Pandeglang, Radar Nusantara Salah satu proyek pembangunan sarana air bersih di Desa Cibingbin Kecamatan Cibaliung Kabupaten Pandeg...
Pandeglang, Radar Nusantara
Salah satu proyek pembangunan sarana air bersih di Desa Cibingbin Kecamatan Cibaliung Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten tak berfungsi. Pekerjaan kegiatan pengelolaan dan pengembangan air bersih dengan penyediaan sarana air bersih, yang telah rampung dikerjakan oleh salah satu perusahaan pemborong mendapatkan respon negatif dari masyarakat sekitar.
Pasalnya, pembangunan sarana air bersih yang belum diketahui perusahaan pelaksana dan nilai anggarannya yang berlokasi di samping Mesjid tepatnya di Kampung Warnasari RT 03RW 02, Desa Cibingbin tersebut sejak dibangunkan empat bulan lalu hingga kamis 15 agustus 2019 tak berfungsi bahkan pengadaan KWH listrik tidak terpasang.
Adalah Santi (45) Warga Kampung Warnasari Desa Cibingbin kepada radarnusantara.com menyayangkan dengan sikap pelaksana pembangunan yang seolah belum menyelesaikan semua pekerjaannya. Dirinya merasa bahwa program pembangunan sarana air bersih di Desa Cibingbin, jauh dari harapan.
“Sejak dibangun hingga sekarang kondisi sarana air bersih disini tidak bisa di gunakan oleh masyarakat. Padahal besar harapan masyarakat kampung warnasari bahwa program ini bisa dirasakan manfaatnya,” keluhnya kepada wartawan media ini ditemani Nurhayati, kamis (15/8/2019).
Masih kata Santi mengingat saat ini musim kemarau, masyarakat kampung warnasari lagi kesulitan air bersih dan sangat membutuhkan air bersih untuk kebutuhan wudhu di Mesjid dan untuk keperluan rumah tangga termasuk untuk di sekolah Madrasah yang berdekatan dengan tangki penampung air.
Seharusnya, dengan adanya program tersebut masyarakat bergembira dan berterimakasih atas program Pemerintah Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Akan tetapi, apa yang didapatkan, jauh dari kenyataan dari harapan. Dimana pengadaaan sarana air bersih itu hanya sebagai pajangan.
Ditemui terpisah, Isman (35) Ketua RT 03 /02 kampung Warnasari saat dikonfirmasi mengatakan seingat saya proyek sarana air bersih tersebut dikerjakan sekitar empat bulan yang lalu oleh salah satu pemborong, "ungkapnya dikediamannya.
"Pekerjaan proyek dianggap selesai padahal airnya pun belum pernah keluar dan ditambah KWH listrik pun tidak dipasang , tapi pekerjaan tersebut ditinggalkan oleh pelaksana dan pekerja dengan kondisi tidak bermanfaat, alias mubazir, ” tambahnya.
“Buat apa bangunan bagus, kalau tidak ada airnya. Kami hanya menginginkan sarana air bersih, bukannya pajangan bangunan ,” katanya.
Kami berharap pihak pemerintah segera melakukan pengecekan terhadap pekerjaan tersebut dan seharusnya pihak dinas terkait memberikan teguran keras terhadap pelaksana kegiatan. Karena pelaksana meninggalkan kerjaan yang belum rampung sepenuhnya,” pungkasnya.
Sementara, Ja'i Kepala Desa Cibingbin saat hendak dikonfirmasi melalui telepon genggam tak bisa tersambung. **( Iwan RN/Yeyen)
Salah satu proyek pembangunan sarana air bersih di Desa Cibingbin Kecamatan Cibaliung Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten tak berfungsi. Pekerjaan kegiatan pengelolaan dan pengembangan air bersih dengan penyediaan sarana air bersih, yang telah rampung dikerjakan oleh salah satu perusahaan pemborong mendapatkan respon negatif dari masyarakat sekitar.
Pasalnya, pembangunan sarana air bersih yang belum diketahui perusahaan pelaksana dan nilai anggarannya yang berlokasi di samping Mesjid tepatnya di Kampung Warnasari RT 03RW 02, Desa Cibingbin tersebut sejak dibangunkan empat bulan lalu hingga kamis 15 agustus 2019 tak berfungsi bahkan pengadaan KWH listrik tidak terpasang.
Adalah Santi (45) Warga Kampung Warnasari Desa Cibingbin kepada radarnusantara.com menyayangkan dengan sikap pelaksana pembangunan yang seolah belum menyelesaikan semua pekerjaannya. Dirinya merasa bahwa program pembangunan sarana air bersih di Desa Cibingbin, jauh dari harapan.
“Sejak dibangun hingga sekarang kondisi sarana air bersih disini tidak bisa di gunakan oleh masyarakat. Padahal besar harapan masyarakat kampung warnasari bahwa program ini bisa dirasakan manfaatnya,” keluhnya kepada wartawan media ini ditemani Nurhayati, kamis (15/8/2019).
Masih kata Santi mengingat saat ini musim kemarau, masyarakat kampung warnasari lagi kesulitan air bersih dan sangat membutuhkan air bersih untuk kebutuhan wudhu di Mesjid dan untuk keperluan rumah tangga termasuk untuk di sekolah Madrasah yang berdekatan dengan tangki penampung air.
Seharusnya, dengan adanya program tersebut masyarakat bergembira dan berterimakasih atas program Pemerintah Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Akan tetapi, apa yang didapatkan, jauh dari kenyataan dari harapan. Dimana pengadaaan sarana air bersih itu hanya sebagai pajangan.
Ditemui terpisah, Isman (35) Ketua RT 03 /02 kampung Warnasari saat dikonfirmasi mengatakan seingat saya proyek sarana air bersih tersebut dikerjakan sekitar empat bulan yang lalu oleh salah satu pemborong, "ungkapnya dikediamannya.
"Pekerjaan proyek dianggap selesai padahal airnya pun belum pernah keluar dan ditambah KWH listrik pun tidak dipasang , tapi pekerjaan tersebut ditinggalkan oleh pelaksana dan pekerja dengan kondisi tidak bermanfaat, alias mubazir, ” tambahnya.
“Buat apa bangunan bagus, kalau tidak ada airnya. Kami hanya menginginkan sarana air bersih, bukannya pajangan bangunan ,” katanya.
Kami berharap pihak pemerintah segera melakukan pengecekan terhadap pekerjaan tersebut dan seharusnya pihak dinas terkait memberikan teguran keras terhadap pelaksana kegiatan. Karena pelaksana meninggalkan kerjaan yang belum rampung sepenuhnya,” pungkasnya.
Sementara, Ja'i Kepala Desa Cibingbin saat hendak dikonfirmasi melalui telepon genggam tak bisa tersambung. **( Iwan RN/Yeyen)
COMMENTS