BST di Kadumalati Bermasalah, Warga : Jangan Dijadikan Ajang Pungli

Pandeglang, Radar Nusantara Pemerintah tengah berupaya terus  membenahi pelanggaran yang selama ini seolah menjadi pembenaran, bahkan sep...

Rd Dewi Setiani - Iing Besok Daftar ke KPU Pandeglang, Didukung 8 Parpol

Dukung Program Gerakan Sarerea Lulus Sakola, DPMPD Pandeglang Gelar Pembinaan RT RW

Berjalan Lancar, PPK Saketi Gelar Uji Publik DPS Pilkada Tahun 2024

Pandeglang, Radar Nusantara
Pemerintah tengah berupaya terus  membenahi pelanggaran yang selama ini seolah menjadi pembenaran, bahkan seperti menjadi budaya, pungutan liar. Pungli sekecil apapun seharusnya tidak diberikan ruang di tengah masyarakat terlebih adanya bantuan sosial tunai (BST) Tahun 2020 untuk masyarakat yang terdampak Covid-19, seperti yang terjadi di Desa Kadumalati Kecamatan Sindangresmi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.

Dalam keterangan ke Media Radar Nusantara Group, Jaenal (32) Warga Kadumalati meminta agar  bantuan sosial tunai terdampak Covid-19 jangan dijadikan ajang untuk melakukan pungutan liar (pungli) termasuk bantuan sosial lainnya.

"saya meminta kepada aparatur pemerintah desa agar BST maupun BLT untuk warga yang terdampak Covid-19 jangan dijadikan kesempatan untuk melakukan pungutan, seperti dikeluhkan keluarga penerima manfaat (KPM) bernama Heni yang mengaku dipungut sebesar Rp.50.000,-  oleh Ketua RT berinisial Jmn usai menerima BST Tahap pertama," ungkap Jaenal saat di temui di Kecamatan Picung, Sabtu (20/6/20).

Selain Heni, lanjut Jaenal, masih ada juga KPM lainnya yang mengaku dipungut antara lain berinisial Ibu ET dan SWH yang juga dipungut oleh Ketua Rukun Tetangga berinisial Ddg," imbuhnya.

Menurutnya, dugaan pungutan tersebut diungkap karena adanya keluhan dari masyarakat juga tak ingin program dari pemerintah tersebut dicederai oleh oknum yang memanfaatkan situasi.

"Pungli terhadap masyarakat dari program Kemensos tersebut jangan dibiarkan terus menerus terjadi bahkan ada dugaan pungli ini menguat lantaran adanya pernyataan dari penerima manfaat," terangnya.

Pemuda Desa Kadumalati dengan tegasnya menyampaikan bahwa  pungli hal ini tentu sangat bertentangan dengan aturan yaitu tidak boleh adanya pungli terkait bansos tersebut dan bukan tidak menutup kemungkinan ada oknum lain, Ketua RT tersebut berani melakukan hal ini patut di duga adanya perintah terkordinir dari oknum diatasnya," pungkasnya.

Di hubungi melalui telepon genggam, Kepala Desa Kadumalati Sudri yang akrab dipanggil Asdo saat dikonfirmasi melalui istrinya mengatakan, Saya ibu lurah Kadumalati, mohon maaf pak terkait dugaan pungutan itu bukan pungli melainkan hanya kebijakan dari warga, namun untuk lebih jelasnya silahkan hubungi kembali kepada pak lurah," singkatnya.
*(EB/Iwan).