Utamakan Pelayanan, Pengelola Bengkel "Mukti" Berani Bersaing Kwalitas

Lampung Timur, RN. Kegiatan usaha pada bidang pelayanan jasa berupa service kendaraan roda dua atau bengkel sepeda motor digeluti oleh Z...

Lampung Timur, RN.
Kegiatan usaha pada bidang pelayanan jasa berupa service kendaraan roda dua atau bengkel sepeda motor digeluti oleh Zaenal Arifin (36) warga Dusun Empat Desa Muara Jaya Kecamatan Sukadana. Bermula dari bekerja pada dua perusahaan dijadikan Zaenal ladang menimba ilmu. Itulah pengalamannya yang telah dijadikannya sebagai guru terbaik. Dengan bermodal pengalaman, ia memberanikan diri membuka usahanya pada awal tahun 2008 sepuluh tahun yang silam.

Zaenal menuturkan dari awal riwayat hidupnya mengarungi kehidupan dengan kegiatan usaha bengkel kendaraan roda dua atau sepeda motor yang ditekuninya. Berdasarkan pengalaman kerja di sebuah perusahaan bernama Ahass sekitar lima tahun lamanya.
"Buka usaha bengkel motor sejak awal tahun 2008, saya punya pengalaman kerja ikut perusahaan Ahass kurang lebih sekitar lima tahun",ungkap Zaenal Arifin kepada Radar Nusantara disela - sela kesibukannya Kamis, 22/11 jam 10:00 WIB di bengkelnya yang berada di Jalan Lintas Pantai Timur (Jalin Pantim) Desa Muara Jaya (I) Kecamatan Sukadana.

Sebelum bekerja di perusahaan Ahass, ia juga pernah menimba ilmu pada sebuah perusahaan bergerak di bidang mekanik tekhnikal mesin kapal.
"Sebelum kerja di Ahass, kita pernah kerja di perusahaan yang kaitannya di mekanik tehnikal mesin kapal. Gayung bersambut, yang namanya mesin hampir mirip - mirip. Terus kedepannya mau usaha tapi kita cuma punya yang namanya pengalaman di mesin besar terkendala di modal. Jadi kita banting stir untuk yang lebih sederhana",urai pasangan hidup Sri Widarti (35) dengan panggilan Wiwid.

"Kita motivasinya fokus untuk membantu kerja disini, bukan untuk ke upah tapi kita kasih pengalaman kerja. Jenjang kelanjutannya yang sudah  mandiri sudah ada tiga orang. Seperti Sujianto sudah buka usaha di Desa Muara Jaya, Fredi buka usaha di Desa Taman Fajar dan Dwi buka usaha di Desa Tambah Dadi. Kegiatan usaha Fredi dan Dwi berada di Kecamatan Purbolinggo",papar Zaenal panggilan sehari - hari Zaenal Arifin.

"Kalo yang lain, sebenarnya untuk kemandirian sudah mampu tapi karena terkendala di mental yang belum siap. Tenaga kerja tetap untuk saat ini ada dua orang, sedangkan yang satunya masih tahap belajar. Ini ada yang sudah senior bernama Mardi Bolang, dia sudah kerja kurang lebih lima tahun. Sebenarnya dia sudah layak mandiri cuman katanya mau mandiri kalo sudah selesai nikah. Yang itu namanya Heru Anggoro berasal dari Jogja beralamat di Desa Rantau Jaya Udik",jelasnya.

Kiat Zaenal dalam usahanya sebagai upaya untuk daya tarik minat para konsumen menjadi pelanggan. Baik konsumen atau pelanggan yang lama maupun yang baru. "Belajar dan Teruslah Belajar" itulah kiat sebagai pedoman usahanya.
"Kita bukan mengumbar harga murah tapi kwalitas, ya itu saja pada intinya. Kalo bersaing murah saya gak mampu, cuma kalo kwalitas insyaallah. Karena sudah identik barang itu kalo berkwalitas pasti mahal tapi kalo mahal belum tentu berkwalitas",paparnya.

Ia memberikan himbauan agar para mantan tenaga kerjanya yang telah mandiri agar dapat menjaga nama baiknya dimata masyarakat Desa Muara Jaya dan sekitarnya.
"Himbauan bagi mereka hanya satu sih, tolong jaga saya. Bilamana suatu waktu kita butuh bantuan mudah - mudahan mereka bisa",himbau ayah Mukti Jaya Ningrum dan Mukti Al Ghozali.

Zaenal Arifin memasang merek "Mukti" pada bengkel motornya, identitas itu diambilnya dari nama kedua sang buah hatinya. Ia dikaruniai dua orang anak, anak pertamanya berjenis kelamin perempuan diberi nama Mukti Jaya Ningrum (11).
Mukti Jaya Ningrum akrab dipanggil Denok, kini Denok duduk dibangku kelas lima di sekolah dasar negeri hanya sekitar seratusan meter dari tempat tinggalnya.

Buah hatinya yang kedua bernama Mukti Al - Ghozali yang baru berusia dua tahun enam bulan. Kedua generasi penerus keluarga dan bangsa itu merupakan hasil pernikahan antara Zaenal Arifin dengan Sri Widarti alias Wiwid. Dari hasil kegiatan usahanya itulah, Zaenal memberi nafkah istri dan kedua anaknya. Selain itu ia memiliki usaha pokok yakni mengelola sawah dan beternak.
(Ropian Koenang)