Tulungagung, - RN Tulungagung adalah Kota kecil yang menyimpan banyak ragam kultur dan budaya yang berbasis kepada Kearifan Lokal .Kab...
Tulungagung, - RN
Tulungagung adalah Kota kecil yang menyimpan banyak ragam kultur dan budaya yang berbasis kepada Kearifan Lokal .Kabupaten Tulungagung banyak menyimpan sejuta panorama alam dan nilai nilai luhur peradaban mulai zaman Pra sejarah sampai jaman Kolonial Belanda ,dimana terkandung sebuah Kemakmuran,Kesuburan Tanah yang “Gemah Ripah Lohjinawi” sehingga menjadikan melimpah ruahnya hasil bumi.Masyarakat Tulungagung pada umumnya , memiliki budaya atau tradisi yang diwariskan secara turun temurun.Salah satunya warisan leluhur “Kopi”,Kopi adalah bukan suatu komoditas asli dari Kabupaten Tulungagung,Tetapi Kopi Khas Tulungagung merupakan bagian warisan di zaman Kolonial Belanda ,yang di bawa masuk pertama kali pertama kali adalah kopi Arabika dari India ke seluruh pelosok daerah Indonesia sekitar tahun 1696.
Kopi yang sangat terkenal di Kabupaten Tulungagung adalah kopi Hitam dan Kopi Ijo yang berbahan dasar Kopi dari hasil bumi asli daerah Dataran Tinggi kabupaten Tulungagung bagian Barat tepatnya wilayah Kecamatan Pagerwojo.Berawal dari sinilah perpaduan Seni Budaya Ngopi dan Nyete khas asli daerah Tulungagung melegenda dan sangat popular di kalangan masyarakat bawah sampai kalangan masyarakat atas.Hari demi hari sebagian besar kehidupan masyarakat Tulungagung sebelum atau sesudah beraktifitas diawali dengan Ngopi dan Nyete.Mungkin ada sebagian masyarakat di luaran Kabupaten Tulungagung masih awam apa itu yang namanya “Nyete”,Nyete adalah suatu proses pelumuran dari ampas/endapan sajian Kopi yang di lumurkan pada sebatang Rokok ,agar bila nanti rokok itu dibakar dan di hisap menghasilkan aroma dan cipta rasa khas Kopi itu sendiri.Kesuburan tanah di wilayah Tulungagung adalah modal terbesar dari perkembangan Varian Kopi Khas Tulungagung yang begitu banyak menciptakan Ragam Kopi dalam sajian yang khas dan berselera.Tulungagung dengan cerminan budaya Ngopi dan Nyete merupakan daya tarik sendiri untuk menciptakan sebuah peluang usaha dalam wadah Pemberdayan Ekonomi Kreatif untuk mendukung dan menunjang sebuah Komoditi Lokal yang disukai dan di gandrungi masyarakat Tulungagung dan sekitarnya ,bahkan masyarakat luar Kota Tulungagung dari berbagai penjuru Tanah Air untuk bisa menikmati Sajian Khas Berselera Ngopi dan Nyete Khas Tulungagung.Tertarik dan menariknya peluang usaha ini bermunculan Ribuan jumlahnya “Warung dan Café Kopi Cethe” khas Tulungagung tersebar di seluruh wilayah pelosok Kabupaten Tulungagung yang kesemuanya tidak pernah sepi dari pengunjung.
Tulungagung Kota Seribu Warung Kopi adalah sebutan yang layak dan bernilai jual tinggi,baik dari segi peluang usaha maupun dari segi kehidupan kemasyarakatan yang sangat kental dengan budaya “Kumpul/Cangkrukan”.Filosopi Kopi tlah berpadu dengan Budaya Nyete sehingga terbentuk suatu kultur yang sangat luar biasa dalam sebuah kontek keharmonisan dan kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat.Kehidupan berkultur semacam inilah bisa menggugah dan membangun sebuah peradaban kembali seperti kehidupan zaman nenek moyang kita dahulu,Kehidupan mereka syarat dengan kerukunan dan keharmonisan tanpamemandang sebuah perbedaan.Mereka berpadu,menyatu dalam sebuah kehangatan kebersamaan Ngopi dan Nyete.
Bukan hal yang awam lagi dalam aktivitas dunia perpolitikan dan dunia bisnis banyak kalangan elitpolitik dan pebisnis untuk mencairkan suasana dan mengikat sebuah pertalian hubungan keharmonisan sebuah misi selalu di awali dengan senyuman dan sapaan “Ngopi dan Nyete yuk”,kehangatan suasana inilah yang bisa menjadikan keaneka ragaman kehidupan yang terdiri dari berbagai macam Suku,Ras dan Agama bisa menjadi bagian pola pemersatu bangsa.
Sungguh tak terukir dan terkira Kehangatan dan Keharmonisan dalam sebuah Aktivitas Ngopi dan Nyete.Ngopi dan Nyete sekarang sudah menjadi bagian sebuah peningkatan perekonomian pemberdayaan Ekonomi Kreatif yang bisa meningkatkan taraf hidup orang banyak di berbagai banyak Lini Sektor.Kehidupan masyarakat baik yang tua dan muda telah berbaur dan berpadu dalam sebuah penikmat cipta rasa yang berselera dalam sajian khas Ngopi dan Nyete.
Kota Tulungagung Kota seribu warung kopi telah tersaji dalam sebuah makna kehidupan penuh arti,Arti sebuah ucapan syukur bagi kehidupan masyarakat Tulungagung pada khususnya
“Sajian Secangkir Kopi…Suguhan Sebatang Rokok Cete”adalah sebuah Arti untuk memaknai sebuah Kehidupan……Dalam Ngopi dan Nyete terjalin suatu kasih” Persaudaraan dan Persahabatan” yang Hakiki”,Karena Ngopi Dan Nyete adalah warisan leluhur berbudaya kearifan lokal yang penuh dengan arti Kehidupan.(prtm/rhdn)
COMMENTS