Bupati Rampok Uang Rakyat

Jepara, RN     Semenjak Saudara Marzuki selaku Bupati Kabupaten Jepara banyak permasalahan yang tidak terselesaikan, dikarenakan tidak ...

Jepara, RN
    Semenjak Saudara Marzuki selaku Bupati Kabupaten Jepara banyak permasalahan yang tidak terselesaikan, dikarenakan tidak mempunyai  konsep yang jelas serta tidak memiliki Lidersif.
 
UMKM Kabupaten Jepara selama ini sudah di kenal oleh Kabupaten lain, yang masyarakatnya bergerak di bidang Mebeler,Ukir, dan kain Tenun Troso, semenjak Saudara Marzuki menjabat sebagai Bupati UMKM Jepara mati total alias gulung tikar.

Karena mengalami matinya UMKM, Bupati Jepara bekerjasama dengan mafia-mafia tanah untuk mendapatkan Investor Industri padat karya. Kedatangan Investor padat karya tersebut tidak memberikan kontribusi kepada masyarakat untuk menaikkan perekonomian rakyat, malah semakin memperdalam penderitaan rakyat.
 
Bupati Jepara tidak pernah memperhatikan hal itu, namun hanya memikirkan kekayaan pribadi untuk menjadikan dirinya Milioner, kalau Bupati Jepara memiliki konsep yang benar, maka Bupati Jepara tidak perlu mendatangkan Investor padat karya ke Jepara, namun harus memikirkan solusi UMKM Jepara. Masyarakat Kabupaten Jepara yang dikenal sebagai kota Ukir yang bergerak di bidang Mebeler banyak yang terbelit hutang alias gulung tikar, semenjak Saudara Marzuki manjadi Bupati Kabupaten Jepara anggaran dana hibah Tahun 2012 sampai 2017 tidak tepat sasaran, yang mendapatkan bantuan tanah hibah hanya yayasan Saudara Marzuki dan kroninya, pada Tahun 2013 anggaran dana hibah dari APBD diberikan ke yaysan Fadlu Nafis, sebesar 300 Juta rupiah untuk sekolah PAUD yang dipimpin Istri Saudara Marzuki.

Pada Tahun 2014 bantuan dana bibah dari APBN sebesar 1,5 M dikucurkan ke yayasan yang dipimpin oleh menantunya, pada Tahun 2016 yaysan SMP Fadlu Nafis mendaptkan bantuan dana hibah sebesar 200 Juta  rupiah.

Kemudian Tahun 2017 yaysan SMK Fadlu Nafis mendapatkan bantuan dana hibah sebesar 200 Juta rupiah untuk membangun ruang kelas baru (RKB) dari APBD. Sedangkan siswanya hanya sekitar 100 Siswa.
   
Karena terlalu enak merampok uang rakyat dan tidak ada yang mengkritisi , maka Saudara Marzuki maju menjadi Bupati Jepara untuk yang ke dua kali, karena belum tercapai cita-citanya untuk menjadi orang terkaya di Indonesia. Sampai sekarang keuntungan RSU di Kabupaten Jepara tidak jelas,  kemana disetorkan, karena PAD hanya menerima sekitar 200 M pertahun. Sedangkan padat karya pada Industri Kabupaten Jepara banyaknya hampir sama dengan Kabupaten Bekasi , tapi PAD tidak ada peningkatan, sedangkan Kabupaten Jepara bukan hanya padat karya saja, namun ada pula PLTU Tanjung Jati B.

Berdasarkan sumber berita dari salah satu anggota Dewan DPRD yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa keuangan Kabupaten Jepara Inplesit atau merosot.Kemana uang ini menguap ? Ternyata ke pundi-pundi kantong Bupati Jepara dan kroninya.
 
Tim Radar Nusantara dari Jakarta turun ke Kabupaten Jepara selama 7 hari, mereka merasa kaget mendengar deposit keuangan Kabupaten Jepara. Karena tidak sesuai dengan apa yang di lihat di lapangan dan yang mereka dengar Kabupaten  Jepara bukan hanya padat karya tapi ada perusahaan BUMN yang bergerak di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
     
Tim Radar Nusantara Jepara menghimbau kepada Bapak Presiden Jokowi untuk memerintahkan KPK supaya turun ke Kabupaten Jepara.

Agar bekerjasama dengan BPK untuk mengaudit keuangan Kabupaten Jepara. Supaya Kabupaten Jepara bersih dari tikus-tikus pemakan uang rakyat, kalau kasus ini tidak tuntas, maka Tim Radar Nusantara Jepara dan Tim Radar Nusantara Jakarta akan membawa kasus ini ke ILC, supaya masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke mengetahui semua permasalahan ini.

Bagi para elit politik pengusung pemerintah yang ada di pusat jangan melakukan Intervensi ke penegak hukum yang akan menangani masalah ini. Tim Radar Nusantara dan LSM Garda Jepara bersama masyarakat akan memberantas tikus-tikus korupsi, karena kami ingin menjadikan miniatur bebas dari tikus.(ahmad tius)