Pandeglang, Radar Nusantara M. Johan Saputra, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Generasi Anti Narkotika Nasional (DPC GANN) Kabupaten Pandeglan...
Pandeglang, Radar Nusantara
M. Johan Saputra, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Generasi Anti Narkotika Nasional (DPC GANN) Kabupaten Pandeglang angkat bicara terkait banyaknya aksi kejahatan hingga menyebabkan terjadinya perbuatan asusila dan harus lebih mewaspadai peredaran narkoba yang makin marak di Pandeglang.
Padahal mayoritas orang tua mendidik putra putrinya dengan baik dan penuh hati-hati terlebih pada saat anak memasuki usia remaja. Mereka sadar di usia anaknya yang memasuki usia puber rentan sekali dengan masukan budaya asing yang kurang bagus dan tidak selaras dengan budaya Indonesia dengan membekali anaknya dengan budi pekerti, norma ahlak dengan batasan agama sesuai dengan lingkungan wilayah Pandeglang yang dikenal dengan sebutan Kota Santri.
Namun karena kuatnya pengaruh dari luar yang masuk ke negara kita dan akibat salah pergaulan maka tidak sedikit anak yang sedang memasuki usia remaja tergerus oleh budaya asing yang tidak seimbang dengan wilayah kita Pandeglang ini khususnya.
"tidak sedikit remaja di wilayah Pandeglang yang kami pantau dari GANN yang menjadi korban obat-obatan terlarang, seperti peristiwa memalukan yang terjadi di beberapa kecamatan di Pandeglang belakangan ini ,"ungkap Johan ke awak media, Sabtu (20/6/20). .
Kami menduga, Lanjut Johan, ini dampak dari banyaknya obat obatan yang banyak beredar hingga menyebabkan adanya korban asusia yang berturut-turut, setelah kami dalami ternyata pemicunya akibat pengaruh miras dan obat - obatan terlarang yang mereka dapat dengan sangat mudah dan dengan harga yang cukup terjangkau untuk anak remaja, sehingga tidak sedikit remaja yang menjadi korban," Ucap Johan
Masih dikatakan Johan yang mempunyai misi untuk turut memberantas miras dan narkotika di Pandeglang dengan terus memberikan edukasi dan sosialisasi ke remaja di Pandeglang agar bebas dari pengaruh narkoba. Dirinya ingin membentuk GANN hingga ke pelosok desa agar mudah dalam mengajak kaum remaja milineal untuk tidak terpengaruh dengan miras dan obat - obatan terlarang.
"harapan saya sebagai aktivis pemberantas narkotika dan saya mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat agar menjaga anak anak kita generasi penerus bangsa agar tidak terjerumus dalam dunia seperti itu dengan terus memantau setiap perubahan dan perkembangan yang terjadi pada anak. Saya berharap pada penegak hukum agar lebih ekstra lagi dalam melaksanakan tugasnya semata - mata untuk menyelamatkan generasi bangsa dan menekan peredaran narkoba di Pandeglang khususnya,"imbuhnya.
Di hubungi terpisah melalui telepon, KH Hamdi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pihaknya merasa tercoreng setelah mendengar banyak peristiwa memalukan belakangan ini yang terjadi di Pandeglang, beberapa kasus asusila berturut - turut terjadi di wilayah Kabupaten Pandeglang namun setelah mengamati dari kasus tersebut penyebabnya tidak lain dari pengaruh miras dan obat obatan terlarang.
"peristiwa asusila yang terjadi berturut-turut di Pandeglang selain orang tua yang malu kami selaku MUI di Pandeglang merasa tercoreng maka belajar dari peristiwa yang terjadi, mari kita terus menjaga dan memantau anak kita dengan bekal ilmu, ahlak dan agama agar peristiwa memalukan seperti yang sudah terlewati tidak terulang lagi, "Ucap KH.Hamdi melalui sambungan telepon.
"Saya secara pribadi dan organisasi MUI Pandeglang mengutuk keras pada pengedar narkotika dan penjual obat obatan di Pandeglang.
Mudah-mudahan para aparat kepolisian terus meningkatkan kewaspadaannya dalam memerangi narkoba,"imbuhnya.
Selaku Ketua MUI, saya mengajak pada semua lapisan masyarakat di Pandeglang awas waspada jika ada warga luar daerah yang datang untuk berjualan obat obatan terlarang dan miras dengan kedok kios kosmetik dan apotik usir dari Pandeglang jangan di kasih ruang di Kota Santri kita ini," tutupnya. (Aw/Iwan).
M. Johan Saputra, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Generasi Anti Narkotika Nasional (DPC GANN) Kabupaten Pandeglang angkat bicara terkait banyaknya aksi kejahatan hingga menyebabkan terjadinya perbuatan asusila dan harus lebih mewaspadai peredaran narkoba yang makin marak di Pandeglang.
Padahal mayoritas orang tua mendidik putra putrinya dengan baik dan penuh hati-hati terlebih pada saat anak memasuki usia remaja. Mereka sadar di usia anaknya yang memasuki usia puber rentan sekali dengan masukan budaya asing yang kurang bagus dan tidak selaras dengan budaya Indonesia dengan membekali anaknya dengan budi pekerti, norma ahlak dengan batasan agama sesuai dengan lingkungan wilayah Pandeglang yang dikenal dengan sebutan Kota Santri.
Namun karena kuatnya pengaruh dari luar yang masuk ke negara kita dan akibat salah pergaulan maka tidak sedikit anak yang sedang memasuki usia remaja tergerus oleh budaya asing yang tidak seimbang dengan wilayah kita Pandeglang ini khususnya.
"tidak sedikit remaja di wilayah Pandeglang yang kami pantau dari GANN yang menjadi korban obat-obatan terlarang, seperti peristiwa memalukan yang terjadi di beberapa kecamatan di Pandeglang belakangan ini ,"ungkap Johan ke awak media, Sabtu (20/6/20). .
Kami menduga, Lanjut Johan, ini dampak dari banyaknya obat obatan yang banyak beredar hingga menyebabkan adanya korban asusia yang berturut-turut, setelah kami dalami ternyata pemicunya akibat pengaruh miras dan obat - obatan terlarang yang mereka dapat dengan sangat mudah dan dengan harga yang cukup terjangkau untuk anak remaja, sehingga tidak sedikit remaja yang menjadi korban," Ucap Johan
Masih dikatakan Johan yang mempunyai misi untuk turut memberantas miras dan narkotika di Pandeglang dengan terus memberikan edukasi dan sosialisasi ke remaja di Pandeglang agar bebas dari pengaruh narkoba. Dirinya ingin membentuk GANN hingga ke pelosok desa agar mudah dalam mengajak kaum remaja milineal untuk tidak terpengaruh dengan miras dan obat - obatan terlarang.
"harapan saya sebagai aktivis pemberantas narkotika dan saya mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat agar menjaga anak anak kita generasi penerus bangsa agar tidak terjerumus dalam dunia seperti itu dengan terus memantau setiap perubahan dan perkembangan yang terjadi pada anak. Saya berharap pada penegak hukum agar lebih ekstra lagi dalam melaksanakan tugasnya semata - mata untuk menyelamatkan generasi bangsa dan menekan peredaran narkoba di Pandeglang khususnya,"imbuhnya.
Di hubungi terpisah melalui telepon, KH Hamdi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pihaknya merasa tercoreng setelah mendengar banyak peristiwa memalukan belakangan ini yang terjadi di Pandeglang, beberapa kasus asusila berturut - turut terjadi di wilayah Kabupaten Pandeglang namun setelah mengamati dari kasus tersebut penyebabnya tidak lain dari pengaruh miras dan obat obatan terlarang.
"peristiwa asusila yang terjadi berturut-turut di Pandeglang selain orang tua yang malu kami selaku MUI di Pandeglang merasa tercoreng maka belajar dari peristiwa yang terjadi, mari kita terus menjaga dan memantau anak kita dengan bekal ilmu, ahlak dan agama agar peristiwa memalukan seperti yang sudah terlewati tidak terulang lagi, "Ucap KH.Hamdi melalui sambungan telepon.
"Saya secara pribadi dan organisasi MUI Pandeglang mengutuk keras pada pengedar narkotika dan penjual obat obatan di Pandeglang.
Mudah-mudahan para aparat kepolisian terus meningkatkan kewaspadaannya dalam memerangi narkoba,"imbuhnya.
Selaku Ketua MUI, saya mengajak pada semua lapisan masyarakat di Pandeglang awas waspada jika ada warga luar daerah yang datang untuk berjualan obat obatan terlarang dan miras dengan kedok kios kosmetik dan apotik usir dari Pandeglang jangan di kasih ruang di Kota Santri kita ini," tutupnya. (Aw/Iwan).
COMMENTS