Disparpora Lingga dinilai rusak historis Gedung Nasional

DABO SINGKEP Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lingga dinilai merusak keasrian dari Gedung Nasional Dabosingkep, ya...

DABO SINGKEP

Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lingga dinilai merusak keasrian dari Gedung Nasional Dabosingkep, yang telah menjadi bangunan cagar budaya nasional. Selasa(14/08/2018)

Penilaian tersebut diungkapkan sejumlah tokoh masyarakat Singkep, yang mengaku kesal atas tindakan Disparpora Lingga yang membiarkan pagar pembatas lapangan Voli berdiri tegak di Gedung Nasional.

Menurutnya, Gedung Nasional Dabosingkep memiliki nilai historis yang hanya dimiliki oleh beberapa daerah di Indonesia. Gedung Nasional sudah ada sejak zaman kemerdekaan dan zaman kejayaan PT. Timah, sebagai gedung formal pemerintahan yang digunakan oleh pemerintah dan kegiatan-kegiatan resmi lainnya.

Ketika perhelatan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Kepri yang digelar di Dabosingkep, lapangan bola voli di Gedung Nasional dijadikan salah satu tempat pertandingan. Masyarakat dan para tokoh di Singkep awalnya tidak mempermasalahkan hal tersebut, namun kebijakan Bidpora menutup gedung tersebut dengan pagar besi, hal inilah yang membuat beberapa masyarakat Singkep marah.

"Mereka janji selesai POPDA pagar itu mau diroboh, tapi sampai sekarang belum juga diroboh, ini janji tinggal janji," kata Azrah salah satu aktifis di Singkep." Ujar nya ke RADAR NUSANTARA.

Sebelumnya tokoh agama di Dabosingkep Kabupaten Lingga Muhammad Ridwan juga pernah menyentil, dengan kritikan keras atas pembangunan pagar untuk lapangan bola di Gedung Nasional. Dirinya menyentil hal tersebut melalui media sosial, yang mendapat respon dan komentar ribuan orang masyarakat Singkep baik yang tinggal di Singkep maupun yang telah merantau ke daerah lain.

Padahal menurutnya lapangan voli di wilayah Kota Singkep sangat banyak yang dijadikan tempat untuk bertanding. Atas kejadian ini masyarakat Singkep meminta kepada Kabidpora Lingga untuk segera mengembalikan halaman Gedung Nasional Dabosingkep seperti semula. Dan jika hal tersebut tidak dilakukan, maka dikuatirkan menjadi konflik dan pengrusakan karena ingin melepas paksa.

Menanggapi hal tersebut Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Safarudin mengatakan, pihaknya akan melepaskan pagar tersebut namun saat ini masih menunggu waktu yang tepat karena perhelatan POPDA baru saja selesai dan belum terlalu lama." Pungkas nya. (R.AG)

Area lampiran