Selain diduga jadi korban bullying kakak-beradik ini bukan penerima PIP

Kuningan, RN Sungguh malang nasib kakak beradik di SDN Paninggaran Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan, pasalnya selain mereka diduga jadi ko...

Kuningan, RN

Sungguh malang nasib kakak beradik di SDN Paninggaran Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan, pasalnya selain mereka diduga jadi korban bullying mereka juga bukan sebagai penerima program Indonesia Pintar (PIP)

Informasi tersebut muncul saat media ini mencoba konfirmasi ke pihak keluarga anak tersebut beberapa hari lalu,dan dengan tegas dai mengatakan bahwa kedua anak tersebut tidak mendapatkan program PIP.

"Iya mereka tidak mendapatkan bantuan apa apadari sekolah,"katanya 

Lebih jauh dia mengatakan kalau dari program sosial yang lain pihak keluarga janda beranak Empat masih mendapatkan.

'PKH ,BPNT ,BERAS BULOG rutin," katanya melalaui pesan singkat WhatsApp pribadinya

Hal sedana yang di jelaskan Kepala desa Paninggaran Nasihin,Menurutnya ibu dari kedua siswa yang diduga jadi korban bullying terdaptar sebagai penerima bansos.

"Waalkmslm hapunten pa  keluargaatanapi orang tua anak dapet bantosana PKH. BPnt.hapunten abdi nuju Aya tamu ti dinas.," jelas Kades Paninggaran melalui pesan singkat WhatsApp pribadinya menjawab pertanyaan wartawan,Selasa (21/5/2024)

Informasi masi bahwa seoasang kakak beradik ini tidak terdaptar sebagai penerima PIP di perjelas oleh pihak dinas pendidikan Kabupaten Kuningan melalaui Kasi Kurikulum Iman  Nurpatoni. Menurutnya memang mereka tidak tercatat sebagai penerima PIP.

" Terkait PIP memanag dia tidak tercatan sebagai penerima, tapi kalau tidak salah tahun tahun lalu pernah menerima, lagian kalau terkait hal itu urusan pusat , kita hanya mengusahakan saja ," jelas Iman Nurpatoni, pada wartawan, Senin (20/5/2024) lalu .

Untuk informasi kedua kakak beradik tersebut kakak nya duduk di bangku kelas Enam bernama Muhammad Allfarizzi sedangkan adiknya yang duduk di bangku kelas Tiga bernama Akmal.

Baru baru ini Muhammad Allfarizzi, hampir hampir tidak mengikuti Ujian, diduga karena epek perundingan yang dialaminya , tetapi karena pihak sekolah terus berusaha akhirnya Muhammad Allfarizzi bisa ikut ujian biarpun terpisah dan didampingi ibunya, menurut informasi di hari terakhir ujian Muhammad Allfarizzi bisa masuk ke kelas mengikuti Ujian bersama sama dengan teman sekelasnya.

Sedangkan Akmal adiknya Muhammad Allfarizzi yang masih duduk di bangku kelas Tiga SDN Paninggaran,menurut keterangan dan informasi dari pihak sekolah sudah hampir 9 bulan nggak masuk sekolah, sama halnya dengan kakak nya diduga karena epek perundungan yang di alaminya sehingga menimbulkan trauma yang mendalam sampai sampai nggak mau masuk lagi sekolah.

(Fulls/ tim)