Media Soroti Tambang Pasir "Kasat Reskrim Bantah Lakukan Tebang Pilih Dalam Penindakan Hukum"

Serdang Bedagai,RN Bantahan Kasat Reskrim Polres Serdang Bedagai (Sergai) berinisial "AKP JH.Panjaita " terkait tidak tebang pilih...

Serdang Bedagai,RN

Bantahan Kasat Reskrim Polres Serdang Bedagai (Sergai) berinisial "AKP JH.Panjaita " terkait tidak tebang pilih Polres Sergai atas penertiban atau penindakan penambangan pasir di pinggiran sungai pada media online semakin menghangatkan pemberitaan berbagai media massa.

Dimana bantahan Kasat Reskrim tersebut dinilai sejumlah awak media terlalu berlebihan sebab keterangan didapat saat ditemui di ruang kerjanya, Kasat Reskrim mengatakan penertiban dan penindakan atas tambang pengambilan pasir dipinggir sungai Wilayah Serdang Bedagai itu muncul setelah salah satu media membuat pemberitaan tentang pengambilan pasir dipinggiran sungai.

Dalam pemberitaan, media online tersebut mengatakan bahwa Polres Sergai belum mampu melakukan penertiban atau penindakan terkait maraknya penambangan liar atau pengambilan pasir dipinggiran sungai, hingga meminta agar Kapolres Serdang Bedagai dicopot dari Jabatannya sebab diduga tidak mampu melakukan penindakan di wilayah hukumnya.

Begitu pula pemberitaan tanggal 18 Maret 2024 di salah satu media online yang menyoroti kinerja Polres Sergai, sejumlah awak media juga menilai hal ini merupakan ungkapan yang terlalu berlebihan, sebab Polres Sergai pada 12 Maret 2024 lalu telah melakukan penangkapan dan penahanan satu unit Truk Colt Diesel bermuatan pasir. Namun Polres Sergai tidak berani melakukan bantahan terkait pemberitaan pada 18 Maret 2024 di salah satu media online itu.

Sementara ketika diberitakan oleh sejumlah media cetak maupun online terkait adanya tebang pilih atas penindakan penambangan atau pengambilan pasir dipinggiran sungai Wilayah Serdang Bedagai, Kasat Reskrim Polres Sergai membantah penindaka terkait tebang pilih itu disalah satu media online tertanggal 19 Maret 2024.

Munculnya dugaan adanya tebang pilih terkait penindakan penambangan pasir di sungai oleh Polres Sergai ini dinilai sejumlah awak media karena Sat Reskrim Polres Sergai hanya melakukan penangkapan terhadap oknum yang katanya penambang pasir kecil saja, sementara penambangan pasir besar masih bebas beroperasi di wilayah Sergai hingga saat ini.

Seperti yang disampaikan oleh Ketua LSM Strategi Kota Tebingtinggi "Ridwan Siahaan" Rabu (20/3/2024) sore, bahwa hingga saat ini penambangan pasir diduga tanpa ijin di wilayah Kabupaten Sergai masih bebas beroperasi. Hingga memunculkan pertanyaan mengapa hanya satu unit truk colt diesel bermuatan pasir yang menjadi target pihak Polres Sergai, malah penangkapan itu pun dilakukan di tengah jalan, bukan di lokasi galian. Sangat memprihatinkan bahwa truk tersebut sengaja dibawa melalui jalan tol dan HP pengemudi truk disita saat itu, hingga memunculkan pertanyaan apakah penindakan dan penahanan seperti ini sudah sesuai prosedur dan bagaimana pula penindakan kepada truk angkut pasir dan tanah yang setiap hari melintas di jalinsum," ujar Ridwan.

Lanjut Ridwan, menerangkan bahwa sebelumnya pada Sabtu tanggal 17 Februari 2024 lalu, Polres Sergai telah melakukan penindakan penambangan pasir diduga ilegal di bantaran Sungai Ular Desa Citaman Jernih, Kecamatan Perbaungan dan pihak Polres Sergai melakukan penahanan terhadap 3 unit Dump Truk Mitsubishi Fuso pengangkut pasir dari lokasi.

Namun saat ditanyakan tindak lanjut atas proses hukum terkait ketiga unit truk itu ternyata sudah tidak terlihat lagi diparkiran Mapolres Sergai melalui Kasat Reskrim Polres Sergai melalui chat whatsapp, Kasat mengatakan bahwa penanganan kasus tersebut masih dalam proses. Anehnya, saat ditanyakan detail proses apa yang dimaksud, Kasat ini tidak mau memberikan penjelasan," terang Ridwan.

Ridwan berharap Polres Sergai benar-benar melakukan penindakan terhadap para pengambilan pasir yang diduga tanpa ijin di wilayah Sergai tanpa terkecuali, sehingga adanya dugaan tebang pilih tersebut akan terbantahkan dengan sendirinya. (S.Tambunan)