TOLITOLI, RN Majelis Taklim An-Nisa Kecamatan Galang menggelar pengajian rutin bulanan yang kali ini dirangkaikan dengan sosialisasi Peratu...
TOLITOLI, RN
Majelis Taklim An-Nisa Kecamatan Galang menggelar pengajian rutin bulanan yang kali ini dirangkaikan dengan sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2016 Tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Masjid Babul Khairaat Desa Kalangkangan Rabu Sore (28/8) dihadiri oleh Bupati Tolitoli yang diwakili oleh Asisten Sekretaris Daerah bidang Administrasi Umum Ir. Hardiyan, M.Si, Camat Galang Aspat, S.Sos, Kapolsek Galang IPTU Ansari, sejumlah Kepala Desa dan Pengurus serta Anggota Majelis Ta'lim Kecamatan Galang.
Bupati Tolitoli yang diwakili oleh Asisten Sekretaris Daerah bidang Administrasi Umum Ir. Hardiyan, M.Si, dalam sambutannya mengatakan saat ini kita dihadapkan pada situasi berkembangnya ajaran radikal dan terorisme yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Salah satu topik yang sempat hangat dibicarakan atau diberitakan adalah insiden yang pernah terjadi antara saudara-saudara kita yang ada di Jawa dan saudara-saudara kita yang ada di Papua. Tindakan anarkisme yang dipicu oleh kesalahpahaman dan berujung pada ketersinggungan etnis atau suku. Akibatnya, sejumlah bangunan pemerintah dibakar, puluhan kendaraan dirusak dan tidak sedikit di antara saudara-saudara kita itu mengalami korban, saling lempar, saling pukul, bahkan petugas pengamanan yang merupakan alat negara pun ikut menjadi sasaran massa. Sungguh sangat ironis, insiden itu terjadi di saat seluruh Bangsa Indonesia sedang memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan yang ke-74.
Olehnya itu, Bupati Tolitoli Hi. Moh. Saleh Bantilan, SH., MH. menitipkan harapan, agar perbedaan pendapat jangan sampai menimbulkan perselisihan dan pertikaian karena sejatinya Allah SWT menciptakan kita dalam keberagaman.
Sebagai ummat muslim, kata Bupati kita harus sama menyadari bahwa sebagai makhluk sosial, kita semua pasti hidup di tengah masyarakat yang beragam. Ragam agamanya, ragam warna kulitnya, ragam bahasanya, ragam adat serta budayanya. Keragaman tersebut merupakan bagian dari sunnatullah yang tidak bisa kita tolak kehadirannya dalam hidup ini.
Di akhir sambutannya Bupati juga mengatakan dalam konteks kebangsaan, keberadaan masyarakat yang multi ragam adalah karunia terindah bagi bangsa Indonesia dari Allah SWT dan harus dirawat bersama demi keutuhan bangsa yang bernama Indonesia ini, agar benar-benar menjadi bangsa yang baik dan masyarakat yang mendapatkan ampunan-Nya atau dengan kata lain "Baldatun Thoyyibatun Warabbun Ghafuur"
Dalam forum pengajian bulanan itu Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Galang IPTU Ansari menyampaikan materi sosialisasi Perpres Tentang Satgas Saber Pungli..*** WAHYU ***
Majelis Taklim An-Nisa Kecamatan Galang menggelar pengajian rutin bulanan yang kali ini dirangkaikan dengan sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2016 Tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Masjid Babul Khairaat Desa Kalangkangan Rabu Sore (28/8) dihadiri oleh Bupati Tolitoli yang diwakili oleh Asisten Sekretaris Daerah bidang Administrasi Umum Ir. Hardiyan, M.Si, Camat Galang Aspat, S.Sos, Kapolsek Galang IPTU Ansari, sejumlah Kepala Desa dan Pengurus serta Anggota Majelis Ta'lim Kecamatan Galang.
Bupati Tolitoli yang diwakili oleh Asisten Sekretaris Daerah bidang Administrasi Umum Ir. Hardiyan, M.Si, dalam sambutannya mengatakan saat ini kita dihadapkan pada situasi berkembangnya ajaran radikal dan terorisme yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Salah satu topik yang sempat hangat dibicarakan atau diberitakan adalah insiden yang pernah terjadi antara saudara-saudara kita yang ada di Jawa dan saudara-saudara kita yang ada di Papua. Tindakan anarkisme yang dipicu oleh kesalahpahaman dan berujung pada ketersinggungan etnis atau suku. Akibatnya, sejumlah bangunan pemerintah dibakar, puluhan kendaraan dirusak dan tidak sedikit di antara saudara-saudara kita itu mengalami korban, saling lempar, saling pukul, bahkan petugas pengamanan yang merupakan alat negara pun ikut menjadi sasaran massa. Sungguh sangat ironis, insiden itu terjadi di saat seluruh Bangsa Indonesia sedang memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan yang ke-74.
Olehnya itu, Bupati Tolitoli Hi. Moh. Saleh Bantilan, SH., MH. menitipkan harapan, agar perbedaan pendapat jangan sampai menimbulkan perselisihan dan pertikaian karena sejatinya Allah SWT menciptakan kita dalam keberagaman.
Sebagai ummat muslim, kata Bupati kita harus sama menyadari bahwa sebagai makhluk sosial, kita semua pasti hidup di tengah masyarakat yang beragam. Ragam agamanya, ragam warna kulitnya, ragam bahasanya, ragam adat serta budayanya. Keragaman tersebut merupakan bagian dari sunnatullah yang tidak bisa kita tolak kehadirannya dalam hidup ini.
Di akhir sambutannya Bupati juga mengatakan dalam konteks kebangsaan, keberadaan masyarakat yang multi ragam adalah karunia terindah bagi bangsa Indonesia dari Allah SWT dan harus dirawat bersama demi keutuhan bangsa yang bernama Indonesia ini, agar benar-benar menjadi bangsa yang baik dan masyarakat yang mendapatkan ampunan-Nya atau dengan kata lain "Baldatun Thoyyibatun Warabbun Ghafuur"
Dalam forum pengajian bulanan itu Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Galang IPTU Ansari menyampaikan materi sosialisasi Perpres Tentang Satgas Saber Pungli..*** WAHYU ***
COMMENTS