BROBROKNYA KINERJA RSUD RA. KARTINI KABUPATEN JEPARA

Jepara – RN Berawal dari salah satu anggota DPRD Kabupaten Jepara Komisi C di saat melakukan sidak ke Rumah Sakit Umum Daerah RA. Kartini K...

Jepara – RN
Berawal dari salah satu anggota DPRD Kabupaten Jepara Komisi C di saat melakukan sidak ke Rumah Sakit Umum Daerah RA. Kartini Kabupaten Jepara yang telah menemukan kejanggalan-kejanggalan dalam pengelolaan di Rumah Sakit tersebut.

Kejanggalan tersebut disebabkan karena antara Direktur dan Wakil-wakil Direktur dalam pemikiran dan tindakannya tidak bisa sejalan atau tidak kompak dalam melaksanakan tugas.

Sewaktu Anggota Dewan Kabupaten Jepara dari Komisi C melakukan sidak ke RSUD RA. Kartini Kabupaten Jepara mendapatkan bahwa Direktur RSUD yang bernama Sdri. Dwi Susilowati, M.Kes. jarang sekali berada ditempat. Seperti halnya jika melakukan kunjungan kerja ke luar kota sering dilakukannya sendiri.

Padahal sebagai seorang Direktur Rumah Sakit tinggal memerintahkan wakil-wakilnya guna pembagian tugas kerja dan sebagai direktur seharusnya tinggal melakukan pengecekan hasil kerja dari para wakil direkturnya.

Cara kerja yang demikian ini di duga karena mereka saling mencari selamat sendiri-sendiri saat mengemban tugas . kata salah satu Anggota Dewan komisi C ”. Kenapa sampai terjadi seperti itu?” Jika dilihat dari prestasi pada waktu pemilihan Direktur, bukan karena suka atau tidak suka tetapi di duga karena adanya uang. Mungkin itu penyebabnya dari permasalahan ini, sehingga berdampak terhadap kinerja di rumah sakit itu sendiri. Maka bagaikan tamparan untuk kita semua masyarakat serta pemerintah Kabupaten Jepara jika terjadi pengelolaan management rumah sakit yang tidak sehat , karena tidak adanya kesatuan diantara para pimpinan di rumah sakit tersebut yang akan berdampak pada pelayanan publik yang buruk dan tidak maksimal.

Dari keterangan salah satu karyawan rumah sakit RA. Kartini yang tidak mau di sebutkan namanya kepada salah satu anggota Dewan dari komisi C bahwa Sdri. Dwi Susilowati, M. Kes. sebagai direktur RSUD RA. Kartini selalu ingin menguasai dan megambil alih dan juga sering tidak berada di tempat.

Menurut keterangan salah satu anggota dewan dari komisi C kabupaten Jepara kepada RN, bahwa dulu jika Direkturnya sedang sakit maka semua kewenangan diserahkan kepada wakil direktur karena di masa itu bisa berjalan dengan baik sebab mereka bisa saling bekerjasama. Tetapi saat ini tidak bisa karena justru ketika wakil direktur bekerja malah di hambat oleh pimpinan atau Direkturnya. Karena kunci ada pada Direktur yang menjadi leader dan malah sering meninggalkan tempat kerja. sampai-sampai Medical Check Up (MCU) dokter selama ini selalu datangnya jam sebelas (11.00) siang dan juga badan layanan umum daerah (BLUD) selama ini dewan pengawasnya berasal dari orang-orang yang berpolitik, sehingga diapakan saja atau diberi anggaran berapa saja tidak akan beres jika sesama tim tidak kompak dan tidak bisa bekerjasama.

Di duga di dalam RSUD RA. Kartini selama ini ada dua kubu kekuatan atau pengaruh yang saling berlawanan , yaitu kubu yang dipimpin oleh Bupati Jepara yang sedang bermasalkah (H. Ahmad Marzuqi, S.E.) dan yang lain kubu yang di pimpin oleh Wakil Bupati Jepara (H. Dian Kristiandi, S.Sos.) . Sehingga menyebabkan tidak singkronnya dalam menjalankan tugas kinerja ri rumah sakit umum daerah RA. Kartini menjadi buruk .

Lagi menurut salah satu Anggota Dewan dari Komisi C menyampaikan akan merapatkan peristiwa ini dalam gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jepara supaya semua permasalahan-permasalahan yang terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah RA. Kartini Jepara dapat dibenahi agar lebih baik ke depannya dan tidak lagi merugikan masyarakat , bahkan dari pihak Dewan Komisi C akan mengikutsertakan juga para jurnalis yang berada di Kabupaten Jepara pada rapat Paripurna. 

tim