Wali Kota Bekasi Akan Pangkas 40 Persen Tunjangan Tambahan PNS Kota Bekasi

BEKASI,RN– Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi atau akrab disapa Bang Pepen mengatakan ada kegagalan pada kinerja Aparatur Sipil N...

BEKASI,RN– Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi atau akrab disapa Bang Pepen mengatakan ada kegagalan pada kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Bekasi selama ditinggalnya delapan bulan lalu dalam memenuhi potensi pendapatan yang ada, yang selanjutnya berdampak pada pelemahan APBD.

Meski demikian, Pepen menolak jika disebut APBD Kota Bekasi mengalami defisit, karena menurutnya, defisitnya APBD merupakan hasil kesepakatan antara Pemerintah Kota dan DPRD Kota Bekasi. Pepen lebih pas menggunakan istilah turbulensi.

“Belum ada APBD defisit. APBD sekarang ini, seandainya dibilang ada penundaan, karena delapan bulan kemarin temen-temen gagal memenuhi potensi pendapatan yang ada. Jadi di akhir tahun nanti, kalau ada kurang, itu karena kinerja,” ujar Pepen kepada awak media, Selasa (25/9/2018) di Kecamatan Jatiasih usai membuka MTQ.

Terkait cara mengatasi masalah itu, Pepen akan mengurangi belanja daerah, mengurangi beban-beban kewajiban daerah, seperti memangkas 40 persen Tunjangan Penambahan Penghasilan (TPP) ASN, agar keuangan Pemerintah kembali stabil.

“Termasuk operasional saya. Saya harus mencontohkan dong, potong 40 persen gak papa. Saya ngga usah dianggarkan mobil. Mas Tri (Wakil Wali Kota) jangan beli mobil, karena Mall Pelayanan Publik (MPP) itu lebih penting, beliin itu dulu, kita pakai mobil pribadi, bensin pribadi. Jadi sekarang ini kita masih pakai mobil dan bensin pribadi,” paparnya.

Pepen menegaskan pemotongan 40 persen ini tidak hanya berlaku bagi dirinya dan Tri Adhianto saja, selaku Kepala Daerah. Akan tetapi berlaku bagi seluruh ASN di Kota Bekasi.

“Semua harus rela. Jadi kalau seluruh PNS di Indonesia ini mau dipotong untuk bayar hutang negara, selesai itu. Nah di Kota Bekasi sudah dicontohin,” pungkasnya.(@nt)