Dibalik penghargaan jadi tuan rumah Porpemda,ada sejumlah merasa terdholimi Panitia

Kuningan, RN Kabupaten Kuningan di tahun ini mendapatkan penghargaan yang sangat luar biasa dari pemerintah provinsi Jawa Barat yaitu sebaga...

Kuningan, RN

Kabupaten Kuningan di tahun ini mendapatkan penghargaan yang sangat luar biasa dari pemerintah provinsi Jawa Barat yaitu sebagai tuan rumah acara Porpemda ke-XV. 

Pemerintah provinsi Jawa Barat bukan hanya sekedar memberi penghargaan kepada Kabupaten Kuningan sebagai tuan rumah acara Porpemda,tetapi tentu nya dengan pendampingan anggarannya sekalian, tetapi sangatlah di sayangkan terkait anggaran kegiatan tersebut belum terinformasikan ke publik. Entah kenapa hal itu bisa terjadi.

Akhirnya publik menduga pihak provinsi menganggarkan untuk kegiatan tersebut cukup pantastis, apalagi kalau melihat waktu seremonial pembukaan nya sangatlah meriah tak jauh beda dengan pembukaan event event tingkat nasional.

Acara Porpemda XV berlangsung mulai 25 hingga 29 November 2023, dengan 28 kontingen dari 27 kabupaten/kota, serta 1 kontingen Provinsi Jabar. Sebanyak 2383 atlet bersaing di 15 Cabang Olahraga, mencakup berbagai jenis olahraga seperti Billiard, Bola Basket, Bola Voli, Gerak Jalan, Bulutangkis, Catur, Futsal, Senam, Tenis Meja, Tenis Lapangan, Egrang, Hadang, Terompah, Sumpitan, dan Golf di Jatinangor National.

Tetapi sangatlah ironis even sebesar itu penitia diduga merasa kurang cukup anggaran atau mungkin ada oknum-oknum yang sengaja menggunakan situasi dan kesempatan untuk mengambil keuntungan untuk pribadi ataupun golongan dari Porpemda ke-XV. Sebab dibalik kemeriahan even olahraga Porpemda tersiarnya kabar kekecewaan warga yang wilayahnya digunakan sebagai tempat atlet untuk bersaing. Salah satunya Wilayah Kecamatan Jalaksana tepatnya di lapangan Voly Ball Samudra banyak di keluhkan oleh warga hal ini tidak ada anggaran Sewa Tempat dan lain sebagainya.

"Perlengkan kursi.. Papan scord... Meja.. Kosteam pake punya warga," keluh warga masyarakat sekitar lapangan Voly Ball Samudra pada media,Senin (27/11/2023).

"Kebersihan lapang.. Pengamanan jalur.. Kebersihan ruang ganti sama warga tanpa imbalan apapun dari panitia,"pungkasnya.

Melihat hal tersebut tentunya publik bertanya tanya apalagi pihak kecamatan pun tak tau khususnya terkait anggaran, seperti di lansir dari media online forwades, Pihak Desa dan Kecamatan pun tidak tahu menahu masalah anggaran .

"Kami juga mengaku prihatin atas kondisi tersebut. Apalagi Untuk izin per wilayah seperti Di Polsek pun tidak Ada.

Tidak hanya itu, dia mengaku bahwa dirinya mengetahui semua dinas atau FORKOMPINCAM dibebankan untuk membantu suksenya cabang olahraga.

Bagi FORKOMPINCAM yang memiliki anggaran cukup besar tentu mampu membantu. Namun sebaliknya, dengan tidak ada anggaran tentu akan dikeluhkan.

(Fulls/tim)