Dugaan Korupsi dana desa

Meranti - RN   Dugaan kuat dari Masyarakat Dusun Tanjungbaru Desa Darul Takzim Kecamatan Tebing Tinggi Barat Kabupaten Kep...

Meranti - RN 

Dugaan kuat dari Masyarakat Dusun Tanjungbaru Desa Darul Takzim Kecamatan Tebing Tinggi Barat Kabupaten Kepulauan  Meranti , kini warga masyarakat mempertanyakan terkait dana Desa Selama kepimpinan Basri Rasid selaku kepala Desa diduga lakukan korupsi dana desa.

Pantauan awak media ini dilokasi kegiatan, Pekerjaan fisik kegiatan yang sudah rampung dikerjakan , dengan sumber dana DDS tahun 2018, menurut warga hasil pekerjaan fisik dan anggaran yang tidak transparan adalah melukai hati warga desa.

Menurut penilaian warga,  tiga tahun terakhir masa jabatan Kades terlihat kegiatan  yang dilaksanakan sangat mencurigakan bagi kami dari masyarakat awam , dengan alasan ketidak jelasnya anggaran   ,sebab setiap kegiatan fisik seperti semenisasi lapangan olah raga dan pembangunan jalan Dusun Tanjungbaru sepanjang 2mx100m tanpa adanya pemasangan  plang kegiatan dan berapa  jumlah anggarannya.

Menurut keterangan salah seorang warga setempat inisial HR, (28/12)  menyebutkan, terkait Desanya semenjak Desa Darul Takzim dipimpin oleh Kepala Desa Basri tidak transparan dalam mengelola dana desa selama ini , menurut warga ini jelas adanya bersengkolan orang dalam desa ,Basri bekerjasama dengan Bendahara Desa .

Harapan warga   menghimbau pihak yang terkait agar dapat mengusut dugaan Korupsi yang dilakukan oleh  oknum mantan Kades serta jajaran lingkarannya   ,kasus seperti ini  harus ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku , kapan perlu dijadikan contoh  kekuatan hukum terhadap oknum kades yang nakal ,kata Hr.

Menurut HR penegakkan hukum dikabupaten Kepulauan Meranti  semacam tebang pilih , pada hal oknum kades tersebut jelas merugikan masyarakat dan negara ,kejadian seperti 

Ini aparat penegak hukum harus berani menjalankan hukum , jangan seperti karet , atau dipeti es kan ,kata Hr.



Gambar: Basri Rasid

Guna menjawab tudingan miring dalam pengelolaan dana desa, Faktapost mencoba melakukan konfirmasi dengan Bendara Desa, Darul Takzim Jupri melalui whatsapp selulernya   0853 7668 0XXX  , terkait  jumlah dana DDS setiap tahun yang diterima , tetapi tidak ada respon sama sekali, sikapnya ini jelas memperkuat dugaan indikasi adanya yang tidak beres dalam pengelolaan dana desa tersebut.

Salah seorang kades tidak mau disebutkan identitansya  mengatakan ,soal dana Desa itu dipotong 30 paesen untuk pemberdayaan masyarakat setahu saya .

Dikonfirmasi media ini dengan mantan Kades Darul Takzim Basri Rasid, 28 Desember 2018, dikediannya mengatakan saya lagi pusing karena dana DDS saya tahun ini tidak dapat dicairkan Pj kades tersebut , karena ada permasalahan dari temuan  inspetorat terkait  masaalah  tahun 2016 sampai 2018 .

Ditempat terpisah, Basri Rasid mengatakan dana DDS yang masuk ke Desa Darul Takzim hanya 800 juta setahun , dana itu dipotong 40 persen untuk pemberdayaan masyarakat  desa , sisanya baru pekerjaan fisik ,kata Kades.*

(zam/Bur.