Palu, RN Pemerintah daerah provinsi Sulawesi Tengah mengapresiasi langkah kerukunan keluarga Indonesia Gorontalo (KKIG) dalam mem...
Palu, RN
Pemerintah daerah provinsi Sulawesi Tengah mengapresiasi langkah kerukunan keluarga Indonesia Gorontalo (KKIG) dalam membantu tugas dan kerja pemerintah dalam memerangi Narkoba di wilayah hukum Sulawesi Tengah.
Hal itu disampaikan Asisten administrasi pembangunan, hukum dan politik Ir. H Mohamad Faizal Mang, MM mewakili gubernur pada pembukaan sosialisasi dan penyuluhan Narkoba di aula hotel Graha Mulia Jalan Tanjung Satu Sabtu (12/5/2018).
Menurutnya peredaran Narkoba saat ini dalam perkembangannya terus bergerak secara masif dan juga menggunakan metoda yang cerdik guna mengelabuhi aparat, dengan memanfatkan personal yang dirasa tidak mencurigakan. Dalam beberapa kasus mereka telah menggunakan anak-anak dan perempuan sebagai “kurir” dalam mendistribusikan barang haram tersebut.
Untuk itu Asisten Faizal meminta kepada hadirin yang rata-rata didominasi kaum remaja dapat mengenal serta memahami bahaya penyalahgunaan Narkoba beserta berbagai macam modusnya yang tak kenal lelah, dalam menggaet mangsa untuk dijadikan pecandu.
“Indonesia darurat Narkoba, perkembangan pecandu dari tahun ke tahun terus meningkat. Umumnya adalah remaja yang berumur 11-25 tahun, yang sangat rentan terhadap ajakan untuk memulai dan mencoba hal yang buruk akibat pergaulan yang tidak terarah, timbulnya kecanduan diawali dengan mencoba-coba yang berakhir dengan ketergantungan dan akhirnya bisa merenggut nyawa diri sendiri”, tegasnya.
Ia pun menambahkan, bahwa upaya pencegahan terhadap bahaya tersebut tidak sulit dilakukan. Upaya tersebut hanya membutuhkan kerjasama dan kepedulian berbagai pihak. Seperti keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar dalam menanamkan nilai agama. Dan yang tak kalah penting serta dapat diterima kaum remaja, adalah dengan melakukan kegiatan positif yang bermanfaat, seperti olahraga, berdiskusi, berorganisasi dan kegiatan lainnya. Dimana remaja harus diberikan ruang berekspresi untuk mengaktualisasikan dirinya mulai dari rumah, sekolah hingga di lingkungannya. Karena psikologi remaja tentu berbeda dengan orang dewasa maupun anak-anak.
Ketua KKIG Drs. H Taswin Borman, M Si mengamini apa yang dikatakan Asisten Faizal, ia mengaku sengaja menggelar sosialisasi ini untuk mencegah jumlah pecandu Narkoba baru, untuk itu ia mengundang para remaja berkumpul dan mendiskusikan berbagai macam serta seluk beluk mengenai Narkoba.
Kepedulian Taswin kepada remaja yang merupakan bibit penerus generasi bangsa, dilatarbelakangi oleh keprihatinannya, akan begitu mudahnya Narkoba didapatkan, seharusnya barang semacam itu sangat sulit bagi mereka. Akses yang mudah dalam medapatkan barang haram itu menjadi peringatan bagi semua, bahwa lambat laun akan mendatangkan bencana. Khususnya bagi generasi Sulawesi Tengah ke depan.
Ia mengingatkan agar para pemuda, jangan sekali-kali mencoba Narkoba, karena siapa saja yang mencoba maka ia akan kehilangan segalanya, ia akan sulit terlepas dari jeratan candu dan ia menjamin tidak ada faedahnya, “Narkoba ini terlalu mudah didapat, hampir setiap hari orang ditangkap. Saya mewanti-wanti kepada generasi muda ini jangan mencoba (Narkoba), harus dia menghindar, karena ini perbuatan setan. Sekali mencoba menyesal selamanya”, ungkapnya.
Gelaran itu menurut Rahmawati, S Sos selaku ketua panitia memiliki tujuan memberdayakan masyarakat khususnya kaum muda dan upaya pencegahan dini sebelum akibat fatal dari penyalahgunaan Narkoba. Serta mendatangkan nara sumber yang mumpuni di bidangnya, diantaranya dari Polda Sulteng yaitu AKBP Hasibuan selaku Kasubdit II Narkoba dan dari badan narkotika nasional provinsi Fitri Kennedy Mastura yang merupakan penyuluh dan pegiat anti Narkoba. Serta diikuti oleh siswa-siswi yang berasal dari sekolah menengah atas atau sederajat di kota Palu.(syr-HPS)
Hal itu disampaikan Asisten administrasi pembangunan, hukum dan politik Ir. H Mohamad Faizal Mang, MM mewakili gubernur pada pembukaan sosialisasi dan penyuluhan Narkoba di aula hotel Graha Mulia Jalan Tanjung Satu Sabtu (12/5/2018).
Menurutnya peredaran Narkoba saat ini dalam perkembangannya terus bergerak secara masif dan juga menggunakan metoda yang cerdik guna mengelabuhi aparat, dengan memanfatkan personal yang dirasa tidak mencurigakan. Dalam beberapa kasus mereka telah menggunakan anak-anak dan perempuan sebagai “kurir” dalam mendistribusikan barang haram tersebut.
Untuk itu Asisten Faizal meminta kepada hadirin yang rata-rata didominasi kaum remaja dapat mengenal serta memahami bahaya penyalahgunaan Narkoba beserta berbagai macam modusnya yang tak kenal lelah, dalam menggaet mangsa untuk dijadikan pecandu.
“Indonesia darurat Narkoba, perkembangan pecandu dari tahun ke tahun terus meningkat. Umumnya adalah remaja yang berumur 11-25 tahun, yang sangat rentan terhadap ajakan untuk memulai dan mencoba hal yang buruk akibat pergaulan yang tidak terarah, timbulnya kecanduan diawali dengan mencoba-coba yang berakhir dengan ketergantungan dan akhirnya bisa merenggut nyawa diri sendiri”, tegasnya.
Ia pun menambahkan, bahwa upaya pencegahan terhadap bahaya tersebut tidak sulit dilakukan. Upaya tersebut hanya membutuhkan kerjasama dan kepedulian berbagai pihak. Seperti keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar dalam menanamkan nilai agama. Dan yang tak kalah penting serta dapat diterima kaum remaja, adalah dengan melakukan kegiatan positif yang bermanfaat, seperti olahraga, berdiskusi, berorganisasi dan kegiatan lainnya. Dimana remaja harus diberikan ruang berekspresi untuk mengaktualisasikan dirinya mulai dari rumah, sekolah hingga di lingkungannya. Karena psikologi remaja tentu berbeda dengan orang dewasa maupun anak-anak.
Ketua KKIG Drs. H Taswin Borman, M Si mengamini apa yang dikatakan Asisten Faizal, ia mengaku sengaja menggelar sosialisasi ini untuk mencegah jumlah pecandu Narkoba baru, untuk itu ia mengundang para remaja berkumpul dan mendiskusikan berbagai macam serta seluk beluk mengenai Narkoba.
Kepedulian Taswin kepada remaja yang merupakan bibit penerus generasi bangsa, dilatarbelakangi oleh keprihatinannya, akan begitu mudahnya Narkoba didapatkan, seharusnya barang semacam itu sangat sulit bagi mereka. Akses yang mudah dalam medapatkan barang haram itu menjadi peringatan bagi semua, bahwa lambat laun akan mendatangkan bencana. Khususnya bagi generasi Sulawesi Tengah ke depan.
Ia mengingatkan agar para pemuda, jangan sekali-kali mencoba Narkoba, karena siapa saja yang mencoba maka ia akan kehilangan segalanya, ia akan sulit terlepas dari jeratan candu dan ia menjamin tidak ada faedahnya, “Narkoba ini terlalu mudah didapat, hampir setiap hari orang ditangkap. Saya mewanti-wanti kepada generasi muda ini jangan mencoba (Narkoba), harus dia menghindar, karena ini perbuatan setan. Sekali mencoba menyesal selamanya”, ungkapnya.
Gelaran itu menurut Rahmawati, S Sos selaku ketua panitia memiliki tujuan memberdayakan masyarakat khususnya kaum muda dan upaya pencegahan dini sebelum akibat fatal dari penyalahgunaan Narkoba. Serta mendatangkan nara sumber yang mumpuni di bidangnya, diantaranya dari Polda Sulteng yaitu AKBP Hasibuan selaku Kasubdit II Narkoba dan dari badan narkotika nasional provinsi Fitri Kennedy Mastura yang merupakan penyuluh dan pegiat anti Narkoba. Serta diikuti oleh siswa-siswi yang berasal dari sekolah menengah atas atau sederajat di kota Palu.(syr-HPS)
COMMENTS