Warga Desa Rimbo Panjang Menolak, Aset Desa di perjual belikan!

Kampar Riau,  RN Masyarakat Desa Rimbo Panjang bersamai -ramai hadir  di Mesjid Al-Mijahidin  rabu malam  (30/5/18: di Dusun II Desa Ri...

Kampar Riau,  RN
Masyarakat Desa Rimbo Panjang bersamai -ramai hadir  di Mesjid Al-Mijahidin  rabu malam  (30/5/18: di Dusun II Desa Rinbo Panjang  Kec Tambang Kab Kampar, mereka hadir berdasarkan  undangan  kepala Desa Rimbo Panjang   terkait  mediasi   permasalahan   kantor Dusun II Desa Rimbo Panjang yang sudah di ganti rugi oleh   Azwar Cris Putra SE selaku pemilik tanah Sertifikat  No 733, ia  telah membayar uang suguhan hati  Rp,100,000,000. .uang  tersebut saya yang terima, dan masih utuh semuanya ungkap ketua RT Harahap  menjelaskan di hadapan masyarakat.

Sementara itu Ajo Bustami mantan ( RK) Rukun kampung” yang berganti nama sekarang ( (Kadus) menyebutkan,kantor dusun itu di bangun secara Gotong royong oleh warga Dusun II  Desa Rimbo Panjanng  berkisar tahun 1980, ia (ajo Bustami Red) juga mengaku menerima ibah atas tanah tempat berdirinya bangunan kantor Dusun tersebut dari pemilik tanah yang pertama sebelum dijualnua  kepada pemilik yang sekarang Azwar Cris Putra SE jelasnya.

Suasana mediasi semakin malam semakin memanas, , masyarakat yang hadir juga saling adu Argemen, seperti Bpk Dansek” mantan ketua BPD, dengan suara lantang menolak kantor Dusun II di robohkan, saya menolak Aset Desa di perjual belikan, masak bengunan kantor Dusun kita di ganti dengan suguhan hati, sedangkan tanah tempat berdirinya bangunan kantor Dusun itu Aset desa Rimbo panjang,mengapa bengunanya saja yang di ganti, ?

 Lanjut Dansek mari kita cermati dengan benar Sertifikat No 733 itu, sudah jelas Sepadannya kantor Dusun,  artinya tanah tersebut murni Aset Desa kita, sedangkan Azwar membeli tanah tersebut 27 April 2001.logikanya,!  ketika Azwar membeli tanah tersebut  tidak termasuk Tanah kantor Dusun yang di belinya,faktanya kalau kita gabungkan ukuran tanah Azwar dengan tanah kantor Dusun tersebut ukurannya bertambah, anehnya, mengapa,  ia ( Pemilik Setifikat No 733 Red) tidak mau melihatkan  Setifikat  aslinya,? Dengan demikian kata Dansek” untuk  mediasi selanjutnya mari bersama sama  kita lihat Sertifikatnya itu,.agar tidak terjadi dusta diantara kita.ungkapnya.

Sebelumnya,” permasalahn Ganti rugi bangunan kantor Dusun II sudah di sepakati oleh Ninik mamak Dusun II, ketika kami ( Niniak Mamak ) menyetujui  ganti rugi dengan jumlah uang yang sudah kita sepakati bersama,  kami hanya melihat Photo copi Sertifikat No 733 tadak ada tulisan di sertipfikat tersebut, namun ketika kantor dusun  mau do robohkan kami didatangi warga sambil melihatkan Photo copi sertifikat No 733, didalam copi sertifikat tersebut ada yang ganjil kami lihat, ada Garis dan tulisan tanah tersebut berbatas dengan kantor Dusun,sehinga kesepakatn pertama itu kami batalkan ungkapnya..

Menaggapi hal tersebut Kades Rimbo Panjang Heri angkat bicara, ia menjelaskan bahwa garis yang ada di Sertifikat tersebut di buat dengan pena, bukan produk BPN tegasnya,  saya bersama Camat Tambang dan  Asisten I Pemda Kampar sudah datang ke kantor BPN Kampar, Pihak BPN kampar mengatakan,  garis yang ada di sertifikat No 733 tidak ada dasar Hukumnya hanya di buat sendiri,dengan mengunakan pena,  Namun ia Heri ( Kades  Red)  tidak menjelaskan secara  rinci siapa  Pihak  BPN yang mengataka garis tersebut tidak ada dasar Hukumnya.

Menurut beberapa warga yang hadir di acara mediasi itu,  apabila pihak BPN mengatakan garis dan tulisan kantor Dusun  yang ada didalam sertifikat tersebut tidak ada dasar Hukumnya, seharusnya, pihak BPN menyampaikan secara tertulis, biar masyarakat tidak gaduh kata warga  ke RN , hasil pantauan RN acara mediasi ini tidak ada menemui  titik terang, sehingga mediasi  dilanjutkan usai bulan Ramadhan..  Sampai berita ini di lansir pihak yang terkait belum bisa di konfimasi....(TIM  RN)