DUGAAN PENGGELAPAN DANA BOS,KEPALA SEKOLAH DAN MKKS SALING TUDING

CIANJUR-RN Dugaan penggelapan dana BOS untuk peruntukan pembelian kebutuhan buku materi terkuak ketika awak Media ini mendapatkan informas...

CIANJUR-RN

Dugaan penggelapan dana BOS untuk peruntukan pembelian kebutuhan buku materi terkuak ketika awak Media ini mendapatkan informasi dari berbagai sumber,tidak tanggung-tanggung,di perkirakan puluhan juta rupiah uang negara di duga raib karena pengolahan dan pembelanjaan dana BOS untuk pengadaan buku materi yang terkesan sengaja di korup oleh oknum kepala sekolah dan pengurus MKKS

hasil telusur oleh awak Media ini berawal ketika mendapatkan informasi dari beberapa orang tua didik/siswa dari beberapa Sekolah Dasar (03/11)di daerah kecamatan tanggeung kabupaten cianjur bagian selatan bahwa di kurun dua tahun ini mengeluhkan tentang materi pelajaran yang di dapatkan anak-anak tidak seperti biasa nya seperti anak pelajar,karena di sekolah si anak bercerita bahwa dalam mengikuti pelajaran buku dari sekolah terkadang tersedia,terkadang tidak. 

Menyikapi informasi tersebut,wartawan Media ini lalu menyambangi salah satu sekolah yang berdomisili di kampung bojong desa tanggeung kecamatan tanggeung(4/11).

Ajidin juhri sebagai kepala sekolah yang di maksud memaparkan dengan gamblang bahwa dalam pengadaan buku materi itu di serahkan kepada Ketua MKKS,kita hanya menyerahkan dana ke mereka untuk kebutuhan buku materi"namun sangat di sayangkan penyaluran buku tersebut tidak bisa terpenuhi"tutur nya yang juga di dukung sama dengan bendahara sekolah.tercatat dari tahun 2018 sebenarnya ini sudah bermaslah,tutup nya. 

Secara terpisah ketua MKKS kecamatan Tanggeung Asep yang juga menjabat Kepala Sekolah SD Negeri Pada Makmur saat di konfirmasi Membantah pernyataan Kepala sekolah tersebut.

Asep menuturkan"keterlambatan dalam pengadaan buku kendala nya ada di pihak sekolah karena pembayaran yang tidak lunas"secara logika kalau buku di bayar penuh pastilah pesanan akan terpenuhi,jadi jangan menuduh kalau MKKS seakan kesan nya tidak profesional dalam hal pengadaan buku itu walaupun saat ini masih berbasisi off line"kilah nya yang di haturkan dengan berbagai pengurus MKKS yang hadir saat temu kofirmasi dengan awak Media ini.

(TIM)