Sejumlah Masyarakat Lampasio Datangi Kejaksaan,Laporkan soal Dana ADD dan DD

TOLITOLI-RN Puluhan orang warga Desa Lampasio Kecamatan Lampasio mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri Tolitoli (26/8/18,)guna mempertanya...

TOLITOLI-RN Puluhan orang warga Desa Lampasio Kecamatan Lampasio mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri Tolitoli (26/8/18,)guna mempertanyakan laporan yang sudah beberapa kali didampaikan ke pihak kejaksaan namun hingga kini belum ada tindak lanjut oleh pihak kejaksaan. 

Dimana laporan warga tersebut berkaitan dengan realisasi hasil penggunaan Dana Desa yang di kelolah oleh Moh.Yusuf selaku Kades kala ia menjabat mulai dari Tahun 2015,2016 dan 2017 yang di nilai warga syarat dengan adanya dugaan praktek korupsi didalam RAB.

Hal tersebut di benarkan oleh Rustam wakil ketua BPD Desa Lampasio saat mendampingi warga di aula kantor Kejaksaan.

Dikatakan kasus ini harus di tindak lanjuti oleh penegak hukum secara serius dan jangan ada permainan mata dengan kepala desa lampasio yusuf  pasalnya banyak item kegiatan pekerjaan infra struktur di duga kuat banyak ditemukan tidak sesuai dengan RAB.

"Kami menduga banyak proyek mark up yang dilakukan mantan kepala desa lampasio"

Ketua LSM Gerakan Indonesia Anti Korupsi Sulteng ( GIAK) Hendri Lamo SE mengatakan seharusnya pihak Kejari Tolitoli menindak lanjuti laporan warga  Desa Lampasio yang sudah dilaporkan lebih dari satu kali.

 " Kejari Tolitoli jangan tinggal diam dan seharusnya sudah bisa mengambil tindakan penyelidikan terkait dugaan penyelewengan anggaran  kegiatan dana DD tersebut yang sudah pernah dilaporkan warga setahun lalu", tegas ketua LSM GIAK.

 Di tambahkan jika melihat data laporan temuan yang dibawa oleh  warga ke Kejaksaan Negeri sudah jelas bahwa data tersebut sudah kuat dan jelas ada unsur kerugian ke uangan di dalamnya.

 Adapun data beberapa  item pekerjaan yang  oleh warga di nilai syarat dengan adanya tindak pidana korupsi di antaranya hingga kini belum selesai pembangunan MCK yang ada di Dusun I,yang sempat di anggarkan di Tahun 2015,Jumlah pembelian batu bata sebanyak 45.000 bata,sementara yang tertuang dalam RAB Rp.1.500 per bata,namun  pembelanjaannya hanya Rp.900per bata,Sementara itu  di Tahun 2016  untuk  pembelanjaan pengadaan umbul umbul senilai Rp 10juta hingga kini barangnya tidak di adakan oleh pihak Desa dan pengadaan pipa air bersih yang dinilai merugikan uang negara kurang lebih Rp.70 juta.

 Sementara itu Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Tolitoli Moh.Ridwan SH di hadapan warga Desa Lampasio mengaku akan menindak lanjuti laporan warga tersebut.

" Saya akan serius untuk menindak lanjuti kasus ini namun saya perlu waktu untuk mempelajari kembali kasus ini," pinta kasi Pidus Kepada warga.*** WAHYU ***

Area lampiran