Jelang Akhir Tahun Kejari Makassar Musnahkan Sejumlah Barang Bukti

Makassar, RN Kegiatan rutin jelang akhir tahun, Kejaksaaan Negeri Makassar menggelar Pemusnahan Barang Bukti dengan beberapa perkara tindak ...

Makassar, RN

Kegiatan rutin jelang akhir tahun, Kejaksaaan Negeri Makassar menggelar Pemusnahan Barang Bukti dengan beberapa perkara tindak pidana umum yang telah memiliki kekuatan hukum tetap dan Inkrah, bertempat di halaman Kantor Kejaksaan Negeri Makassar jalan Amanagappa Makassar, Kamis (19/11/2020).

Adapun sejumlah barang bukti yang dimusnahkan berasal dari beberapa perkara sebelumnya, seperti narkotika, senjata tajam, dan kosmetik ilegal dan perkara lainnya.

Sebagai barang bukti narkoba seperti narkotika sebanyak 164 perkara terdiri dari jenis shabu dan ganja masing-masing kurang lebih 1 Kg dan ekstasy kurang lebih 32 Butir serta tembakau sintetis kurang lebih 2,3 Kg.

Sejumlah barang bukti lainnya seperti timbangan 25 buah, korek 40 buah, dan handphone sebanyak 23 unit.

Kepala Kejaksaan Negeri Makassar Andi Sundari, SH. MH., menyampaikan bahwa sejumlah barang bukti dimusnahkan masuk dalam perkara sejak bulan Mei sampai dengan bulan November 2020.

Menurutnya hal ini sangat penting dilakukan, karena barang bukti tidak boleh disimpan terlalu lama, apalagi untuk perkara narkoba, hal ini dapat memberi dampak negatif bagi orang lain.

Lain halnya, dengan barang bukti senjata tajam (sajam) sebanyak 67 perkara, yang terdiri dari badik 21 buah, parang 7 buah, anak panah 89 buah, ketapel 34 buah, pisau dan lainnya sebanyak 20 buah.

"Hari ini merupakan jadwal pemusnahan barang bukti, dari narkotika berupa ganja, shabu, ekstasy, dan tembakau sintetis", ungkap Andi Sundari, SH. MH.

"termasuk juga barang bukti berupa senjata tajam (Sajam) dan kosmetik ilegal yang jumlahnya sekitar ratusan buah", jelasnya.

Kepala Kejaksaan Negeri Makassar Andi Sundari, SH. MH., juga menambahkan, bahwa pemusnahan barang bukti dalam kasus peredaran narkoba di Makassar masih cukup tinggi, sehingga diperlukan perhatian khusus untuk menangani kasus ini.

"Ini memang sudah kami direncanakan untuk pemusnahan secara berkala, karena tidak boleh baik barang bukti, khususnya narkotika itu disimpan terlalu lama, karena bisa berdampak jadi tidak baik, banyak godaannya", jelasnya.

Bahkan, dalam hal ini perkara yang sangat mendominasi adalah kasus narkoba, dengan jumlah 164 perkara.

"Selama saya menjabat disini, saya melihat laporan yang masuk itu didominasi oleh kasus narkotika, ada sekitar 80 persen", tutur Kajari Makassar.

(Rahmat)