WAW!!! Ada Bandsaw Diduga Illegal di Jalan Lingkar Selatan Kota Sampit

SAMPIT-RN Praktek busuk illegal loging dilakukan secara terselubung dan diam-dia...

SAMPIT-RN

Praktek busuk illegal loging dilakukan secara terselubung dan diam-diam  terdapat di jalan Mohammad Hatta atau yang lebih dikenal dengan jalan lingkar Selatan Kota Sampit, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang , Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menjadi sorotan publik.

Informasi yang berhasil dihimpun oleh wartawan Radar Nusantara bahwa : Telah ditemukan dua unit bandsaw   (Gergaji Pita) ukuran  48” dan 36”, satu unit truk yang didalamnya berisi  kayu gergajian jenis benuas dan keruing, dan tumpukan kayu balok siap gesek didekat bandsaw serta  puluhan meter kubik kayu gergajian yang ditutupi terpal dilokasi tersebut, Senin, 11 Nopember 2019.

Penelusuran ini dilakukan berdasarkan informasi dari warga bahwa dilokasi tersebut  sering terlihat keluar masuk truk bermuatan kayu dan juga sering terlihat keluar masuk Peti kemas (container) kedalam lokasi yang dikelilingi pagar seng serta  sering juga terdengar suara mesin yang diduga kuat ada aktivitas penggergajian didalam pagar tersebut.

Menurut warga yang nama nya tidak mau disebutkan aktivitas suara mesin sering terdengar dan dilakukan pada malam hari dan terkadang ada juga pada siang hari,  setelah ditelusuri ternyata informasi ini benar, namun saat wartawan ini tiba dilokasi  mesin bandsaw tidak ada beraktivitas , selain menemukan barang bukti dua unit bandsaw   (Gergaji Pita) ukuran  48” dan 36”, ditemukan juga satu unit truk yang didalamnya berisi  kayu gergajian jenis benuas dan keruing, dan tumpukan kayu balok siap gesek didekat bandwas serta  puluhan meter kubik kayu gergajian yang ditutupi terpal dilokasi tersebut, dilokasi juga bertemu dengan tiga orang  yang mengaku sebagai petugas jaga malam.

Ketiganya tidak berani memberikan keterangan hanya bisa memberikan nomor bosnya yang menjadi kepercayaan mengelola usaha ini, setelah dikonfirmasi melalui hand phone, pihak pengelola ini mengaku berinisial Rus menjelaskan bahwa kayu-kayu yang ada itu berasal dari Kabupaten Gunung Mas semuanya berizin lengkap milik bos berinisial Mas yang akan dikirim keluar pulau menggunakan container.

“ Kayu itu semua berasal dari Kabupaten Gunung Mas izin nya lengkap semua dan akan dikirim keluar pulau, posisi kami disini sebagai Ekspidisi saja, Polda dan penegak hukum sudah tau semua bahwa ini resmi, jika tidak percaya tanyakan saja,” Ujarnya Senin 11 Nopember 2019.

Setelah ditanya terkait izin industri atau izin mendirikan bandsaw yang berada dilokasi itu pihaknya mengakui secara terus terang  belum memiliki izin (Illegal), karena Illegal mereka beralibi tidak berani beraktivitas dan tidak berani berhadapan dengan hukum,” Kami akui bahwa bandsaw itu belum memiliki izin atau katakan saja Illegal, makanya kami tidak berani beraktivitas,” Alibinya.

“ Jika anda berani menjalankan nya dan berni menghadapi hukum  kita bisa bekerja sama,” tantangnya.

 

Menyikapi hal itu  Audy Valent, salah seorang aktivis terkenal di Kotim angkat bicara," Yang jadi pertanyaan, kalau merasa tidak memiliki izin resmi, kenapa ditempat itu berani didirikan dua unit bandsaw ?,  ini jelas ditempat itu ada  indikasi kegiatan illegal logging yang terselubung" Ujar  Audy Valent  11/11/2019

"Boleh saja mereka beralibi kayu-kayu tersebut dari antar kabupaten yang sangat jauh dari Sampit, bahkan documentnya juga dari luar kabupaten tetangga, tapi kayu-kayunya dari mana?, hal seperti ini yang sering terjadi"  Ungkap Audy.

“Terkait dengan pengakuan Rus bahwa bandsaw itu tidak berizin, kami minta kepada aparat penegak hukum dan dinas terkait untuk segera turun kelokasi dimana bandsaw itu didirikan, sekaligus memastikan apakah benar dilokasi tersebut ada atau tidak ada aktivitas penggergajian, dan menindak dengan tegas jika dugaan ini terbukti,” Tegas Audy.

“ Untuk memastikan dugaan kami,  mulai saat ini kami akan pantau semua, terutama aktivitas bandsaw ini, yag tidak kalah pentingnya kami juga akan melakukakan  investigasi dan penelusuran kembali dengan menempatkan petugas kami dilapangan untuk memantau asal usul kayu itu termasuk juga perizinan-nya, karena kami ada mencium aroma permufakatan jahat dalam pelaksanaan aktivitas ini tidak murni legal dan kesempatan oknum untuk melegalkan barang Illegal menggunakan dokumen terbang,” Papar Audy.

Sampai berita ini kami terbitkan pihak terkait belum bisa di konfirmasi, upaya untuk konfirmasi akan di lakukan pada berita edisi berikutnya. 

“ (Misnato)