Dugaan Akal-akalan, Oknum ASN Terhadap Ibu Lansia Di Takalar

Takalar, RN Seorang ibu oknum ASN (52) tahun bertugas di salah satu Kantor Urusan Agama (KUA) di Kabupaten Takalar, dugaan akal-akalan terha...

Takalar, RN

Seorang ibu oknum ASN (52) tahun bertugas di salah satu Kantor Urusan Agama (KUA) di Kabupaten Takalar, dugaan akal-akalan terhadap seorang ibu lansia (88) tahun seorang warga Kelurahan Panrannuangku Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar.

Pasalnya, oknum ASN yang diketahui berinisial "SS" sejak awal amanah yang diberikan oleh seorang ibu lansia, justru dilanggar dan dikhianati, seperti dalam peribahasa "Air Susu dibalas dengan air tuba", ungkapan pribahasa yang pantas di sandangnya.

Hal ini diungkapkan oleh ibu Pa'ja Dg. Moncong (88) tahun korban yang sehari-hari hanya tinggal bersama anaknya di tempat tinggal yang sangat sederhana di Kelurahan Panrannuangku Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar.

Begitu tega oknum ASN berinisial "SS" memperdayakan seorang ibu lansia yang beberapa tahun lalu telah melaporkan ke pihak kepolisian dan sempat di meja hijaukan, namun mediasi tidak memberikan kepastian hukum bagi diri korban ibu Pa'ja Dg. Moncong.

Ibu Pa'ja panggilan akrab korban akal-akalan oleh oknum ASN berinisial  "SS"  bertugas di salah satu Kantor Urusan Agama (KUA) Kabupaten Takalar, membeberkan seperti apa yang dialaminya kepada awak media beberapa waktu lalu, (05/02/2021).

Oknum ASN berinisial "SS" saat dihubungi melalui Hp. Selulernya akun WhatsApp oleh awak media dikonfirmasi, dirinya menjawab dengan nada sombong dan memperdengarkan sikap arogan yang tidak menyenangkan seraya mematikan Hp. selulernya, Senin (01/03/2021).

"jangan ada lagi yang tangani, karena tidak ada lagi urusan setelah persidangan, jangan dengar sepihak dan nanti kita ketemu, soalnya saya sibuk lagi cuti di Morowali", tutur oknum ASN saat dihubungi melalui akun WhatsApp.

Sikap sombong dan arogan tidak selayaknya bagi seorang ASN yang bertugas di bawah pengawasan Dinas Kementerian Agama bersikap bagaikan seorang yang tidak memiliki etika dan moral beragama.

Tindakan pembodohan dan akal-akalan yang dilakukan oknum ASN berinisial "SS" terhadap ibu Pa'ja warga Kelurahan Panrannuangku Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar. 

Hal ini terjadi beberapa tahun lalu, oleh oknum ASN berinisial "SS" yang bertugas di Kantor Urusan Agama (KUA) Kabupaten Takalar meminta bantuan pinjaman dana kepada ibu Pa'ja Dg. Moncong secara bertahap dengan total kerugian Rp. 66 juta sesuai  beberapa bukti kwitansi.

Oknum ASN berinisial "SS" saat itu datang untuk meminta bantuan meminjam uang kepada ibu Pa'ja dengan maksud ingin membentuk koperasi dan sebagai modal awal mendapatkan bantuan koperasi dari pemerintah pusat.

Berinisial "SS" yang berjanji mengiming-iming akan membayar dengan memberi modal usaha dan pinjaman serta  menjanjikan untuk memberangkatkan ke tanah suci Mekkah.

Janji hanya tinggal janji, dana senilai Rp. 66 juta sesuai beberapa bukti kwitansi dan surat pernyataan, akhirnya raib juga dinikmati oleh oknum ASN, bukannya beretikat baik, malahan tidak bermoral untuk mengembalikan dana tersebut.

"saya di janji-janji selalu nak, selain uang yang Rp. 66 juta saya juga dijanjikan akan di kasih modal usaha serta juga akan di berangkat kan ke tanah suci Mekkah", ujar ibu Pa'ja dengan nada sedihnya.

Dg. Pa'ja panggilan akrab korban akal-akalan oleh oknum ASN berinisial "SS" juga menuturkan bahwa dirinya malah diolok-olok dan ditantang untuk melaporkan ke Polisi atau Pengadilan.

"saya malah di olok-olok nak, sudah mako lapor ke polisi, sudah mako lapor ke pengadilan, kalau saya tidak mau bayar ko, mauko apa", ungkap ibu Pa'ja menirukan bahasa berinisial "SS" oknum ASN Kantor Urusan Agama dengan dialek Makassar.

Sementara itu, Drs. Muh. Natsir DM, SH. M.Si. Bcku., Ketua LSM Lembaga Masyarakat Anti Penyalahgunaan Jabatan (LMAPJ) menanggapi, bahwa sangat tidak beretika dan bermoral seorang ASN sepatutnya sebagai pengayom bagi masyarakat.

Namun, justru sebaliknya sangat tidak terpuji dan memalukan serta tidak tahu rasa terima kasih kepada seorang lansia ibu Pa'ja korban akal-akalan.

Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kantor urusan Agama (KUA), semestinya mempunyai etikad baik dan moral serta contoh bagi masyarakat, memberikan education yang baik, namun di manfaatkan bertindak akal-akalan, terlebih lagi terhadap seorang ibu lansia.

Ketua LSM - LMAP berharap terhadap tindakan oknum ASN seperti itu kepada instansi terkait khususnya Dinas Kementerian Agama Kabupaten Takalar dapat menindak lanjuti memberikan efek jera dan solusi terhadap korban ibu lansia. 

"hal ini dapat mencederai integritas etika serta moral bagi ASN dan kepada instansi terkait dan aparat penegak hukum dapat bertindak secara objektif, profesional dan transparan, demi terwujudnya suatu keadilan yang bermartabat bagi masyarakat banyak", ungkap Ketua LSM - LMAP Perwakilan Sulawesi Selatan.

(Rahmat)