DIIDUGA LALAI, PASIEN MENINGGAL SETELAH 15 MENIT KELUAR RUANG PERIKSA KETUA IDI : Standar pelayanan dokter praktek ada di SKDI (Standar Kompetensi Dokter Indonesia)

Tulungagung,RN  Informasi awal yang diterima oleh awak media adalah ada seorang dokter praktek umum mandiri diduga lalai menjalankan prak...

Tulungagung,RN 
Informasi awal yang diterima oleh awak media adalah ada seorang dokter praktek umum mandiri diduga lalai menjalankan prakteknya, dia menyuntik pasien , kemudian sekitar 15 – 30 menit kemudian pasien tidak sadarkan diri lalu meninggal dunia.

Dari hasil penggalian data dan keterangan dari beberapa narasumber didapatkan keterangan, data, pernyataan maupun pertanyaan sebagai berikut :

Dokter tersebut adalah seorang wanita berinisial MD yang praktek umum setiap hari di Ngunut pagi dan sore ; Pasien bernama SUYOTO yang beralamat di Desa Sukorejo Kecamatan Rejotangan ; SUYOTO adalah seorang perangkat Desa yang menjabat sebagai Kaur Pemerintahan di Desanya ; SUYOTO  menurut keterangan pernah dan masih mengidap penyakit gula tinggi ; Kronologi kejadian adalah pada hari Selasa tanggal 16 Juni 2020 pada sekitar pukul 10.00 WIB, SUYOTO dengan ditemani istrinya periksa ke Dokter MD dengan keluhan tidak enak badan (nggregesi) dan kepala ngilu. Di tempat Dokter MD dia diterapi suntik (injeksi) tetapi tidak diketahui apa obat suntiknya. Pada saat antri pengambilan obat, SUYOTO tiba – tiba tidak sadarkan diri kemudian langsung meninggal ditempat itu ; Obat yang sudah terlanjur dibeli adalah obat panas/demam, obat maag, dan obat penurun kolesteraol.

Konfirmasi kepada keluarga pasien mendapatkan keterangan sebagai berikut :
Bu Nur (istri P. Suyoto) mengatakan bahwa memang dia tidak ikut masuk ke ruang periksa,  tetapi mengatakan bahwa kalau periksa (berobat) ke pelayanan kesehatan biasanya pasti minta disuntik. Bu Nur juga mengatakan bahwa pagi masih bekerja seperti biasa lalu pulang mengeluh dada terasa sesak kemudian minta diantar berobat. Didapat pernyataan bahwa ada riwayat kolesterol tinggi.

Keterangan selanjutnya dari P. Ridwan yaitu adik ipar almarhum mengatakan bahwa sebelum meninggal, setelah keluar dari ruang periksa sambil menunggu antrian obat P. Suyoto mengatan bahwa dia sudah disuntik tetapi kok dada masih terasa panas.

Sedangkan Dokter MD saat dikonfirmasi di Ruang kerjan/praktenya mengatakan bahwa : Pasien datang dengan keluhan sesak dan badan lemas ; Tidak melakukan tindakan injeksi ;  Hanya memeriksa tekanan darah dan detak jantung  ; Hasil pengukuran tekanan darah pada saat itu 130/80 mmHg ; Setelah itu memberikan resep obat maag

Karena terjadi kontra keterangan antara pihak keluarga dan dokter maka awak media menemui Ketua IDI ( Ikatan Dokter Indonesia ) Tulungagung yaitu dr. Abu Mardah. Statemen beliau singkat yaitu intinya sepanjang memenuhi kriteria seperti tercantum dalam stndar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) maka praktek sudah sesuai prosedur.

Pada saat ditanya tentang apakah tidak ada prosedur AUDIT  kematian karena pasien meninggal masih dalam lingkup tempat praktek, dr. Abu Mardah mengatakan bahwa itu akan dijawab menunggu keterangan dari pihak Bidang Hukum IDI. (Bersambung -  TIM)