ** red)

Di tempat yang berbeda yakni di Desa Pasirsedang Kecamatan Picung, hal senada yang di ucapkan sejumlah KPM PKH menuturkan ATM kami di minta oleh seorang Prangkat Desa dan  Pendamping  pada bulan lalu katanya sih mau di data dan persyaratan,

Informasi yang di himpun dari hasil wawancara dari KPM PKH ATM itu di kumpulkan baik oleh Ketua Kelompok atau   Oknum Prades  hal tersebut didasari perintah dari Pendamping bahkan ada pendamping yang langsung turun untuk mengambil ATM,

Dihubungi , Samsuri Pendamping Desa Kadumelati membantah bahwa ia tidak pernah menyuruh untuk mengumpulkan ATM pada bulan lalu. adapun bagi yang belum cair kami sedang melakukan pendataan

"Saya tidak pernah menyuruh kepada siapapun untuk mengumpulkan kartu ATM PKH, " jelas  Samsuri,

Terpisah di Hubungi Opik pendamping Desa Pasirsedang Kecamatan Picung saat dikonfirmasi melalui Pesan Whats App hanya di baca tapi tidak di balas.

( hadi)