Pandeglang, - RN Memang serakah Oknum guru yang ada di SDN Cikadu 01 Kecamatan Cibitung Selain raport ditebus dengan harga 20 ri...
Pandeglang, - RN
Memang serakah Oknum guru yang ada di SDN Cikadu 01 Kecamatan Cibitung Selain raport ditebus dengan harga 20 ribu, dana Program Indonesia Pinter juga sama digondol dalam setiap pencairan artinya dana yang diterima siswa tidak utuh, Sehingga sejumlah orang tua siswa atau wali murid SD Negeri Cikadu 01 Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang, keluhkan dengan adanya pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP) oleh pihak sekolah tersebut.
Hal itu terungkap dari sejumlah orang tua atau wali siswa di SD tersebut, sebagai penerima bantuan PIP, mereka menerima uang tidak seutuh apa yang ditentukan oleh pemerintah. Padahal uang yang harus mereka terima itu, sesuai Juknis PIP nya.
Seperti dikatakan salah seorang wali murid kepada radarnusantara.com bahwa dirinya sebagai orang tua murid sangat menyayangkan terhadap pihak sekolah. Karena dana bantuan PIP selalu di potong oleh pihak sekolah. Artinya tidak pernah utuh.
“Saya menerima uang hanya 150 ribu tidak tahu berapa yang sebenarnya, anak saya pada saat itu masih kelas I sekitar tahun 2016 dan uangnya diberikan oleh ketua komite karena setiap pencairan dana PIP (BSM) tersebut selalu ketua komite yang membagikan. Bahkan kemarin akhir tahun 2018 ini, ada pencairan dana PIP lagi, akan tetapi semua penerima hanya menerima 300 ribu rupiah. Padahal seharusnya 450 ribu rupiah." Kata wali murid kepada radarnusantara.com. Selasa.(15/1/2019).
Di tempat yang berbeda ditemui Ketua Komite yakni Encep Komarudin mengaku bahwa betul semua penerima PIP hanya mendapatkan 300 ribu rupiah dari 450 ribu rupiah." Ya memang terakhir tahun 2018 ini penerima program Indonesia Pinter (PIP) di SDN Cikadu 01 hanya mendapatkan uang sebesar 300 ribu rupiah dan 1 kaos seharga 65 ribu rupiah, karena saya menerima dari sekolah berupa itu yang harus dibagikan ke penerima yakni berupa uang 300 ribu dan 1 kaos." Ujarnya.
Selain itu, dirinya tidak membantah bahwa betul setiap pencairan dana PIP semua penerima program tidak pernah utuh, akan tetapi itu hasil dari masyawarah." Saya jujur tiap kali ada pencairan PIP saya selalu mendapatkan hasil nya, Namun hasilnya relatif terkadang 250 ribu dan terkadang 500 ribu, tapi PIP untuk yang terakhir kemarin saya mendapat 500 ribu rupiah," akunya.
Baca juga berita:
http://www.radarnusantara.com/2019/01/sejumlah-orang-tua-murid-keluhkan.html
Di temui terpisah Kepala Sekolah SDN Cikadu 01 diri nya tidak bisa banyak komentar karena memang itu terjadi, bahkan dirinya mengetahui hal tersebut akan tetapi di biarkan.
" Itukan hasil musyawarah jadi itu bukan potongan, kalau kemarin pencairan PIP itu ada sekitar 42 orang, adapun komite mendapatkan bagian 500 ribu itu dari hasil kaos, bukan hasil dari uang PIP, " sanggahnya Ade Supyana Kepala SDN Cikadu 01. ***(Hadi).
Memang serakah Oknum guru yang ada di SDN Cikadu 01 Kecamatan Cibitung Selain raport ditebus dengan harga 20 ribu, dana Program Indonesia Pinter juga sama digondol dalam setiap pencairan artinya dana yang diterima siswa tidak utuh, Sehingga sejumlah orang tua siswa atau wali murid SD Negeri Cikadu 01 Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang, keluhkan dengan adanya pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP) oleh pihak sekolah tersebut.
Hal itu terungkap dari sejumlah orang tua atau wali siswa di SD tersebut, sebagai penerima bantuan PIP, mereka menerima uang tidak seutuh apa yang ditentukan oleh pemerintah. Padahal uang yang harus mereka terima itu, sesuai Juknis PIP nya.
Seperti dikatakan salah seorang wali murid kepada radarnusantara.com bahwa dirinya sebagai orang tua murid sangat menyayangkan terhadap pihak sekolah. Karena dana bantuan PIP selalu di potong oleh pihak sekolah. Artinya tidak pernah utuh.
“Saya menerima uang hanya 150 ribu tidak tahu berapa yang sebenarnya, anak saya pada saat itu masih kelas I sekitar tahun 2016 dan uangnya diberikan oleh ketua komite karena setiap pencairan dana PIP (BSM) tersebut selalu ketua komite yang membagikan. Bahkan kemarin akhir tahun 2018 ini, ada pencairan dana PIP lagi, akan tetapi semua penerima hanya menerima 300 ribu rupiah. Padahal seharusnya 450 ribu rupiah." Kata wali murid kepada radarnusantara.com. Selasa.(15/1/2019).
Di tempat yang berbeda ditemui Ketua Komite yakni Encep Komarudin mengaku bahwa betul semua penerima PIP hanya mendapatkan 300 ribu rupiah dari 450 ribu rupiah." Ya memang terakhir tahun 2018 ini penerima program Indonesia Pinter (PIP) di SDN Cikadu 01 hanya mendapatkan uang sebesar 300 ribu rupiah dan 1 kaos seharga 65 ribu rupiah, karena saya menerima dari sekolah berupa itu yang harus dibagikan ke penerima yakni berupa uang 300 ribu dan 1 kaos." Ujarnya.
Selain itu, dirinya tidak membantah bahwa betul setiap pencairan dana PIP semua penerima program tidak pernah utuh, akan tetapi itu hasil dari masyawarah." Saya jujur tiap kali ada pencairan PIP saya selalu mendapatkan hasil nya, Namun hasilnya relatif terkadang 250 ribu dan terkadang 500 ribu, tapi PIP untuk yang terakhir kemarin saya mendapat 500 ribu rupiah," akunya.
Baca juga berita:
http://www.radarnusantara.com/2019/01/sejumlah-orang-tua-murid-keluhkan.html
Di temui terpisah Kepala Sekolah SDN Cikadu 01 diri nya tidak bisa banyak komentar karena memang itu terjadi, bahkan dirinya mengetahui hal tersebut akan tetapi di biarkan.
" Itukan hasil musyawarah jadi itu bukan potongan, kalau kemarin pencairan PIP itu ada sekitar 42 orang, adapun komite mendapatkan bagian 500 ribu itu dari hasil kaos, bukan hasil dari uang PIP, " sanggahnya Ade Supyana Kepala SDN Cikadu 01. ***(Hadi).
COMMENTS