Oknum Notaris Pekanbaru Diduga Terlibat Pemalsuan Tanda Tangan Didalam Akte Otentik. *

Radar Nusantara: Pekanbaru Riau *-  Oknum Notaris  ddiduga terliba perbuatan  melawan Hukum , dugaan pemalsuan tanda tangan  surat perny...

Radar Nusantara: Pekanbaru Riau *-  Oknum Notaris  ddiduga terliba perbuatan  melawan Hukum , dugaan pemalsuan tanda tangan  surat pernyataan selisih utang ,di dalam Akte yang  buat di kantor Notaris Fransiskus Djoenardi SH.

 Merry Pamadya  Utaya  adalah pembeli satu unit Rumah yang terletak di Jln sudirman Pekanbaru ‘ tepatnya  di komplek Perumahan Gren Park,  pihak yang membangun perumaha tersebut adalah   PT. Mega Cipta Buana yang dipimpin oleh  Ruslim  SH.Tanpa sepengetahuannya  Merry Pamadya Utaya”  timbul suatu permasalahan mengenai surat pernyataan selisih KPR yang di keluarka Kantor Notaris Fransiskus Djoenardi SH.yang tidak pernah di tanda tanganinya. 

Merry Pamadya Utaya  tidak pernah menandatangani surat peryataan selisih KPR yang di keluarkan oleh kantor Notaris tersebut,  namun  sidik jari  Merry Pamadya Utaya  diduga sudah dipalsukan oleh pihak kantor Notaris Fransiskus Djoenardi SH.sehinga  tanda tangannya muncul di dalam   surat selisi KPR , tak terima tanda tangannya diduga dipalsukan ( Merry Pamadya Utaya Red ) melaporkan permasalah ini ke Sat Reskrim Polresta Pekanbaru, dengan  Nomor:  STPL/593/VII/2018/Riau/Resta Pekanbaru (4/7/2018 ) lalu.

  DR. Yudi Krismen, SH., MH selaku kuasa Hukum pelapor  menjelaskan , perkara ini  sudah berjalan sebagaimana mestinya, menurutnya Kasubnit II Ekonomi sdr. IPDA SAID KHAIRUL IMAN, SH sudah menjelaskan melalui sambungan seluler, menurut  Kasubdit sudah dilakukan pemeriksaan tanda tangan ke Labkrim Forensik Polri Cabang Medan, sedang menunggu hasil forensic dan kemungkinan seminggu lagi  selesai kata Kasubdit kepada  Kuasa Hukum Merry.

Menurut DR. Yudi Krismen S.H,. M.H, “Apabila terbukti hasil Labor Forensik Kriminal Polri Medan  tanda tangan klienn tidak identik  dengan tanda tangan asli Kleannya,  maka perbuatan pelaku dari pihak terlapor  PT.  Mega Cipta Buana yang dipimpin oleh Dirut Ruslim, SH, serta  Notaris Fransiskus Djoenardi,  SH  dapat dikenakan pelanggaran Pasal 263 KUHP, tentang  pemalsuan tanda di dalam sebuah akta outentik, ujarnya saat di temui Kantor Advokat / Konsultan Hukum Law Firm YK and Partners, Minggu (12/2/2018).

Sanbungnya, dengan adanya pernyataan dari korban Merry Pamadya Utaya , bahwa . Merry Pamadya Utaya tidak pernah sama sekali menandatangani surat pernyataan selisih KPR  dan tidak pernah sama sekali membubuhi sidik jarinya di dalam Surat Pernyataan selisih KPR di kantor Notaris Fransiskus djoenardi, SH, tutupnya (*)

(H.R)