Cirebon, RN Sistem Pendidikan Nasional, secara inplisit tersirat makna bahwa tujuan penyelenggaraan pendidikan bagi seluruh warga ne...
Cirebon, RN
Sistem Pendidikan Nasional, secara inplisit tersirat makna bahwa tujuan penyelenggaraan pendidikan bagi seluruh warga negara Indonesia pada hakikatnya untuk membentuk sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang memiliki karakter, watak serta berkepribadian yang baik, tangguh, ulet dan berwawasan kebangsaan.
“ Hal ini dimaksudkan agar generasi bangsa Indonesia siap menghadapi tantangan masa depan, baik internal maupun eksternal (global) seperti kondisi saat ini”. Kata Kepala MTsN 9 Pabuaran Kab. Cirebon, Drs Hj Ayah Aliyah MPd kepada RN Sabtu (24/11/2018) saat konfirmasi terkait pelbagai persiapan untuk mencetak anak didik yang baik dan mumpuni.
Dikatakannya. Sebagai pemimpin di sekolahnya, senantiasa menganjurkan kepada guru-guru agar memberikan pelayanan terbaik kepada para siswa. Menurutnya, guru merupakan perwakilan pemerintah yang terdepan terhadap masyarakat, sehingga masyarakat dapat terlayani dengan baik. Dan bagi anak didik, jangan berpikir dirinya sebagai obyek, tetapi sebagai subyek yang berperan aktif atas dukungan dan fasilitas yang telah disediakan oleh pemerintah, orangtua, maupun masyarakat.
Kemudian. Tugas pendidikan adalah mengupayakan agar anak bisa mengenal potensi dirinya, sedangkan pendidikan berperan memberikan fasilitas agar mereka dapat mengembangkan potensinya, baik bidang akademik maupun potensi non-akademik, seperti seni dan olah raga. Secara akademis, riset membuktikan bahwa setiap anak lahir dengan potensinya masing-masing.
“ Perlu juga dipahami, bahwa potensi itu adalah bawaan dari lahir, namun ada juga produk dari proses pendidikan. Jika anak mempunyai bakat tetapi tidak dididik dengan tepat, maka potensinya tidak akan tumbuh dan berkembang optimal. Demikian sebaliknya, jika anak tidak berbakat tetapi dipaksakan oleh guru atau orang tuanya, potensinnya pun tidak akan tumbuh dengan baik”. Tutur Hj Aliyah.
Terkait adanya issu miring soal bantuan pemerintah yang tidak sesuai peruntukannya. Dikatakannya, hal itu bentuk dari motifasi dalam penyelenggarakan pendidikan sekolah agar lebih baik lagi. Karena menurutnya, setiap bantuan pemerintah yang dialokasikan untuk penunjang pendidikan sekolah sesuai peruntukannya dan bisa dipertanggung jawabkan.
Dicontohkannya. Saat pemerintah menganjurkan diadakannya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dengan harapan pelaksanaan UN bisa menjadi referensi untuk melakukan evaluasi dan perbaikan sistem pendidikan di Indonesia. Dan kemudian memberikan bantuan-bantuan yang dibutuhkan sekolah agar bisa segera memenuhi ketentuan dan memenuhi standart.
Dikatakannya. Sekolah MTsN 9 Pabuaran untuk penyelenggaraan UNBK sudah mandiri. Artinya, anjuran dan pengalokasian fasilitas bantuan penunjang kegiatan itu sudah sesuai peruntukkannya. Walaupun dalam perjalannya penuh rintangan memicu pelbagai pro dan kontra oleh sebagian kecil orang yang tidak senang kemajuan pendidikan.
Dan saat ini. Beliau meneruskan, pendidikan Nasional menggulirkan wacana pendidikan karakter. Wacana ini bertujuan mengatasi kerusakan moral yang semakin melanda bangsa ini, terutama remaja atau generasi muda. Pendidikan karakter pada dasarnya lahir disebabkan karena hilangnya aspek nilai moralitas dalam dunia pendidikan kita.
“ Pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya. Tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju ke arah hidup yang lebih baik”. Ucap Hj Aliyah
Untuk saat ini. Pendidikan karakter sudah kami terapkan kepada anak didik. Karena, mendidik bukan hanya dengan sejumlah teori dan memasok pengetahuan (sains), namun bagaimana transfer ilmu yang dilakukan oleh guru juga dibarengi dengan pembentukan akhlak (morality) yang padu-padan dengan kepribadian, keterampilan, yang dimiliki oleh para peserta didik. (Panjat/Hasan/Riston)
“ Hal ini dimaksudkan agar generasi bangsa Indonesia siap menghadapi tantangan masa depan, baik internal maupun eksternal (global) seperti kondisi saat ini”. Kata Kepala MTsN 9 Pabuaran Kab. Cirebon, Drs Hj Ayah Aliyah MPd kepada RN Sabtu (24/11/2018) saat konfirmasi terkait pelbagai persiapan untuk mencetak anak didik yang baik dan mumpuni.
Dikatakannya. Sebagai pemimpin di sekolahnya, senantiasa menganjurkan kepada guru-guru agar memberikan pelayanan terbaik kepada para siswa. Menurutnya, guru merupakan perwakilan pemerintah yang terdepan terhadap masyarakat, sehingga masyarakat dapat terlayani dengan baik. Dan bagi anak didik, jangan berpikir dirinya sebagai obyek, tetapi sebagai subyek yang berperan aktif atas dukungan dan fasilitas yang telah disediakan oleh pemerintah, orangtua, maupun masyarakat.
Kemudian. Tugas pendidikan adalah mengupayakan agar anak bisa mengenal potensi dirinya, sedangkan pendidikan berperan memberikan fasilitas agar mereka dapat mengembangkan potensinya, baik bidang akademik maupun potensi non-akademik, seperti seni dan olah raga. Secara akademis, riset membuktikan bahwa setiap anak lahir dengan potensinya masing-masing.
“ Perlu juga dipahami, bahwa potensi itu adalah bawaan dari lahir, namun ada juga produk dari proses pendidikan. Jika anak mempunyai bakat tetapi tidak dididik dengan tepat, maka potensinya tidak akan tumbuh dan berkembang optimal. Demikian sebaliknya, jika anak tidak berbakat tetapi dipaksakan oleh guru atau orang tuanya, potensinnya pun tidak akan tumbuh dengan baik”. Tutur Hj Aliyah.
Terkait adanya issu miring soal bantuan pemerintah yang tidak sesuai peruntukannya. Dikatakannya, hal itu bentuk dari motifasi dalam penyelenggarakan pendidikan sekolah agar lebih baik lagi. Karena menurutnya, setiap bantuan pemerintah yang dialokasikan untuk penunjang pendidikan sekolah sesuai peruntukannya dan bisa dipertanggung jawabkan.
Dicontohkannya. Saat pemerintah menganjurkan diadakannya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dengan harapan pelaksanaan UN bisa menjadi referensi untuk melakukan evaluasi dan perbaikan sistem pendidikan di Indonesia. Dan kemudian memberikan bantuan-bantuan yang dibutuhkan sekolah agar bisa segera memenuhi ketentuan dan memenuhi standart.
Dikatakannya. Sekolah MTsN 9 Pabuaran untuk penyelenggaraan UNBK sudah mandiri. Artinya, anjuran dan pengalokasian fasilitas bantuan penunjang kegiatan itu sudah sesuai peruntukkannya. Walaupun dalam perjalannya penuh rintangan memicu pelbagai pro dan kontra oleh sebagian kecil orang yang tidak senang kemajuan pendidikan.
Dan saat ini. Beliau meneruskan, pendidikan Nasional menggulirkan wacana pendidikan karakter. Wacana ini bertujuan mengatasi kerusakan moral yang semakin melanda bangsa ini, terutama remaja atau generasi muda. Pendidikan karakter pada dasarnya lahir disebabkan karena hilangnya aspek nilai moralitas dalam dunia pendidikan kita.
“ Pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya. Tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju ke arah hidup yang lebih baik”. Ucap Hj Aliyah
Untuk saat ini. Pendidikan karakter sudah kami terapkan kepada anak didik. Karena, mendidik bukan hanya dengan sejumlah teori dan memasok pengetahuan (sains), namun bagaimana transfer ilmu yang dilakukan oleh guru juga dibarengi dengan pembentukan akhlak (morality) yang padu-padan dengan kepribadian, keterampilan, yang dimiliki oleh para peserta didik. (Panjat/Hasan/Riston)
COMMENTS