Mamuju. RN Pemberantasan Jaringan Mafia ter-organisasi dengan berkoloborasi Korupsi Kolusi Nepotisme ( KKN ) yang bersarang di Intansi...
Mamuju. RN
Pemberantasan Jaringan Mafia ter-organisasi dengan berkoloborasi Korupsi Kolusi Nepotisme ( KKN ) yang bersarang di Intansi Penyelenggara Negara atau Pemerintahan dan Institusi Lembaga Negara semakin gencar dilakukan. Hadiah besar pun telah disediakan oleh Pemerintah Pusat buat setiap Organisasi / Lembaga & Masyarakat yang siap akan melaporkan adanya indikasi * DUGAAN KORUPSI KOLUSI NEPOTISME * oleh para Oknum Pemangku Jabatan berdasarkan Fakta Bukti serta dapat dipertanggung jawabkan atas kebenaran laporan. Dari hasil kunjungan TIM RN bersama TIM LSM. PIJAR KEADILAN ke DPD. LSM. PIJAR KEADILAN Provinsi Sulawesi Barat di Kab. Mamuju dan Kab. Mamasa selama seminggu yang sekaligus melakukan Investigasi, ada beberapa TEMUAN masalah yang tidak luput dari Indikasi * DUGAAN KORUPSI KOLUSI NEPOTISME * oleh para Oknum Pemangku Jabatan. Di kab. Mamuju salah satunya diketemukan atas Proyek Pembangunan pekerjaan Pasar Modern yang Hancur Berantakan tidak betpenghuni dengan jumlah Kios maupun Lapak Pedagang kurang lebih 150 Unit yang menjadi tempat sarang Penyamun atau tempat Berburu Hantu. Sedangkan di Kab. Mamasa salah satunya Proyek Pembangunan pekerjaan Pasar Barra-Barra yang di bangun tidak berpondasi sesuai informasi dari warga sekitar dan juga tidak berpenghuni dengan jumlah Toko, Kios maupun Lapak Pedagang kurang lebih 145 Unit. Adapun APBD yang telah dikucurkan Pemkab. Mamuju dan Pemkab. Mamasa dan/atau Pemprov. Sulawesi Barat untuk pembangunan pekerjaan kedua pasar tersebut bernilai puluhan miliar rupiah. Belum termasuk TEMUAN atas Proyek Pembangunan pekerjaan Prasarana Sarana Jalan dan Proyek Pembangunan pekerjaan Jembatan yang tidak sesuai dengan Rencana Teknis Kerja ( RENTEK ) yang di keluarkan oleh Dinas Binamarga PU Jalan dan sekarang menjadi Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan ( CITATA ) dsb. TIM RN bersama TIM LSM. PIJAR KEADILAN berusaha selama dua hari mendatangi kantor Gubernur untuk dapat mengkonfirmasi langsung kepada Gubernur, namun tidak ada respon alias menghindar dengan alasan bahwa Gubernur masih ada tamu dan esok harinya dengan alasan sudah berangkat ke Negara Malasia sesuai yang disampaikan oleh ajudannya maupun Pamdal penerima tamu. Dalam hal ini sangat berharap kepada Pemerintah Pusat agar dapat segera menurunkan TIM Badan Pemeriksa Keuangan dan TIM Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mengungkap Jaringan Mafia Korupsi Kolusi Nepotisme yang bersarang di Instansi Pemprov. Sulawesi Barat maupun di Instansi Pemkab. Mamuju maupun Pemkab. Mamasa.
( SP. PANJAITAN / TIM ).
COMMENTS