Jakarta, Radar Nusantara Dewan Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Olahraga Indonesia (DPP IMORI) berhasil menggelar diskusi sepakbola nasio...
Jakarta, Radar Nusantara
Dewan Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Olahraga Indonesia (DPP IMORI) berhasil menggelar diskusi sepakbola nasional perdana di Media Center Nusantara III Kompleks DPR/MPR RI dengan tema “ Membangun Bibit Sepakbola Indonesia yang Mendunia “ pada Kamis, (20/02/20).
Diskusi menghadirkan narasumber yang berkompeten diantaranya Dr. Raden Isnanta, M.Pd (Deputi III bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora RI, Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP (Wakil Ketua Komisi X DPR RI), Anggota DPD RI (H. Tb. M. Ali Ridho Azhari, S.H., M.I.Kom), Caketum PSSI (Sarman EL Hakim), Hirma Sjarif (PT. Olahraga Indonesia Maju), dan Akmal Marhali (Koordinator SOS).
Diskusi dihadiri oleh berbagai latar belakang, Masyarakat sepakbola Indonesia, Komunitas Percepatan sepakbola Indonesia, Pemuda, Pelajar, Mahasiswa, Praktisi, dan Akademisi Olahraga berlangsung seru dan antusias dari peserta terkait pembangunan bibit sepakbola Indonesia yang mendunia.
Ibu Hetifah mengatakan perlunya kolaborasi Bersama Kemenpora RI dan seluruh stakeholder dan perbaikan sarana dan prasarana Olahraga untuk menunjang anak-anak dan masyarakat untuk memunculkan prestasi dan potensi terbaik dalam pembinaan olahraga.
“kita berharap kolaborasi antara seluruh Instansi Pemerintahan baik itu Kemenpora RI, Kemendesa, Kementerian PUPR, DPD, agar sarana Olahraga menjadi prioritas karena dengan Olahraga masyarakat bisa sehat dan atlet bisa meraih prestasi yang maksimal” terangnya.
Bapak Raden Isnanta berujar Sepakbola adalah jantung Indonesia, Olahraga yang harus selalu kita dukung dan upayakan bisa berprestasi maksimal di kancah dunia. Kita selalu memprioritaskan pengembangan sepak bola usia.
“kami selalu berupaya untuk menjadikan sepakbola sebagai olahraga yang bisa maksimal dalam menghasilkan prestasi dengan memfasilitasi pendanaan terhadap pembangunan GOR, Lapangan serta sarana prasarana lain yang menunjang prestasi atlet”, Ujarnya.
Sarman EL Hakim menceritakan sejarah sepakbola Indonesia yang selalu optimis akan kemajuan sepakbola Indonesia.
“Semua negara yang sedang sakit dan krisis, menjadikan event sepakbola sebagai pemersatu bangsa, serta meraih keuntungan yang besar menjadi tuan rumah event olahraga. Indonesia juga akan seperti negara lain yang akan selalu sukses jika kita optimis”.
TB Ali Ridho menyinggung terkait seleksi pemain dan pelatih harus melalui tes Psikologis dan Kejiwaan agar dapat diketahui dari sisi emosional.
“Sebaiknya pemain dan Pelatih yang emosional harus diperketat seleksinya, karena dapat mengganggu kondusifitas tim, sehingga Prestasi dan Pembinaan Pemain berjalan maksimal” jelasnya.
Hirma Sjarif mengajak seluruh masyarakat untuk percaya bahwa Indonesia untuk peduli terhadap sepakbola Indonesia.
“semua lini berperan dalam pengembangan sepakbola Indonesia, baik itu komunitas, Yayasan, organisasi, mahasiswa, apapun mereka jika ada sepakbola dihatinya maka Indonesia akan siap menjadi negara yang berprestasi sepakbolanya”, tutup dia.
Akmal Marhali menutup dan menyimpulan paparan pemateri agar Revisi UU SKN oleh DPR RI mampu menerjemahkan dalam bentuk yang lebih kongkrit.
“DPR RI harus menjadi terdepan dalam mengawal Revisi UU SKN harus kongkrit pada tataran aksi, bukan sebatas legal formal serta harus menginisiasi UU Anti monopoli Industri Olahraga yang di dalamnya ada match fixing serta UU terkait supporter“ jelasnya.
Ketua DPP IMORI Fadly Idris mengatakan siap untuk mengawal Revisi UU SKN serta inpres Percepatan Sepak bola Nasional.
“IMORI siap berkolaborasi dengan seluruh elemen untuk mengawal UU dan Inpres agar Olahraga dan sepakbola menjadi aktivitas dan prestasi Bibit Indonesia yang mendunia”, tutup dia.**(AS).
Dewan Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Olahraga Indonesia (DPP IMORI) berhasil menggelar diskusi sepakbola nasional perdana di Media Center Nusantara III Kompleks DPR/MPR RI dengan tema “ Membangun Bibit Sepakbola Indonesia yang Mendunia “ pada Kamis, (20/02/20).
Diskusi menghadirkan narasumber yang berkompeten diantaranya Dr. Raden Isnanta, M.Pd (Deputi III bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora RI, Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP (Wakil Ketua Komisi X DPR RI), Anggota DPD RI (H. Tb. M. Ali Ridho Azhari, S.H., M.I.Kom), Caketum PSSI (Sarman EL Hakim), Hirma Sjarif (PT. Olahraga Indonesia Maju), dan Akmal Marhali (Koordinator SOS).
Diskusi dihadiri oleh berbagai latar belakang, Masyarakat sepakbola Indonesia, Komunitas Percepatan sepakbola Indonesia, Pemuda, Pelajar, Mahasiswa, Praktisi, dan Akademisi Olahraga berlangsung seru dan antusias dari peserta terkait pembangunan bibit sepakbola Indonesia yang mendunia.
Ibu Hetifah mengatakan perlunya kolaborasi Bersama Kemenpora RI dan seluruh stakeholder dan perbaikan sarana dan prasarana Olahraga untuk menunjang anak-anak dan masyarakat untuk memunculkan prestasi dan potensi terbaik dalam pembinaan olahraga.
“kita berharap kolaborasi antara seluruh Instansi Pemerintahan baik itu Kemenpora RI, Kemendesa, Kementerian PUPR, DPD, agar sarana Olahraga menjadi prioritas karena dengan Olahraga masyarakat bisa sehat dan atlet bisa meraih prestasi yang maksimal” terangnya.
Bapak Raden Isnanta berujar Sepakbola adalah jantung Indonesia, Olahraga yang harus selalu kita dukung dan upayakan bisa berprestasi maksimal di kancah dunia. Kita selalu memprioritaskan pengembangan sepak bola usia.
“kami selalu berupaya untuk menjadikan sepakbola sebagai olahraga yang bisa maksimal dalam menghasilkan prestasi dengan memfasilitasi pendanaan terhadap pembangunan GOR, Lapangan serta sarana prasarana lain yang menunjang prestasi atlet”, Ujarnya.
Sarman EL Hakim menceritakan sejarah sepakbola Indonesia yang selalu optimis akan kemajuan sepakbola Indonesia.
“Semua negara yang sedang sakit dan krisis, menjadikan event sepakbola sebagai pemersatu bangsa, serta meraih keuntungan yang besar menjadi tuan rumah event olahraga. Indonesia juga akan seperti negara lain yang akan selalu sukses jika kita optimis”.
TB Ali Ridho menyinggung terkait seleksi pemain dan pelatih harus melalui tes Psikologis dan Kejiwaan agar dapat diketahui dari sisi emosional.
“Sebaiknya pemain dan Pelatih yang emosional harus diperketat seleksinya, karena dapat mengganggu kondusifitas tim, sehingga Prestasi dan Pembinaan Pemain berjalan maksimal” jelasnya.
Hirma Sjarif mengajak seluruh masyarakat untuk percaya bahwa Indonesia untuk peduli terhadap sepakbola Indonesia.
“semua lini berperan dalam pengembangan sepakbola Indonesia, baik itu komunitas, Yayasan, organisasi, mahasiswa, apapun mereka jika ada sepakbola dihatinya maka Indonesia akan siap menjadi negara yang berprestasi sepakbolanya”, tutup dia.
Akmal Marhali menutup dan menyimpulan paparan pemateri agar Revisi UU SKN oleh DPR RI mampu menerjemahkan dalam bentuk yang lebih kongkrit.
“DPR RI harus menjadi terdepan dalam mengawal Revisi UU SKN harus kongkrit pada tataran aksi, bukan sebatas legal formal serta harus menginisiasi UU Anti monopoli Industri Olahraga yang di dalamnya ada match fixing serta UU terkait supporter“ jelasnya.
Ketua DPP IMORI Fadly Idris mengatakan siap untuk mengawal Revisi UU SKN serta inpres Percepatan Sepak bola Nasional.
“IMORI siap berkolaborasi dengan seluruh elemen untuk mengawal UU dan Inpres agar Olahraga dan sepakbola menjadi aktivitas dan prestasi Bibit Indonesia yang mendunia”, tutup dia.**(AS).
COMMENTS