Warga Patia Ungkap Dugaan Pungli BST di Desa Simpang Tiga

Pandeglang, Radar Nusantara  Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Sosial memberikan sejumlah kebijakan untuk masyarakat pasc...

Yangto,SH.MH Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kab Pandeglang Minta Dinas Sosial Turun Langsung, Soal PKH di Picung

Pemdes Bojong Manik Kec Sindangresmi Masih Gigit Jari DD 2018 Tak Kunjung Cair

Miris, Soal Dugaan Pungli Dana PIP Endang Sujana,SH Angkat Bicara

Pandeglang, Radar Nusantara 
Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Sosial memberikan sejumlah kebijakan untuk masyarakat pasca Pandemi Covid-19, diketahui bersama hampir semua roda perekonomian masyarakat tidak beroperasi bahkan nyaris lumpuh, untuk itu Pemerintah memberikan bantuan untuk masyarakat terdampak Covid-19 melalui program Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada setiap keluarga sebesar Rp 600.000,- (Enam Ratus Ribu Rupiah). Dalam program ini pemerintah sudah memperingatkan jangan ada pungli oleh pihak mana pun dan sekecil apapun untuk Program BST.

Namun yang terjadi di Desa Simpangtiga Kecamatan Patia Kabupaten Pandeglang ternyata peringatan tersebut tidak digubris dengan tetap dilakukan pungutan,
sehingga sejumlah warga merasa tidak senang uang BST diduga di pungut oleh oknum pihak Pegawai Desa.

Dalam surat pernyataannya, Samsu warga Kp Lebak salam RT 07 RW 03 Desa Simpang Tiga Kecamatan Patia Pandeglang Banten dirinya ngaku tidak senang dengan adanya pungli yang dilakukan oknum Aparat Desa Simpang tiga kecamatan Patia , Kamis (03/07/2020)

"Sudah diperingatkan oleh pihak pemerintah melalui media massa cetak dan elektronik tidak boleh ada pungutan tapi oknum pegawai desa yang diketahui berinisial Ppn selaku Hansip di Desa Simpang Tiga, malah meminta uang sebesar Rp 50.000,- (Lima Puluh Ribu Rupiah) kepada kami warga yang mendapatkan bantuan terdampak Covid-19, "Ucap Samsu, Rabu (1/7/20).

Sebenarnya, kata Samsu, kami merasa tidak senang dengan ulah oknum yang melakukan Pungli di Desa Simpang Tiga. Saya mohon kepada pihak berkompeten dalam hal ini agar kiranya segera menindak oknum Aparat Desa Simpang Tiga yang telah melakukan pungli pada penerima BST di Desa kami," imbuhnya.

Hal yang sama dikatakan Munati, warga Kp Lebak Salam Desa Simpang Tiga, memang benar penerima manfaat BST dipinta uang oleh Pak Hansip selaku pegawai desa.

"Memang benar pak, kami para KPM BST terdampak Covid-19 diminta uang oleh Hansip Desa Simpang Tiga sebesar Rp.50.000,- dengan alasan memberi rasa kepada yang tidak mendapatkan bantuan padahal sebenarnya kami merasa sangat terpaksa dengan pungutan itu,"tandasnya.

Sebagai informasi, H. Nur Saputra  selaku pihak Kepala Desa Simpang Tiga hingga berita diterbitkan belum bisa dikonfirmasi. *(Iwan).