Meskipun Sudah Dilaporkan ke Polisi, Pelaku Penganiayaan di Pekanbaru Masih Bebas Berkeliaran?

Pekanbaru, RN Polresta Pekanbaru dinilai tidak profesional dalam menangani perkara penganiayaan yang dialami Winarto Bakara diduga yang dila...

Asisten Pengawasan Kejaksaan Tinggi Riau Melaksanakan Kegiatan Kunjungan Kerja ke kejaksaan Negeri Pekanbaru

Ketua KNPI Riau Dipanggil dan Diperiksa Aswas Kejaksaan Tinggi,Kasus Apa?

Hak Ahli Waris Diserahkan Kepada Paman, Putusan PA Pekanbaru Patut Dicurigai?

Pekanbaru, RN

Polresta Pekanbaru dinilai tidak profesional dalam menangani perkara penganiayaan yang dialami Winarto Bakara diduga yang dilakukan secara bersama-sama oleh sekelompok orang datang ke Polresta Pekanbaru untuk menanyakan tindaklanjut laporan polisi yang telah dilaporkannya 10 September 2023 dengan nomor:LP/B/622/IX/2023/SPKT/POLRESTA PEKANBARU/POLDA RIAU. 

Kedatangan Winarto bakara tersebut ke polresta pekanbaru  didampingi oleh Mirwansyah,SH.MH,Suroto,SH dan Emi Afrijon,SH para pengacara yang tergabung dalam Tim Advokat Pejuang Keadilan (TAPAK) RIAU.

Dugaan Penganiayaan yang dialami Winarto bakara terjadi di Jl.SM.Amin Pekanbaru pada hari Minggu tanggal 10 September 2023,awal kejadian penganiayaan saat itu korban menegur para pelaku inisial AS oknum pegawai Satpol PP Pekanbaru dan AR oknum TNI AU ikut menendang-nendang kursi di kedai milik korban. 

Pelaku tidak terima ditegur korban,dan kemudian pelaku mengeroyok korban

kemudian datang lagi teman pelaku inisial SB dan PR yang juga menghajar korban dengan membabi buta,saat itu Istri korban sudah bermohon-mohon sambil menangis dan bersimpuh kepada pelaku untuk tidak lagi menganiaya suaminya akan tetapi para pelaku tidak mempedulikanya dan tetap menganiaya korban.

Penganiayaan itu juga disaksikan oleh anak korban yang masih kecil,bahkan kawan -kawan pelaku yang sebelumnya berkumpul tidak jauh dari kedai korban kemudian berdatangan dan ikut juga mengeroyok korban. 

Akibat penganiayaan itu korban mengalami luka-luka diantaranya patah tulang hidung, tulang rahang bergeser,bibir pecah dan banyak luka lebam dibadan,kaki dan kepalanya.

Mirwansyah,SH.MH pengacara korban menuturkan,dalam perkara penganiayaan ini Winarto bakara sebagai saksi korban dan saksi-saksi lain yang melihat langsung peristiwa penganiayaan sudah diperiksa oleh Penyidik Polresta Pekanbaru,bukti visum pun telah diambil oleh Penyidik akan tetapi entah mengapa sampai saat ini sudah 16 hari laporan Polisi tersebut dibuat terhadap para pelaku belum juga ditangkap dan diproses hukum? 

Padahal nama,wajah serta alamat pelaku diketahui dan sudah disampaikan kepada Penyidik.Apa karena pelakunya ada oknum TNI AU,Ketua Ormas dan oknum pegawai Satpol PP Kota Pekanbaru yang membuat Penyidik Polresta Pekanbaru berfikir panjang untuk menangkap pelaku,"ucap Mirwansyah penuh tanda tanya? 

"Coba saja misalkan dalam peristiwa penganiayaan kemarin klien kami kritis atau meninggal dunia kami yakin penyidik Polresta Pekanbaru pasti tidak tidur sebelum pelakunya ditangkap,"Ibarat kata kelubang semutpun pelaku pasti di cari,tapi apa harus menunggu korban penganiayaan itu kritis atau meninggal dunia baru pelakunya betul-betul dicari,"kata Marwansyah mencontohkan. 

Kami kuasa hukum tidak dapat membayangkan,sedangkan terhadap korban penganiayaan yang ada pengacaranya saja penyidik lama sekali bekerjanya apalagi terhadap masyarakat yang tidak didampingi pengacara.

Dengan masih berkeliaranya para pelaku membuat korban Winarto bakara dan keluarganya menjadi resah dan ketakutan karena pada saat terjadinya penganiayaan tersebut para pelaku juga mengancam akan mematikan korban dan membakar kedai milik korban dan setelah peristiwa penganiayaan tersebut korban Winarto bakara dan keluarga mendapat teror dimana kedainya pada dini hari dilempar oleh seseorang dengan menggunakan batu besar dimana batu tersebut saat ini korban simpan untuk barang bukti, 

Saking ketakutanya Sdr.Winarto bakara dan keluarga tidur didepan Indomaret yang ada CCTV nya.Dengan belum ditangkapnya para pelaku penganiayaan terhadap Klien kami sampai saat ini. 

Kami Pengacara TAPAK RIAU dan korban berharap kepada Bapak Kapolri,Bapak Kapolda Riau dan Bapak Kapolresta Pekanbaru untuk memberikan attensi agar para pelaku penganiayaan terhadap Klien kami dapat segera ditangkap dan diproses hukum,Demikian disampaikan mirwansyah SH.,M.H bersama Tim Pengacara Tapak Riau. 

Sementara itu kapolresta pekanbaru dikonfirmasi melalui kasi Humas hingga berita ini dilansir belum ada jawabannya. (Kumbang)