BEKASI, RN - Hari ini 10 maret 2022, merupakan hari spesial bagi Kota Bekasi. Kota yang merupakan bagian dari Provin...
BEKASI, RN- Hari ini 10 maret 2022, merupakan hari spesial bagi Kota Bekasi. Kota yang merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat dan berbatasan langsung dengan Provinsi DKI Jakarta genap berusia 25 tahun. Di usianya di tahun perak, Kota berjuluk Kota Patriot terus bertransformasi baik dari sisi pembangunan infrastruktur maupun pembangunan sumber daya manusia.
Salah satu sosok sekaligus Wakil Rakyat dari DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai Gerindra, Dr. H. Abdul Harris Bobihoe turut memberikan ucapan Selamat Hari Jadi Kota Bekasi ke 25 tahun.
Ketua Komisi 5 DPRD Provinsi Jawa Barat Daerah Pemilihan Kota Bekasi dan Kota Depok yang dikenal humbel menyampaikan pesan di usia Kota Bekasi ke 25 tahun.
Berikut pesan dan harapan beliau untuk Kota yang sudah menjadi bagian hidup dan sangat memiliki arti penting dalam perjalanan karir kehidupannya.
Saya Abdul Harris Bobihoe, perkenan saya sebagai warga Kota Bekasi yang saat ini diamanahkan sebagai Wakil Rakyat dj DPRD Provinsi Jawa Barat untuk mengucapkan selamat Dirgahayu Kota Tercinta Kita Semua Kota Bekasi yang ke 25 Tahun.
Usia Kota Bekasi bukan usia yang muda sudah 25 tahun tapi memang sampai saat ini kompleksivitas yang ada di Kota Bekasi, memang belum selesai. Karena apa? Kota Bekask secara geografis yang berdekatan dengan ibukota DKI Jakarta sampai sekarang memang harus terus ada kolaborasi.
Artinya dalam membangun Kota Bekasi ini tidak bisa sendirian oleh Wali Kota, tapi harus ada kerjasama dengan Gubernur DKI Jakarta, juga dengan Kabupaten dan Kota yang berhimpitan dengan Kota Bekasi.
Hal ini penting, karena selama ini memang track Kota Bekasi ini jadi semacam transit yang dilewati serta menjadi Pintu Gerbang masuk menuju DKI Jakarta. Selain itu sebagai Kota yang memiliki jumlah populasi kurang lebih 2,5 Juta Jiwa penduduk menjadi pekerja komuter, artinya warga yang tinggal di Kota Bekasi tidak sedikit yang setiap paginya beraktivitas dan bekerja menuju DKI Jakarta.
Sebagai warga Kota Bekasi, tentunya saya memiliki harapan bagi kota dengan begitu banyak kenangan. Harapan kita untuk Kota Bekasi adalah bagaimana kemudian kita membina hubungan ini dengan baik, dan terus berkolaborasi dengan semua pihak.
Kemudian tentunya sistem yang ada di pemerintahan Kota Bekasi harus kita kembali lihat ulang. Kita coba program ulang, ini penting agar nantinya bagaimana kita bisa memanfaatkan modal daripada Sumber Daya Manusia yang ada di Kota Bekasi ini supaya betul-betul kita pakai sebagaimana mestinya.
Selain memaksimalkan SDM yang ada di Kota Bekasi, selanjutnya yang ke dua yang tidak kalah penting adalah penataan kota. Tentunya dalam penataan, kami ingin penataan Kota Bekasi dilakukan secara betul-betul dengan memperhatikan semua aspek kehidupan.
Kami sadar, hal ini memang perlu kerja keras semua pihak, karena Kota dengan Indeks Prestasi Manusia (IPM) terbaik kedua di Jawa Barat setelah Kota Bandung sudah sedemikian terbentuk penataan kotanya dengan semua kompleksitas yang ada. Dan tugas kita untuk ikut terlibat langsung dalam menata ulang dari awal Kota Bekasi agar Kota Bekask akan lebih baik lagi kedepannya.
Hal ini harus dilakukan, karena kalau tidak permasalahan di Kota Bekasi ini tidak akan selesai.
Untuk itu, dalam proses semangat menata Kota Bekasi agar lebih baik lagi kedepan, diperlukan kerjasama dengan seluruh elemen masyarakat yang ada tentunya dengan berbagai pihak, terutama elemen paling kecil dan bersentuhan langsung dengan masyarkat yaitu Rukun Tetangga (RT), kita harus mendengar apa yang mereka mau. Setelah kita mendengar aspirasi masyarakat serta melibatkan mereka dalam penataan lingkungan baru kemudian kita bangun lingkungan sesuai dengan estetika tanpa merusak sendi kehidupan masyarakat.
Permasalahan selanjutnya di Kota Bekasi yang sangat klasik adalah persoalan banjir yang ada di Kota Bekasi. Saya kira dalam penanganan banjir ini juga tidak bisa tuntas sendiri diselesaikan sendiri oleh Kota Bekasi, penanganan ibu tidak bisa dilakukan parsial tetapi harus dilakukan secara bersama sama. Harus ada kolektifitas dalam melakukan (penanganan) ini. Dibutuhkan kolaborasi dengan semua pihak, karena air (banjir) ini tidak muncul tiba tiba tetapi berasal dari daerah lainnya, dan ini harus didiskusikan bersama sehingga menghasilkan keputusan bersama.
Seperti itu saya kira, perlu sistem yang baik untuk membangun Kota Bekasi. Pertama adalah tadi kolaborasi yanv dilakukan, kemudian kerjasama dengan seluruh elemen masyarakat yang ada.
Dengan demikian kita dapat melakukan perubahan sistem perubahan tata letak tata kota yang lebih baik. Dalam menata dan membangun memang memerlukan waktu dan biaya yang cukup besar, tetapi saya kira kalau ada kemauan dari kita semua insya allah bisa selesai.
Di usia yang ke 25 tahun, pembangunan sudah banyak, gedung-gedung terus dibangun, hotel, apartemen dan mall pun bermunculan.
Akan tetapi, sebagai bagian dari warga Kota Bekasi saya sangat menyesalkan proses penataan tata kota yang tidak baik dilakukan sejak awal.
Proses penataan Kota Bekasi harusnya melihat Rencana Tata Ruang dan Rencana Tata Wilahnya, harus ada penyesuaian pemanfaatannya. Kita lihat Kota Bekasi sangat minim Ruang Terbuka Hijau (RTH), sehingga terjadilah penataan dan pembangunan seperti saat ini.
Tentunya kalau penataannya sudah seperti saat ini, sulit rasanya untuk menata kalau melihat kondisinya sekarang. Harusnya sejak awal, pada awal Kota Bekasi terbentuk, harus ada site plan yang jelas.
Bisa kita lihat, tanpa adanya perencanaan yang jelas dan terukur sekarang pembangunan begitu masif terjadi dimana mana tanpa memperhatikan aspek lainnya. Bahkan saya juga menyesalkan beberapa ijin dilakukan dan diberikan oleh pemerintah Kota Bekasi.
Mudahnya perijinan menjadi pintu masuk proses tata Kota Bekasi yang perlu di kaji ulang kembali. Mudahnya perijinan terhadap pembangunan mall, apartemen saya kira itu memang boleh dikata beberapa kegiatan yang sudah merusak lingkungan, bahkan merusak tatanan yang ada disekitar masyarakat.
Untuk itu saya kira kedepan dalam menata dan membangun perlu adanya keterlibatan semua elemen anak bangsa yang ada di Kota Bekasi. Kita lihat kedepan kalo ada ijin mall, apartemen dan lainnya perlu dikaji bersama kalau memang tidak bisa jangan dikasih.
Jangan karena hanya melihat dari sisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) saja dalam proses penataan, tapi juga harus melihat dampak serta akibat dari penataan yang kurang baik berakibat kerusakan lingkungan, yang pada akhirnya kita yang malah sibuk membenahi akibat salah penataan lingkungan tersebut.
Pada kesempatan ini pun, saya ingin berpesan kepada pak Plt Wali Kota saya, Mas Tri Adhianto. Saya melihat dalam membangun Kota Bekasi, beliau harus kerja keras.
Dan memang kalo sudah ada surat defenitif penetapan beliau sebagai Wali Kota Bekasi, beliau tidak bisa kerja sendiri. Perlu adanya kolaborasi dengan semua pihak, khususnya kerjasama dengan DPRD Kota Bekasi sebagai mitra pembangunan dan bagian dari pemerintah daerah sesuai dengan undang-undang Pemerintah Daerah.
Harus ada kerjasama yang baik dengan DPRD, teman-teman DPRD itu kan punya ide-ide yang banyak. Dan mereka tau persis masalah yang ada di Kota Bekasi, jadi saya kira mas Tri harus merangkul.
Dengan begitu kebijakan yang dihasilkan secara bersama antara eksekutid bersama dengan legislatif mampu menghasilkan kebijakan yang pro masyarakat sehingga ujungnya mampu untuk meredam gejolak yang ada dimasyarakat.
Sebagai Sekretaris DPD Gerindra Provinsi Jawa Barat, tentunya saya pun terus berkomunikasi dengan DPC Gerindra Kota Bekasi khususnya dengan Fraksi Gerindra DPRD Kota Bekasi.
Saya sangat apresiasi dan berterima kasih dengan semua teman-teman anggota DPRD Kota Bekasi dari Fraksi Partai Gerindra yang di pimpin bu Puspayani, kami pun memiliki wakil ketua DPRD yaitu Pak Tahapan Bambang Sutopo sehingga memudahkan kami dalam menyuarakan aspirasi masyarakat Kota Bekasi.
Selain itu saya pun terus berkomunikasi semua anggota dewan fraksi Gerindra yang ada DPRD Kota Bekasi.
Kami terus memberikan suatu upaya, upaya pertama tentunya kita terus memberikan masukan dan mengkritik jika mereka tidak menyuarakan kepentingan masyarakat, dan alhamdulillah mereka langsung merespon saat kami berikan kritik dan masukan.
Saya pun berpesan kepada fraksi Gerindra DPRD Kota Bekasi untuk membangun komunikasi dengan Plt. Wali Kota Bekasi Mas Tri Adhianto, saya tekankan dan memesan agar mengawal kebijakan Plt. Wali Kota Bekasi yang betul-betul pro kepada masyarakat, selain itu jangan juga berdiam diri saat ada suatu hal kebijakan yang dinilai tidak pro masyarakat, saya meminta kepada mereka untuk mengkritik serta mengevaluasi kebijakan Plt. Wali Kota jika memang kebijakan tersebut tidak memihak kepada kepentingan masyarakat Kota Bekasi, sampaikan kritik dengan cara yang baik dengan tujuan sama-sama untuk saling menggingatkan. Antara eksekutif dan legislatif harus menjadi mitra yang baik, sehingga dengan begitu terwujudlah pembangunan Kota Bekasi sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat.
Sekali lagi, saya ucapkan selamat Hut Kota Bekasi ke 25 tahun. (@nt)
Salah satu sosok sekaligus Wakil Rakyat dari DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai Gerindra, Dr. H. Abdul Harris Bobihoe turut memberikan ucapan Selamat Hari Jadi Kota Bekasi ke 25 tahun.
Ketua Komisi 5 DPRD Provinsi Jawa Barat Daerah Pemilihan Kota Bekasi dan Kota Depok yang dikenal humbel menyampaikan pesan di usia Kota Bekasi ke 25 tahun.
Berikut pesan dan harapan beliau untuk Kota yang sudah menjadi bagian hidup dan sangat memiliki arti penting dalam perjalanan karir kehidupannya.
Saya Abdul Harris Bobihoe, perkenan saya sebagai warga Kota Bekasi yang saat ini diamanahkan sebagai Wakil Rakyat dj DPRD Provinsi Jawa Barat untuk mengucapkan selamat Dirgahayu Kota Tercinta Kita Semua Kota Bekasi yang ke 25 Tahun.
Usia Kota Bekasi bukan usia yang muda sudah 25 tahun tapi memang sampai saat ini kompleksivitas yang ada di Kota Bekasi, memang belum selesai. Karena apa? Kota Bekask secara geografis yang berdekatan dengan ibukota DKI Jakarta sampai sekarang memang harus terus ada kolaborasi.
Artinya dalam membangun Kota Bekasi ini tidak bisa sendirian oleh Wali Kota, tapi harus ada kerjasama dengan Gubernur DKI Jakarta, juga dengan Kabupaten dan Kota yang berhimpitan dengan Kota Bekasi.
Hal ini penting, karena selama ini memang track Kota Bekasi ini jadi semacam transit yang dilewati serta menjadi Pintu Gerbang masuk menuju DKI Jakarta. Selain itu sebagai Kota yang memiliki jumlah populasi kurang lebih 2,5 Juta Jiwa penduduk menjadi pekerja komuter, artinya warga yang tinggal di Kota Bekasi tidak sedikit yang setiap paginya beraktivitas dan bekerja menuju DKI Jakarta.
Sebagai warga Kota Bekasi, tentunya saya memiliki harapan bagi kota dengan begitu banyak kenangan. Harapan kita untuk Kota Bekasi adalah bagaimana kemudian kita membina hubungan ini dengan baik, dan terus berkolaborasi dengan semua pihak.
Kemudian tentunya sistem yang ada di pemerintahan Kota Bekasi harus kita kembali lihat ulang. Kita coba program ulang, ini penting agar nantinya bagaimana kita bisa memanfaatkan modal daripada Sumber Daya Manusia yang ada di Kota Bekasi ini supaya betul-betul kita pakai sebagaimana mestinya.
Selain memaksimalkan SDM yang ada di Kota Bekasi, selanjutnya yang ke dua yang tidak kalah penting adalah penataan kota. Tentunya dalam penataan, kami ingin penataan Kota Bekasi dilakukan secara betul-betul dengan memperhatikan semua aspek kehidupan.
Kami sadar, hal ini memang perlu kerja keras semua pihak, karena Kota dengan Indeks Prestasi Manusia (IPM) terbaik kedua di Jawa Barat setelah Kota Bandung sudah sedemikian terbentuk penataan kotanya dengan semua kompleksitas yang ada. Dan tugas kita untuk ikut terlibat langsung dalam menata ulang dari awal Kota Bekasi agar Kota Bekask akan lebih baik lagi kedepannya.
Hal ini harus dilakukan, karena kalau tidak permasalahan di Kota Bekasi ini tidak akan selesai.
Untuk itu, dalam proses semangat menata Kota Bekasi agar lebih baik lagi kedepan, diperlukan kerjasama dengan seluruh elemen masyarakat yang ada tentunya dengan berbagai pihak, terutama elemen paling kecil dan bersentuhan langsung dengan masyarkat yaitu Rukun Tetangga (RT), kita harus mendengar apa yang mereka mau. Setelah kita mendengar aspirasi masyarakat serta melibatkan mereka dalam penataan lingkungan baru kemudian kita bangun lingkungan sesuai dengan estetika tanpa merusak sendi kehidupan masyarakat.
Permasalahan selanjutnya di Kota Bekasi yang sangat klasik adalah persoalan banjir yang ada di Kota Bekasi. Saya kira dalam penanganan banjir ini juga tidak bisa tuntas sendiri diselesaikan sendiri oleh Kota Bekasi, penanganan ibu tidak bisa dilakukan parsial tetapi harus dilakukan secara bersama sama. Harus ada kolektifitas dalam melakukan (penanganan) ini. Dibutuhkan kolaborasi dengan semua pihak, karena air (banjir) ini tidak muncul tiba tiba tetapi berasal dari daerah lainnya, dan ini harus didiskusikan bersama sehingga menghasilkan keputusan bersama.
Seperti itu saya kira, perlu sistem yang baik untuk membangun Kota Bekasi. Pertama adalah tadi kolaborasi yanv dilakukan, kemudian kerjasama dengan seluruh elemen masyarakat yang ada.
Dengan demikian kita dapat melakukan perubahan sistem perubahan tata letak tata kota yang lebih baik. Dalam menata dan membangun memang memerlukan waktu dan biaya yang cukup besar, tetapi saya kira kalau ada kemauan dari kita semua insya allah bisa selesai.
Di usia yang ke 25 tahun, pembangunan sudah banyak, gedung-gedung terus dibangun, hotel, apartemen dan mall pun bermunculan.
Akan tetapi, sebagai bagian dari warga Kota Bekasi saya sangat menyesalkan proses penataan tata kota yang tidak baik dilakukan sejak awal.
Proses penataan Kota Bekasi harusnya melihat Rencana Tata Ruang dan Rencana Tata Wilahnya, harus ada penyesuaian pemanfaatannya. Kita lihat Kota Bekasi sangat minim Ruang Terbuka Hijau (RTH), sehingga terjadilah penataan dan pembangunan seperti saat ini.
Tentunya kalau penataannya sudah seperti saat ini, sulit rasanya untuk menata kalau melihat kondisinya sekarang. Harusnya sejak awal, pada awal Kota Bekasi terbentuk, harus ada site plan yang jelas.
Bisa kita lihat, tanpa adanya perencanaan yang jelas dan terukur sekarang pembangunan begitu masif terjadi dimana mana tanpa memperhatikan aspek lainnya. Bahkan saya juga menyesalkan beberapa ijin dilakukan dan diberikan oleh pemerintah Kota Bekasi.
Mudahnya perijinan menjadi pintu masuk proses tata Kota Bekasi yang perlu di kaji ulang kembali. Mudahnya perijinan terhadap pembangunan mall, apartemen saya kira itu memang boleh dikata beberapa kegiatan yang sudah merusak lingkungan, bahkan merusak tatanan yang ada disekitar masyarakat.
Untuk itu saya kira kedepan dalam menata dan membangun perlu adanya keterlibatan semua elemen anak bangsa yang ada di Kota Bekasi. Kita lihat kedepan kalo ada ijin mall, apartemen dan lainnya perlu dikaji bersama kalau memang tidak bisa jangan dikasih.
Jangan karena hanya melihat dari sisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) saja dalam proses penataan, tapi juga harus melihat dampak serta akibat dari penataan yang kurang baik berakibat kerusakan lingkungan, yang pada akhirnya kita yang malah sibuk membenahi akibat salah penataan lingkungan tersebut.
Pada kesempatan ini pun, saya ingin berpesan kepada pak Plt Wali Kota saya, Mas Tri Adhianto. Saya melihat dalam membangun Kota Bekasi, beliau harus kerja keras.
Dan memang kalo sudah ada surat defenitif penetapan beliau sebagai Wali Kota Bekasi, beliau tidak bisa kerja sendiri. Perlu adanya kolaborasi dengan semua pihak, khususnya kerjasama dengan DPRD Kota Bekasi sebagai mitra pembangunan dan bagian dari pemerintah daerah sesuai dengan undang-undang Pemerintah Daerah.
Harus ada kerjasama yang baik dengan DPRD, teman-teman DPRD itu kan punya ide-ide yang banyak. Dan mereka tau persis masalah yang ada di Kota Bekasi, jadi saya kira mas Tri harus merangkul.
Dengan begitu kebijakan yang dihasilkan secara bersama antara eksekutid bersama dengan legislatif mampu menghasilkan kebijakan yang pro masyarakat sehingga ujungnya mampu untuk meredam gejolak yang ada dimasyarakat.
Sebagai Sekretaris DPD Gerindra Provinsi Jawa Barat, tentunya saya pun terus berkomunikasi dengan DPC Gerindra Kota Bekasi khususnya dengan Fraksi Gerindra DPRD Kota Bekasi.
Saya sangat apresiasi dan berterima kasih dengan semua teman-teman anggota DPRD Kota Bekasi dari Fraksi Partai Gerindra yang di pimpin bu Puspayani, kami pun memiliki wakil ketua DPRD yaitu Pak Tahapan Bambang Sutopo sehingga memudahkan kami dalam menyuarakan aspirasi masyarakat Kota Bekasi.
Selain itu saya pun terus berkomunikasi semua anggota dewan fraksi Gerindra yang ada DPRD Kota Bekasi.
Kami terus memberikan suatu upaya, upaya pertama tentunya kita terus memberikan masukan dan mengkritik jika mereka tidak menyuarakan kepentingan masyarakat, dan alhamdulillah mereka langsung merespon saat kami berikan kritik dan masukan.
Saya pun berpesan kepada fraksi Gerindra DPRD Kota Bekasi untuk membangun komunikasi dengan Plt. Wali Kota Bekasi Mas Tri Adhianto, saya tekankan dan memesan agar mengawal kebijakan Plt. Wali Kota Bekasi yang betul-betul pro kepada masyarakat, selain itu jangan juga berdiam diri saat ada suatu hal kebijakan yang dinilai tidak pro masyarakat, saya meminta kepada mereka untuk mengkritik serta mengevaluasi kebijakan Plt. Wali Kota jika memang kebijakan tersebut tidak memihak kepada kepentingan masyarakat Kota Bekasi, sampaikan kritik dengan cara yang baik dengan tujuan sama-sama untuk saling menggingatkan. Antara eksekutif dan legislatif harus menjadi mitra yang baik, sehingga dengan begitu terwujudlah pembangunan Kota Bekasi sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat.
Sekali lagi, saya ucapkan selamat Hut Kota Bekasi ke 25 tahun. (@nt)
COMMENTS