49 Tahun Mengabdi, Sopir Agen LPG PT MPA Dipecat Tanpa Pesangon

Pandeglang, RN  Salah satu karyawan perusahaan agen LPG 3 Kg terkenal di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten berencana akan mendatangi Kant...

Pandeglang, RN 

Salah satu karyawan perusahaan agen LPG 3 Kg terkenal di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten berencana akan mendatangi Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Pandeglang dengan maksud mau mengadukan peristiwa yang dialaminya, lantaran pihak management PT Mulya Putra Abadi (MPA) telah memberhentikan tanpa alasan yang jelas dan tanpa pesangon padahal sudah mengabdi selama empat puluh sembilan tahun. 

"Pihak PT MPA telah memberhentikan saya tanpa alasan yang jelas dan tanpa pesangon, padahal saya sudah mengabdi selama 49 tahun, dan saya berencana akan mengadukan hal ini ke Disnakertrans Kabupaten Pandeglang", kata Aep Bahrudin dikediamannya, Desa Mekarjaya Kecamatan Cikedal Kabupaten Pandeglang, Minggu (29/10/23). 

Aep Bahrudin mengakui umurnya tidaklah muda lagi akan tetapi masih kuat dalam beraktivitas kerja.

"Saya bekerja di PT MPA sejak tahun 1974 saat masih merintis usaha di bidang minyak tanah hingga merambah ke bidang usaha Elpiji namun pada Bulan September 2023 lalu diberhentikan kerja dengan tidak ada kebijakan sama sekali padahal semestinya kebijakan atau pesangon bisa saya dapatkan",jelas Aep yang punya 6 cucu. 

Ia menuturkan, buntut pemecatan terhadap saya terjadi saat pihak perusahaan mengatakan bahwa mobil yang biasa dikendarainya sudah tak layak jalan dan akan diperbaiki namun hampir sudah satu bulan tidak ada informasi apapun. 

"Walaupun saya sudah tua tetapi masih kuat untuk bekerja terlebih saat ini masih memiliki anak yang masih SD berumur 10 tahun ditambah masih punya angsuran kredit ke perbankan", ujar Aep dengan nada sedih. 

Sementara, Ahmad Rifa'i Direktur PT MPA saat dikonfirmasi tidak menampik ada pemberhentian salah satu karyawannya bernama Aep Bahrudin.

"Mohon maaf sebelumnya, terkait informasi pemberhentian kerja atas nama Aep Bahrudin sebenarnya sudah dibicarakan dengan yang bersangkutan termasuk dengan Pak Udin. Diapun dia bicara tentang upah pengabdian atau kebijaksanaan namun perlu diketahui tabung elpiji di mobil truknya punya PT MPA sebanyak 230 lebih tabung hilang oleh Pak Aep, bagaimana itu tanggungjawabnya ??", terang Ahmad Rifa'i melalui WhatsApp. 

Ahmad Rifai menambahkan pada jaman almarhum Apa (H. Pandi) masih hidup, sudah ada yang dikasih kebijakan alakadarnya jaman minyak tanah namun supaya lebih jelas dan khawatir mis komunikasi kita ngobrol aza dirumah", pungkasnya. *(Wan).