Apakah Presisi Sebagai Slogan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Berlaku di Polda Riau?

Pekanbaru, RN Riau,Entah apa penyebabnya, sudah hampir 1 (satu) tahun laporan polisi LP/B/463/XI/2022/SPKT/Riau pada tanggal 30 September 20...

Pekanbaru, RN

Riau,Entah apa penyebabnya, sudah hampir 1 (satu) tahun laporan polisi LP/B/463/XI/2022/SPKT/Riau pada tanggal 30 September 2022 sepertinya tak ada  kepastian dan tidak ada perkembangan,hal inilah menjadi keluhkan salah seorang warga kampung penyengat,sungai apit,kab.Siak.

Anji Mardiator juga selaku ketua koperasi produsen satu hati penyengat ditetapkan tersangka,padahal dia juga telah membuat Laporan ke polda Riau 30 September 2022,namun hingga bulan Agustus 2023 perkara tersebut tidak jelas ujung pangkalnya

Persoalan ini awalnya Anji Mardiator Ketua koperasi melaporkan PT.Triomas Forestry Development Indonesia atas dugaan tindak pidana penipuan dan penggelapan,atas laporan tersebut pihak pelapor hanya sekali mendapatkan SP2HP perihal penunjukkan penyelidik tim 4 pada Subdit 2 Ditreskrimum Polda Riau,namun tidak ada tindak lanjut seolah dibiarkan begitu saja. 

Padahal di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo,slogan Polri diubah menjadi Presisi merupakan akronim dari prediktif,responsibilitas dan transparansi berkeadilan.slogan ini digaungkan oleh para petinggi Mabes polri,apakah Presisi ini hanya sebagai pelengkap sandiwara saja,atau tidak sampai ke Polda Riau? 

Hal inilah yang memunculkan kecurigaan pelapor kepada pihak kepolisian polda Riau, 

Apakah ini memang sengaja diabaikan begitu saja,apalagi mengingat yang dilaporkan adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit besar di provinsi Riau PT.Triomas FDI yang memilik sumbangsih Pajak kepada Negara,"ungkap Anji Mardiator 

Terpisah dihari yang sama Mardun ,SH dari Kantor Hukum ETOS selaku Penasehat hukum Anji Mardiator mengungkapkan. 

"Laporan polisi klien kami atas terlapor PT. Triomas FDI ke Polda Riau patut  dipertanyakan,apakah harus menunggu LP tersebut"sweet seventin"dulu baru dilakukan proses menuju keadilan itu dilakukan?,atau ada gula ada semut? karena yang dilaporkan perusahaan raksasa

Hal ini bukan tanpa alasan,pelapor tentunya memiliki barometer dalam menduga-duga terhadap apa yang terjadi dan dialaminya. 

Sejak awal,dalam perkara yang berbeda PT. Triomas FDI membuat Pengaduan kepolda Riau pada tahun 2022.atas dugaan penipuan dan penggelapan kepada teradu yaitu pihak Koperasi produsen satu hati penyengat (anji mardiator dkk,dengan dasar perjanjian/kesepakatan bersama antara kedua pihak. 

pengaduan tersebut diproses secepat kilat sehingga Anji dkk di tersangkakan. 

Pengaduan Perusahaan tersebut telah diproses oleh Polda Riau,bahkan telah ditetapkannya teradu (Anji Dkk) menjadi tersangka pada 24 januari 2023.Namun didapati informasi dari pihak pengadu (PH PT.Trio FDI) perkara tersebut telah dua kali berstatus P-19 oleh Kejati Riau.

Dengan alur pengiriman berkas kekejaksaan oleh penyidik Subdit 2 Ditreskrimum Polda Riau untuk pertama kali pada tanggal 9/2/2020,lalu tanggal 24/2/2023 kejaksaan mengembalikan (P-19).Kemudia yang kedua tanggal 8/5/2023 penyidik kembali mengirimkan berkas kepada kejaksaan dan pada tanggal 19/5/2023 berkas tersebut dikembalikan kembali oleh kejaksaan (P-19). Dan hingga saat ini juga tidak ada kejelasan arah perkara"Terang Mardun SH penuh tanda tanya 

Padahal dari awal pemeriksaan sebagai saksi pihak teradu (Anjin Dkk) telah memaparkan argumentasi dan fakta-fakta bahwa perkara ini adalah perkara perdata, bahkan telah dilakukan gelar perkara ulang di Mabes Polri,namun seolah apa yg disampaikan tidak dihiraukan.Sehingga muncul dugaan bahwa adanya upaya kriminalisasi terhadap para teradu (Anji dkk) oleh oknum penyidik.

Sementara LP yang dibuat Anji Mardiator pada 30/9/2022 dalam mencari keadilan selaku ketua koperasi tidak ada kepastian yang jelas hingga saat ini,hal ini membuat bermunculan dugaan-dugaan keberpihakan oknum penyidik Polda Riau kepada PT. Triomas FDI

Masyarakat yang mencari keadilan terseok-seok dan berdarah-darah tidak direspon.Apa yang dialami Anji Mardiator dkk merasakan kriminalisasi,sehingga Memunculkan kecurigaan pihak Polda Riau dalam menangani perkara diduga tidak netral,dan tidak profesional,hal ini bisa dirasakan

"Atas permasalahan LP yang mangkrak ini kami sudah membuat pengaduan ke Kabidpropam polda Riau yang telah diterima langsung pada tanggal 8/8/2023,dengan harapan peristiwa ini dapat diusut,dan kami minta keseriusan Polda Riau semoga melalui pemberitaan ini sampai ke telinga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo "Demikian disampaikan Mardun SH secara tertulis ke radarnusantara.com,Kamis (24 /8/2023) 

Sementara itu Dirkrimum polda Riau Kombes Asep darmawan dikonfirmasi Kamis 24 Agustus 2023 melalui pesan Whatsapp"Mohon info tentang tindak lanjut laporan ini bg,agar menjadi berita yang berimbang,dan profesional,Tks.hingga berita ini dilansir konfirmasi pewarta belum di responnya

Sedangkan pihak PT.Triomas Forestry Development Indonesia dan pihak terkait lainnya belum dapat dihubungi.(kumbang)