Romi Sebut Program Beasiswa SMA dan Mahasiswa Tidak Masuk Akal, Direktur MC RAMAH: Pembodohan bagi Generasi Muda Tanjab Timur

TANJABTIM,Radar Nusantara  Pasangan RAMAH( Abdul Rasid dan Mustakim) dalam salah satu programnya adalah mewujudkan Sumber Daya Manusia Manus...

TANJABTIM,Radar Nusantara 

Pasangan RAMAH( Abdul Rasid dan Mustakim) dalam salah satu programnya adalah mewujudkan Sumber Daya Manusia Manusia yang Unggul. Salah satu mencapai keunggulan itu, pasangan RAMAH berkomitmen memberikan beasiswa kepada Siswa SMA yang tidak mampu dan berprestasi hingga keperguruan Tinggi( Mahasiswa).

Namun, Calon Petahana, Romi Hariyanto dalam sambutannya yang dimuat berbagai media menyebutkan,bahwa program beasiswa bagi siswa SMA dan Mahasiswa tidak masuk akal.

Menanggapi beredarnya pemberitaan tersebut, Direktur Media Center pasangan RAMAH, Dedi Saputra mengatakan, pernyataan tersebut merupakan cerminan seorang pemimpin dalam memutuskan sesuatu kebijakan maupun dalam memahami aturan. Dedi menjelaskan, Meskipun SMA dan Perguruan Tinggi diambil alih oleh pemerintah provinsi, namun Sebagai Kepala Daerah yang bijak dan mempunyai niat baik untuk membangun SDM, hal itu tetap bisa dilakukan.

" Terkait pernyataan bang Romi itu yang ada dipemberitaan yang menyebutkan bahwa Program beasiswa bagi SMA dan Perguruan Tinggi tidak masuk akal, itu pernyataan konyol seorang petahana, disana masyarakat bisa menilai secara langsung kemampuan seorang Calon kepala daerah". Ujarnya, Jumat( 06/11/2020).

Dedi kembali menjelaskan, Program beasiswa yang dicanagkan pasangan RAMAH  merupakan dalam rangka terwujudnya SDM Tanjab Timur yang unggul dan memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh generasi muda untuk menyenyam diperguruan Tinggi, terutama yang berprestasi namun terbatas oleh kemampuan Ekonomi keluarga.

" Pasangan RAMAH ini bukan kaleng-kaleng dalam memutuskan sebuah Program kerja, semuanya melalui kajian dan lewat pendapat dari kalangan yang berkompetensi dibidangnya. Soal beasiswa tersebut pasangan kami telah memiliki teknis dalam menginplementasikan nantinya. Inilah kalau pemimpin dari birokrasi dan didukung sosok nipolitikus, dia tau cara memahami aturan dan tau peran dan tugas seorang kepala daerah," Tegas dedi.

M.Musa s / TIM