Warga Tidak Tahu Rencana Beroperasinya Pabrik Tapioka Burong Mandi

Belitung Timur (Damar), RN  Kabar akan beroperasinya pabrik pengolahan pati ubi kayu (Tapioka) di desa Burong Mandi Kecamatan Damar Beltim, ...

Belitung Timur (Damar), RN 

Kabar akan beroperasinya pabrik pengolahan pati ubi kayu (Tapioka) di desa Burong Mandi Kecamatan Damar Beltim, tidak diketahui warga sekitar lokasi berdirinya pabrik. Salah satunya Koko Haryanto (Lk/39 Th) warga dusun Burong Mandi katakan tidak tahu keberadaan pabrik tapioka ini, yang diketahuinya hanya di lokasi pabrik tersebut ada pabrik pengolahan Kaolin.

Koko Haryanto yang kesehariannya jabat anggota DPRD Kab Beltim ini ceritakan sewaktu ke pulau Bangka, disana banyak persoalan karena masalah limbah atau polusi bau dari pengolahan tapioka. "Kite seh bukan menolak tapi kite harus tau limbah buangannya apalagi ini daerah pemukiman, setau aku belum ada sosialisasi...dulu disitu hanya pabrik Kaolin tidak ada limbah yang bau," kata Koko saat dihubungi via teleponnya, Selasa (5/1/2020).

Sementara itu, di hari yang sama, saat RN bertandang ke Dinas Lingkungan Hidup Kab Beltim,  tidak bisa berjumpa dengan kepala dinas karena sedang donor darah ke RSUD Beltim, sehingga hanya menjumpai  Plt Kabid Tata Lingkungan, Adi Himawan. 

Adi Himawan utarakan di Tahun 2018 ada perusahaan beralamat di desa Burong Mandi dengan nama PT Suryamas Beltim Indo Makmur dengan rencana kegiatan industri pati ubi kayu, perusahaan telah kantongi ijin lingkungan dengan SK nomor 503/012/IL/DPMPTSPP/2018 tertanggal 12 Oktober 2018 dan tercatat sebagai direkturnya S. Tjong. 

Ijin lingkungan ini terbit berdasarkan kajian Dinas Lingkungan Hidup Kab Beltim terhadap dokumen UKL-UPL bukan dengan dokumen Amdal. Sampai berita ini dinaikkan awak media RN belum bisa melihat dokumen UKL UPL yang dimaksud karena harus seijin kepala dinas lingkungan hidup Beltim. 

Berbeda dengan info dari salah satu pemerhati lingkungan hidup yang juga tergabung di LSM lingkungan Beltim, S.Riadi, menyatakan pabrik tapioka tersebut konon kabarnya memiliki nama berbeda yaitu PT. Inti TM dengan rencana kapasitas produksi 1000 ton per hari. Dan mungkin diperlukan kajian lebih mendalam terhadap dampak lingkungan, sewajarnya Amdal.

"Kabarnya PT Inti TM bukan PT Suryamas Beltim Indo Makmur....kalau dengan kapasitas produksi 1000 ton per hari mungkin wajib Amdal,"pungkas S.Riyadi.

Suro